Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Sains

Prediksi Kapan Kiamat Dari Hasil Penelitian Ilmuan Jepang, Oksigen Makin Tipis

Akhir kehidupan di bumi atau bisa disebut sebagai kiamat ternyata juga menjadi kajian para peneliti.

Penulis: Val | Editor: rival al manaf
Pixabay.com/ 470906
Ilustrasi kiamat 

Asisten Profesor di Universitas Toho di Tokyo, Jepang, Kazumi Ozaki mengatakan bahwa umur biosfer bumi telah banyak dibahas dalam pengetahuan ilmiah.

"Selama bertahun-tahun, umur biosfer Bumi telah dibahas berdasarkan pengetahuan ilmiah tentang peningkatan kecerahan Matahari yang terus-menerus dan siklus geokimia karbonat-silikat global," ujar Kazumi.

Para ilmuwan menggunakan gabungan model biogeokimia dan model iklim untuk memperkirakan berapa lama atmosfer Bumi dapat tetap kaya oksigen.

Dengan pendekatan stokastik (simulasi acak), mereka menjalankan 400.000 simulasi untuk mengeksplorasi berbagai kemungkinan evolusi atmosfer.

Hasilnya menunjukkan bahwa rata-rata masa hidup atmosfer dengan kadar oksigen lebih dari 1 persen dari kondisi saat ini diperkirakan sekitar 1,08 ± 0,14 miliar tahun.

Model ini memprediksi kadar oksigen akan menurun drastis hingga mirip kondisi Bumi pada zaman Arkea.

Penurunan ini diperkirakan terjadi sebelum terbentuknya rumah kaca lembap dan sebelum sebagian besar air permukaan menguap.

Apa penyebabnya?

Para peneliti menyebutkan bahwa penurunan oksigen disebabkan meningkatnya panas Matahari.

Waktu pastinya dipengaruhi oleh interaksi kimia antara mantel, laut, atmosfer, dan kerak Bumi.

Selain itu, siklus karbonat–silikat cenderung membatasi biosfer melalui kelangkaan karbondioksida sehingga oksigen menurun lebih cepat.

Seiring bertambahnya usia Matahari, suhu Bumi meningkat, air menguap, dan siklus karbon melemah. Kondisi ini dapat membunuh tumbuhan dan menghentikan produksi oksigen.

Atmosfer Bumi setelah itu diperkirakan kembali ke kondisi metana tinggi, seperti pada Bumi purba sebelum Peristiwa Oksidasi Besar.

Kazumi menambahkan bahwa sebelumnya diperkirakan biosfer Bumi akan berakhir dalam dua miliar tahun akibat panas berlebih dan kelangkaan karbondioksida.

Namun, penelitian terbaru mempersempit perkiraan ini dan memprediksi deoksigenasi cepat akan terjadi dalam satu miliar tahun.

Penelitian ini menekankan pentingnya mencari tanda-tanda kehidupan yang tetap bisa terdeteksi meski oksigen rendah, serta menyoroti peran kabut organik di atmosfer pada tahap akhir kelayakhunian planet. (*)

Sumber: kompas.com

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved