Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Merawat Tradisi Anyam Daun Nanas Menjadi Tas di Kudus: Kisah Suparti Menembus Batas Negara

Suparti tampak sibuk mengerok daun nanas kering yang akan disulap menjadi tas di lereng Gunung Muria, Kudus.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: raka f pujangga
Tribunjateng/Rifqi Gozali
AKTIVITAS MENGANYAM - Sejumlah perempuan di Desa Tergo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus tengah menganyam daun nanas menjadi kerajinan tangan bernilai tinggi, Kamis (9/10/2025). 

“Baru setelah anyaman daun nanas tersebut jadi dalam bentuk lembaran, baru dibuat menjadi berbagi bentuk,” katanya.

Bermacam barang jadi yang berbahan dari anyaman daun nanas bisa disulap oleh Suwanto.

Mulai dari tas, dompet, tatakan gelas, lampu hias, peci, dan sejumlah barang rumah tangga lainnya.

Harga untuk barang-barang tersebut mulai dari Rp 30 ribu sampai Rp 500 ribu. Semua itu didasarkan pada tingkat kesulitan berikut kerumitannya.

Tiga tahun berjalan menekuni usaha anyaman nanas, rupanya pasar merespons positif.

Tidak hanya pasar dalam negeri, rupanya benda-benda buatan Suwanto yang terbuat dari anyaman daun nanas laku sampai mancanegara.

Baca juga: Jangan Remehkan! Buah Nanas Ternyata Kaya Manfaat untuk Kesehatan

“Kalau dalam negeri sudah sampai ke luar Pulau Jawa. Kalau luar negeri yang paling sering kirim ke Malaysia. Pernah juga ke Afrika, China, dan Libya,” katanya.

Melihat respons positif tersebut, Suwanto bakal terus mengembangkan usahanya sembari memberdayakan para perempuan yang tinggal di sekelilingnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved