Sasaran Operasi Zebra Candi Polresta Pati, Digelar 14 Hari

TRIBUNJATENG.COM, PATI – Polresta Pati memulai pelaksanaan Operasi Zebra Candi 2025, Senin (17/11/2025).

Operasi ini akan digelar selama 14 hari sampai 30 November 2025.

Untuk menandai dimulainya operasi ini, Polresta Pati menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Candi 2025.

Kegiatan ini menjadi momentum pengecekan akhir kesiapan personel maupun sarana-prasarana sebelum operasi resmi dilaksanakan selama 14 hari ke depan. 

Baca juga: Bupati Sudewo Akhirnya Resmikan Jembatan Sukopuluhan-Mencon Pati, Pondasinya Sempat Ambrol

Baca juga: HUT Ke-80 PGRI, Bupati Pati Sudewo: Guru Bermutu Adalah Pilar Utama SDM Unggul

Apel dipimpin langsung Kapolresta Pati Kombes Pol Jaka Wahyudi.

Menurut dia, Operasi Zebra Candi merupakan bagian dari upaya untuk mengurangi tingkat kecelakaan di Pati, baik dalam hal jumlah kasus maupun tingkat fatalitasnya.

Operasi Zebra Candi 2025 akan berlangsung 17–30 November dengan sasaran prioritas antara lain pengendara yang menggunakan ponsel saat berkendara, tidak memakai helm atau sabuk keselamatan, melawan arus, pengendara di bawah umur, hingga pelanggar batas kecepatan.

Menyampaikan amanat Kapolda Jawa Tengah, Kapolresta Pati Kombes Pol Jaka Wahyudi menyoroti dinamika persoalan lalu lintas yang semakin kompleks seiring meningkatnya jumlah kendaraan dan mobilitas masyarakat. 

“Situasi lalu lintas hari ini berkembang sangat dinamis. Tantangan ini harus dijawab dengan kesiapan dan kehadiran polisi yang benar-benar mampu memberikan rasa aman bagi masyarakat,” tegasnya.

Kombes Pol Jaka Wahyudi menekankan bahwa Operasi Zebra Candi 2025 bukan sekadar kegiatan rutin tahunan, melainkan upaya strategis dalam menekan fatalitas kecelakaan sekaligus meningkatkan kedisiplinan berlalu lintas. 

“Angka kecelakaan masih mengkhawatirkan. Operasi ini adalah ikhtiar kita bersama untuk menurunkannya. Edukasi kepada masyarakat harus berjalan seimbang dengan penegakan hukum,” ujar dia.

Ia juga menginstruksikan seluruh personel agar mengedepankan pendekatan humanis saat bertugas di lapangan. 

“Saya tekankan, setiap tindakan harus profesional dan mengutamakan keselamatan, baik anggota maupun masyarakat. Penindakan tetap dilakukan, tetapi dengan cara-cara yang persuasif dan beretika,” tutur Jaka.

Selain itu, Kapolresta mengajak seluruh jajarannya menjaga marwah kepolisian dengan hadir sebagai teladan bagi masyarakat. 

“Disiplin dalam bertugas adalah fondasi. Jadikan operasi ini bukan hanya pekerjaan, melainkan wujud pengabdian. Tunjukkan bahwa kita hadir membawa manfaat, bukan sekadar menegakkan aturan,” jelas dia.

Jaka juga memberikan motivasi kepada seluruh peserta apel agar menjalankan operasi secara optimal. 

“Setiap langkah rekan-rekan di lapangan berpengaruh langsung pada keselamatan banyak orang. Jadikan tugas ini ladang ibadah. Tidak ada pengabdian yang sia-sia ketika dilakukan dengan sungguh-sungguh,” tandas dia. (mzk)