Berita Kudus
Merawat Tradisi Anyam Daun Nanas Menjadi Tas di Kudus: Kisah Suparti Menembus Batas Negara
Suparti tampak sibuk mengerok daun nanas kering yang akan disulap menjadi tas di lereng Gunung Muria, Kudus.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: raka f pujangga
“Baru setelah anyaman daun nanas tersebut jadi dalam bentuk lembaran, baru dibuat menjadi berbagi bentuk,” katanya.
Bermacam barang jadi yang berbahan dari anyaman daun nanas bisa disulap oleh Suwanto.
Mulai dari tas, dompet, tatakan gelas, lampu hias, peci, dan sejumlah barang rumah tangga lainnya.
Harga untuk barang-barang tersebut mulai dari Rp 30 ribu sampai Rp 500 ribu. Semua itu didasarkan pada tingkat kesulitan berikut kerumitannya.
Tiga tahun berjalan menekuni usaha anyaman nanas, rupanya pasar merespons positif.
Tidak hanya pasar dalam negeri, rupanya benda-benda buatan Suwanto yang terbuat dari anyaman daun nanas laku sampai mancanegara.
Baca juga: Jangan Remehkan! Buah Nanas Ternyata Kaya Manfaat untuk Kesehatan
“Kalau dalam negeri sudah sampai ke luar Pulau Jawa. Kalau luar negeri yang paling sering kirim ke Malaysia. Pernah juga ke Afrika, China, dan Libya,” katanya.
Melihat respons positif tersebut, Suwanto bakal terus mengembangkan usahanya sembari memberdayakan para perempuan yang tinggal di sekelilingnya. (*)
Ranperda Produk Halal di Kudus Akomodir Tim Pemantauan dan Pengawasan |
![]() |
---|
Waspada Crossing Mematikan Barito Putera! Pelatih Persiku Kudus Tekankan Disiplin Lini Belakang |
![]() |
---|
Rencana Aksi Keselamatan Jadi Fokus Pembahasan Pansus II DPRD Kudus |
![]() |
---|
Public Hearing Pansus I DPRD Kudus: BUMDes Jadi Pilar Kemandirian Desa |
![]() |
---|
Ketua DPRD Kudus Masan: Perda Dibuat Jangan Sampai Menyulitkan Masyarakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.