Berita Batang
KH Ahmad Rifai Diusulkan Masuk Kurikulum, Rifaiyah Batang Gelar Ziarah Pahlawan Nasional
Peringatan Hari Pahlawan Nasional 2025 menjadi momentum reflektif bagi Pengurus Daerah (PD) Rifaiyah Kabupaten Batang.
Penulis: dina indriani | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, BATANG – Peringatan Hari Pahlawan Nasional 2025 menjadi momentum reflektif bagi Pengurus Daerah (PD) Rifaiyah Kabupaten Batang.
Mereka menyerukan agar sejarah perjuangan KH Ahmad Rifai, ulama pejuang asal Kendal yang berkiprah di Batang, diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan sejak usia dini.
KH Ahmad Rifai telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada 2004, atas usulan Pemkab Batang.
Baca juga: Peringatan Hari Pahlawan 2025 di Batang, Bupati Faiz Ajak Warga Teladani Semangat Juang
Namun jejak perjuangannya dinilai belum sepenuhnya dikenal oleh generasi muda, terutama di daerah tempat beliau berjuang.
“KH Ahmad Rifai bukan hanya milik Rifaiyah, tapi milik bangsa. Batang punya tanggung jawab moral untuk mengenalkan beliau lebih luas,” tegas Ketua PD Rifaiyah Batang, Nur Khamid, Senin (10/11/2025).
Dia berharap Pemkab Batang dapat lebih aktif membumikan nilai-nilai perjuangan KH Ahmad Rifai, termasuk dengan memasukkan kisahnya ke dalam pelajaran sekolah mulai dari TK hingga SMA.
“Minimal anak-anak Batang tahu bahwa dari tanah mereka lahir seorang pahlawan nasional."
"Pemerintah bisa mencetak gambar beliau untuk dipasang di sekolah dan kantor pemerintahan,” ujarnya.
Baca juga: PMI Batang Genjot Kekuatan Relawan Kecamatan, Siaga 24 Jam Hadapi Bencana
Sebagai bentuk penghormatan, PD Rifaiyah Batang menggelar istighosah dan ziarah ke sepuluh makam masyaikh Rifaiyah di Batang.
Rangkaian ziarah dimulai dari Kecamatan Subah, Reban, Limpung, hingga Banyuputih.
Ziarah bukan sekadar ritual tahunan, melainkan simbol kesinambungan spiritual dan perjuangan.
Para santri diajak meneladani semangat KH Ahmad Rifai yang mendirikan gerakan dakwah dan pendidikan Islam sejak abad ke-19.
“Tema tahun ini adalah bergerak meneruskan perjuangan. Dalam konteks Rifaiyah, itu berarti amar makruf nahi mungkar, berjuang demi kemaslahatan umat,” jelas Nur Khamid.
Dia menegaskan, Rifaiyah memiliki tanggung jawab moral untuk melanjutkan perjuangan para ulama terdahulu.
Ziarah ke makam generasi pertama dan kedua Rifaiyah menjadi pengingat bahwa akar gerakan ini tumbuh dari Batang.
“Awal berdirinya Rifaiyah bermula dari sini. Maka mengenang mereka bukan sekadar nostalgia, tapi ajakan untuk terus bergerak dengan ilmu, dakwah, dan pengabdian,” pungkasnya. (*)
| Peringatan Hari Pahlawan 2025 di Batang, Bupati Faiz Ajak Warga Teladani Semangat Juang |
|
|---|
| PMI Batang Genjot Kekuatan Relawan Kecamatan, Siaga 24 Jam Hadapi Bencana |
|
|---|
| Pemkab Batang Bersama UNICEF Dorong Pemahaman Hak Anak Lewat Sosialisasi CRC |
|
|---|
| Inspektorat Batang Masuk Sekolah, Siswa SMAN 1 Bandar Dibekali Antikorupsi Sejak Dini |
|
|---|
| BPBD Batang Latih Pengelola Wisata Hadapi Bencana: Mulai BHD Hingga Praktik Evakuasi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251110-_-Doa-Bersama-Hari-Pahlawan-PD-Rifaiyah-Kabupaten-Batang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.