Tribun Jateng Hari Ini
Tangan Dingin Marjo Lahirkan Puluhan Film Pendek dari Desa Sinema Kepunduhan Kabupaten Tegal
Dari Desa Sinema Kepunduhan tercipta puluhan karya film pendek yang berhasil meraih berbagai penghargaan tingkat daerah, provinsi, sampai nasional.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Vito
Swadaya
Berkait dengan dana atau anggaran pembuatan film pendek, Marjo menuturkan, sampai saat ini masih menerapkan swadaya atau iuran dari anggota komunitas Desa Sinema Kepunduhan. "Belum ada pendanaan dari investor atau pihak lain," tukasnya.
"Semuanya ditanggung bersama-sama, baik untuk keperluan pembelian baterai kamera, peralatan, makan minum, dan lain-lain, sampai mereka merasa ketagihan membuat film pendek," sambungnya.
Adapun, Taufik, warga sekitar, yang ikut berproses sejak awal pembentukan Desa Sinema Kepunduhan, mengakui, banyak rintangan yang dihadapi, dan semuanya tidak mudah.
Namun, kegigihan, niat, dan kesukaan dalam dunia peran, perfilman, ataupun entertainment, membuatnya tetap bertahan, dan merasa bangga menjadi bagian dari Desa Sinema Kepunduhan.
Hal yang membuat Taufik bertahan sampai saat ini adalah karena secara pribadi memiliki prinsip semuanya tidak melulu tentang uang atau materi.
"Jika membahas apakah berdampak pada perekonomian (pendapatan-Red) sebetulnya belum. Tapi secara pribadi ada rasa kebanggaan ketika berhasil membuat film, apalagi sampai mendapat penghargaan," ucapnya.
"Prinsip kami di sini (Desa Sinema Kepunduhan-Red) yaitu ingin berkarya. Prinsip lainnya kalau bisa jangan hanya menjadi penikmat, tapi harus sebagai pembuat film," tambahnya. (Desta Leila Kartika)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/latihan-produksi-film-pendek-di-desa-sinema-kepunduhan.jpg)