Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Resep Maut Pratu Petrus: Cabai, Garam, dan Minyak Tawon Dioleskan ke Luka Prada Lucky hingga Tewas

Kejamnya Pratu Petrus Nong Brian Semi menginstruksikan juniornya untuk menyiksa Prada Lucky Namo menggunakan cairan khusus.

Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
POS-KUPANG.COM/ONONG BORO
PENYIKSAAN - Kejamnya Pratu Petrus Nong Brian Semi menginstruksikan juniornya untuk menyiksa Prada Lucky Namo menggunakan cairan khusus yang dioleskan pada luka terbuka. Cairan khusus itu ternyata campuran dari cabai, garam, dan minyak tawon. Hal itu terungkap dalam sidang lanjutan kasus kematian Prada Lucky Namo yang digelar di Pengadilan Militer III-15 Kupang, Rabu (5/11/2025).  

Saat kesaksian dibacakan, terdakwa Pratu Nong Brian Semi yang duduk dibagian kiri barisan kedua terdakwa tampak tertunduk lemas di kursinya.

Berbeda dengan tiga rekannya yang duduk tegak dan mengangkat kepala, Pratu Nong Brian tidak sekali pun mengangkat wajahnya sejak sidang dimulai pukul 10.00 WITA.

Ia hanya menunduk dalam diam, mendengarkan setiap penjelasan medis dari kedua dokter yang memeriksa jenazah Prada Lucky.

Pratu Nong Brian Semi merupakan salah satu dari empat terdakwa yang menjalani persidangan hari ini.

Sama seperti 17 terdakwa lainnya, mereka dikenakan dakwaan primer Pasal 131 ayat (1) juncto ayat (3) KUHPM juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Militer, dengan ancaman pidana penjara maksimal sembilan tahun.

Dalam berkas perkara yang dibacakan Oditur Militer, Pratu Nong Brian Semi disebut sebagai salah satu senior yang turut melakukan penyiksaan terhadap Prada Lucky Namo dan memaksa korban bersama rekannya, Prada Richard Bulan, melakukan tindakan tidak manusiawi di asrama sebelum kematian tragis tersebut terjadi.

Sidang yang dipimpin oleh Mayor Chk. Subiyanto selaku Ketua Majelis Hakim Militer itu berlangsung dengan penjagaan ketat dan dihadiri langsung oleh Oditur Militer Letkol Chk. Yusdiharto serta Letkol Chk. Alex Panjaitan.

Hasil Autopsi

Kesaksian kedua dokter itu mengungkap temuan medis serius yang dialami almarhum, mulai dari gumpalan darah di daerah dada dan perut, cairan bebas di limpa, hingga memar pada paru-paru yang menyebabkan gangguan pernapasan akut.

Hasil pemeriksaan fisik juga menunjukkan luka memar dan lecet di seluruh tubuh akibat trauma benda tumpul dan benda tajam.

TEWAS - Prada Lucky Namo (kiri) tewas seusai diduga dianiaya senior. Serma TNI Christian Namo (kanan) marah atas kematian anaknya
TEWAS - Prada Lucky Namo (kiri) tewas seusai diduga dianiaya senior. Serma TNI Christian Namo (kanan) marah atas kematian anaknya (Istimewa)

Tak Pernah Dapat Laporan

Ayah almarhum Prada Lucky Namo, Pelda Christian Namo, menegaskan dirinya tidak pernah berniat melanggar aturan militer saat menyuarakan kritik terkait penanganan kasus kematian anaknya.

Ia menyampaikan hal tersebut merespons laporan bahwa dirinya dianggap melanggar disiplin prajurit usai berbicara di media.

Dalam pernyataannya saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Pelda Christian menjelaskan sejak awal kematian Prada Lucky, ia sebagai keluarga korban tidak pernah menerima pemberitahuan resmi dari satuan terkait informasi putranya.

“Sejak awal kematian anak saya, saya tidak pernah menerima surat atau pemberitahuan resmi. Tidak ada satu pun yang datang sebagai perwakilan dari satuan untuk menjelaskan kepada kami sebagai keluarga korban,” ujarnya, Rabu (5/11/2025). 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved