HUT Himpaudi Jadi Momentum Perjuangan Kesetaraan Guru PAUD Formal dan Nonformal di Kabupaten Tegal

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Semarak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-20 Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia disingkat Himpaudi Kabupaten Tegal berlangsung meriah di Gor Indoor Tri Sanja, Kecamatan Slawi. 

Kegiatan tersebut dihadiri pendidik PAUD, pengurus Himpaudi se Kabupaten Tegal, sejumlah tamu kehormatan dari unsur pemerintah, organisasi pendidikan, dan mitra lembaga anak usia dini.

Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman melalui Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal Winarto, menyampaikan apresiasi atas kiprah Himpaudi yang telah berperan aktif selama dua dekade dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah, pendidik, dan masyarakat.

Baca juga: Polisi Ungkap Besaran Upah Warga Sukoharjo Untuk Sebarkan Sabu di Kebumen

Baca juga: Tampang Chiko Mahasiswa Undip Pelaku Edit Foto & Video Siswi SMAN 11 Semarang Jadi Konten Pornografi

“20 tahun bukan waktu yang singkat. Himpaudi telah membuktikan diri sebagai organisasi yang tangguh, konsisten, dan penuh dedikasi dalam memperjuangkan pendidikan anak usia dini khususnya di Kabupaten Tegal," ujar Winarto, dalam rilis yang diterima tribunjateng.com, Selasa (14/10/2025). 

Winarto menegaskan pendidikan anak usia dini merupakan fondasi paling mendasar dalam membentuk karakter dan moral generasi masa depan. 

Bahkan menurut Winarto pendidik PAUD baik formal maupun nonformal adalah arsitek masa depan bangsa yang sesungguhnya.

Lebih lanjut, Winarto menjelaskan pendidik PAUD terbagi dalam dua ranah yang sama-sama mulia, yakni PAUD formal seperti Taman Kanak-kanak (TK) dan Raudhatul Athfal (RA). 

Sementara PAUD nonformal yakni Tempat Penitipan Anak (TPA), Play Group, Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), Sekolah Minggu, dan Bina Keluarga Balita.

“Meski berbeda jalur keduanya memiliki tujuan yang sama. Namun masih ada kesenjangan kesejahteraan dan pengakuan status kerja antara pendidik PAUD formal dan nonformal. Ini bukan hanya soal kebijakan, tetapi soal penghargaan terhadap jasa para pendidik yang dengan tulus mendidik anak-anak di berbagai kondisi,” ungkapnya. 

Dalam kesempatan tersebut, Winarto juga menyampaikan harapan agar pemerintah pusat dapat memberikan perhatian lebih terhadap peningkatan kesejahteraan pendidik PAUD nonformal melalui kebijakan afirmatif.

“Kami berharap kesejahteraan, pelatihan berkelanjutan, dan kesempatan karir bagi guru PAUD nonformal dapat lebih diperhatikan. Perbedaan jalur pendidikan tidak seharusnya menciptakan perbedaan penghargaan karena keduanya sama-sama membentuk fondasi bangsa,” harap Winarto. 

Sementara itu, Bunda PAUD Kabupaten Tegal Nilna Almuna Ischak Maulana Rohman menyampaikan rasa syukur atas usia Himpaudi yang telah mencapai 20 tahun. 

Nilna menilai usia tersebut mencerminkan semangat yang sedang menggelora bagi para pendidik PAUD di Kabupaten Tegal.

“Himpaudi sudah berusia 20 tahun, usia yang penuh semangat. Mudah-mudahan semangat ini terus tumbuh dalam menjadikan pendidikan anak usia dini sebagai pendidikan fondasi menuju jenjang berikutnya,” tutur Nilna. 

Pada kesempatan itu, Nilna juga menyinggung tentang regulasi yang belum sepenuhnya berpihak pada guru PAUD nonformal.