Tribun Jateng Hari Ini
Transportasi Darat Perintis di Karimunjawa Mudahkan Mobilitas Masyarakat dan Wisatawan
Untuk tahap awal, disiapkan empat unit kendaraan jenis minibus (elf) berkapasitas 15-19 penumpang, dengan pengadaan sepenuhnya oleh Kemenhub.
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: Vito
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan membuka layanan angkutan jalan perintis yang menghubungkan titik-titik vital di Kepulauan Karimunjawa, Jepara mlai awal 2026.
Program itu tertuang dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor KP-DRJD 5188 Tahun 2025 tentang Penetapan Jaringan Trayek Angkutan Orang yang Digunakan untuk Penyelenggaraan Angkutan Jalan Perintis Tahun 2026.
Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Jepara, Heru Purwanto menyampaikan, trayek baru itu akan melayani rute Pelabuhan Penyeberangan Karimunjawa-Bandara Dewandaru-Desa Kemujan-Pelabuhan Legon Bajak, dengan total jarak tempuh sekitar 55 kilometer pulang-pergi.
“Pada Desember 2025 nanti, tim dari Kemenhub akan turun langsung untuk melakukan survei finalisasi trayek,” katanya, kepada Tribunjateng, Minggu (9/11).
Jika semua berjalan sesuai dengan rencana, menurut dia, operasional perdana angkutan perintis itu akan dimulai pada 1 Januari 2026. Namun, tarif tiket dan jadwal operasional masih menunggu proses lelang di Kemenhub.
Untuk tahap awal, Heru menuturkan, disiapkan empat unit kendaraan jenis minibus (elf) dengan kapasitas 15-19 penumpang.
Layanan itu diharapkan dapat memperlancar mobilitas masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke Karimunjawa.
“Seluruh biaya pengadaan kendaraan, perawatan, hingga operasional ditanggung sepenuhnya oleh Kementerian Perhubungan,” jelasnya.
Ia menyebut, kehadiran transportasi darat perintis itu akan menjadi angin segar bagi masyarakat Karimunjawa dan Kemujan yang selama ini mengandalkan kendaraan pribadi atau sewaan untuk berpindah antarwilayah.
“Dengan adanya layanan ini, akses masyarakat menjadi lebih mudah, dan biaya perjalanan bisa lebih terjangkau,” bebernya.
Adapun, Bupati Jepara Witiarso Utomo mengungkapkan, upaya memperkuat konektivitas antar-pulau di Karimunjawa dilakukan demi pemerataan ekonomi dan peningkatan daya tarik wisata di gugusan kepulauan tersebut.
Menurut dia, langkah utama yang ditempuh adalah membuka akses transportasi antar-desa di Kecamatan Karimunjawa.
Jalur darat yang menghubungkan Desa Karimunjawa dan Desa Kemojan dipastikan segera beroperasi dengan dukungan empat unit minibus rintisan bantuan Kementerian Perhubungan.
“Februari 2026 insyaAllah sudah mulai jalan. Ini untuk mempermudah mobilitas masyarakat dan wisatawan yang akan menjelajah Karimunjawa,” jelasnya, pekan lalu.
Selain jalur darat, Mas Wiwit, sapaannya, meyampaikan, Pemkab Jepara juga tengah mendorong rute kapal Bahari Express agar tak hanya berhenti di Karimunjawa, tapi juga menyinggahi Pulau Kemojan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20250723_Pantai-Tanjunggelam-Karimunjawa-Jepara_1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.