Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Hari Ke-8 Evakuasi, 61 Jenazah Ditemukan di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, 2 Santri Masih Dicari

Berdasarkan daftar absensi pondok pesantren, dua santri masih dinyatakan hilang.

Penulis: Sof | Editor: M Syofri Kurniawan
KOMPAS.COM/ISTIMEWA
EVAKUASI JENAZAH: Tim SAR gabungan melakukan evakuasi jenazah santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Senin (6/10/2025). Jumlah korban tewas ambruknya Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo bertambah menjadi 61 orang. Tim SAR masih terus mencari korban hilang di reruntuhan. (Kompas.com/Dok Humas Basarnas) 

TRIBUNJATENG.COM, SIDOARJO - Korban ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, bertambah.

Upaya pencarian terus berlanjut meski telah memasuki hari kedelapan pascakejadian.

Hingga Senin (6/10/2025) pukul 22.45 WIB, tim SAR gabungan kembali menemukan 12 jenazah tambahan, sehingga total korban meninggal dunia kini mencapai 61 orang.

Baca juga: Viral Review Arsitek Soal Bangunan Ponpes Al Khoziny: Tiangnya Cuma 10 Cm, Mengerikan!

Dari jumlah tersebut, sebanyak 17 jenazah telah berhasil diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.

Seluruhnya telah diserahkan kepada pihak keluarga atau wali santri untuk dimakamkan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari menyampaikan bahwa data terbaru menunjukkan total korban terdampak mencapai 167 orang.

Dari jumlah itu, 165 orang dan tujuh potongan tubuh telah ditemukan.

“Secara rinci, terdapat 104 korban selamat, dengan rincian 4 orang telah selesai menjalani perawatan, 99 orang masih dirawat, dan 1 orang tidak memerlukan perawatan medis.

Sementara itu, berdasarkan daftar absensi pondok pesantren, dua santri masih dinyatakan hilang,” kata Muhari dalam keterangan resminya. 

Sebuah bangunan musala di area Pondok Pesantren Al-Khoziny, Desa Buduran, Sidoarjo ambruk pada Senin (29/9/2025)
Sebuah bangunan musala di area Pondok Pesantren Al-Khoziny, Desa Buduran, Sidoarjo ambruk pada Senin (29/9/2025) (KOMPAS.com/IZZATUN NAJIBAH)

Proses identifikasi

Selain korban jiwa, tim juga menemukan 7 potongan bagian tubuh manusia yang saat ini masih dalam proses identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.

Potongan tubuh tersebut diduga merupakan bagian dari korban yang tertimbun reruntuhan berat di area terdampak utama.

Proses pembersihan puing-puing bangunan empat lantai itu kini difokuskan pada sektor A1 dan A2, menggunakan kombinasi alat berat dan pencarian manual.

Tim tetap berhati-hati dalam setiap pergerakan, mengingat struktur bangunan lama di sisi sebelah masih terhubung dengan area runtuhan utama.

Operasi SAR ini telah berlangsung selama sepekan dengan melibatkan ratusan personel gabungan dari berbagai instansi dan relawan.

Setiap jenazah yang ditemukan langsung dievakuasi, disemprot disinfektan, dan dibawa ke rumah sakit untuk proses lebih lanjut.

BNPB memastikan operasi pencarian masih akan terus dilakukan hingga seluruh korban ditemukan dan lokasi dinyatakan aman.

Jenazah sulit diidentifikasi

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim menyampaikan, korban meninggal dunia akibat runtuhan musala Ponpes Al Khoziny sulit teridentifikasi. 

Kepala DVI Polda Jatim, Kombes Pol Wahyu Hidajati, mengatakan, jenazah yang ditemukan beberapa hari setelah kematian akan mengalami beberapa fase sebelum akhirnya pembusukan.

"Kondisinya jauh berbeda dibanding hari pertama karena ada proses sehingga ini tidak mudah dikenali. Harus ada ilmu tambahan agar jenazahnya tidak tertukar," katanya, Sabtu (4/10/2025).

Kendala pertama, sering kali santri saling berbagi atau meminjam barang satu sama lain sehingga, bermodal pakaian, sarung, dan sebagainya tidak cukup.

Kedua, sidik jari.

Identifikasi melalui sidik jari akan lebih mudah apabila kondisi tubuh jenazah masih segar.

Selain itu, para santri yang menjadi korban mayoritas belum memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) sehingga sulit terdeteksi.

"Ketiga, dari gigi, supaya gampang ketemu, giginya harus unik, misal gingsul atau tonggos, bogang, tambalan. Kalau bagus semua, susah," bebernya.

Keempat, dari DNA korban.

Tim DVI Polda Jatim telah mengumpulkan DNA keluarga melalui air liur, darah, dan rambut sejak Kamis (2/10/2025) sebanyak 59 sampel.

"Kemarin sudah ambil DNA, tapi juga butuh waktu. Semakin jelek kualitas sampelnya, semakin susah, sel-selnya kalau sudah busuk," imbuhnya.

Setelah pengambilan sampel DNA, tim DVI akan mengirimkan ke Jakarta untuk proses pencocokan.

Setidaknya, butuh waktu minimal tiga hari dan maksimal dua minggu hasilnya akan keluar.

"Enggak bisa dipercepat lagi, minimal tiga hari, maksimal dua minggu. Kalau ada jenazah baru, kami ikutkan gelombang kedua dan kami kirim lagi," ucapnya.

Tim DVI meminta agar keluarga yang memiliki foto para korban dapat dikirim ke petugas untuk mendukung proses pencocokan.

Namun, hal itu juga tidak mudah.

Sebab, kondisi tubuh manusia yang sudah mengalami fase kematian 1 x2 4 jam akan membengkak.

Kemudian, 2 x 24 jam akan mulai menghitam dan kulit mengelupas.

Keluarga korban sempat meminta agar dapat diizinkan melihat langsung jenazah yang sudah ditemukan dengan tujuan mengidentifikasi melalui pengamatan mata telanjang.

Namun, permintaan tersebut belum dapat dipenuhi oleh tim DVI Polda Jatim karena kondisi jenazah yang mulai berubah bentuk akan menimbulkan perasaan emosional tinggi.

"Ketika jenazah dijejerkan, umumnya sudah mulai berubah bentuk. Kekalutan itu muncul, jadi pengen segera bertemu, padahal belum tentu yang menurut keluarga itu anaknya, tetapi ternyata bukan," tuturnya.

Diketahui, bangunan yang difungsikan sebagai musala tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny Sidoarjo ambruk dan menimpa para santri saat sedang melakukan salat Asar sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (29/9/2025).

Berdasarkan analisis tim SAR gabungan, penyebab ambruknya bangunan musala Ponpes Al Khoziny adalah kegagalan konstruksi akibat ketidakmampuan menahan beban dari kapasitas seharusnya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update Korban di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: 61 Jenazah Ditemukan, 2 Santri Masih Dicari"

dan "Jenazah Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sulit Teridentifikasi, Tim DVI: Jauh Beda, Tak Mudah Dikenali"

Baca juga: Sekda Jateng Ingatkan Pendirian Gedung Ponpes dan Masjid Harus Taati Regulasi PBG

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved