Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pekalongan

Ketua DPRD Kota Pekalongan: Semangat Tak Boleh Padam, Layani Warga Meski Kondisi Serba Terbatas

M Azmi Basyir menegaskan bahwa pelayanan kepada masyarakat tetap menjadi prioritas utama meski Gedung DPRD Kota Pekalongan hancur.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: deni setiawan
DPRD KOTA PEKALONGAN
CEK GEDUNG - Ketua DPRD Kota Pekalongan M Azmi Basyir mengecek kondisi gedung DPRD Kota Pekalongan pasca dibakar massa pada akhir Agustus 2025, belum lama ini. M Azmi Basyir, menegaskan bahwa pelayanan kepada masyarakat tetap menjadi prioritas utama meski gedung hancur akibat aksi massa. 

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Satu pekan pasca kejadian anarkis, Ketua DPRD Kota Pekalongan, M Azmi Basyir menegaskan bahwa pelayanan kepada masyarakat tetap menjadi prioritas utama, meski gedung DPRD dan Pemkot Pekalongan hancur akibat aksi pada Sabtu (30/8/2025).

Menurut Azmi, musibah yang meluluhlantakkan hampir seluruh fasilitas pemerintahan tersebut tidak boleh menghalangi tugas DPRD dalam menyerap dan memperjuangkan aspirasi masyarakat.

Dia menekankan bahwa semangat pelayanan tidak boleh padam meski sarana dan prasarana terbatas.

Baca juga: Polisi Pekalongan Nyambi Ternak Kambing, Kisah Ipda Edi Santoso Jadi Teladan Warga

Baca juga: Ratusan Barang Jarahan Mengalir ke Posko Pengembalian Pemkot Pekalongan

"Fungsi DPRD dan Pemkot tetap berjalan."

"Kami sedang menyiapkan alternatif tempat kerja."

"Mulai dari memanfaatkan gedung OPD hingga mendirikan tenda di halaman sekitar lokasi."

"Prinsipnya, pelayanan publik tidak boleh terhenti," tegas Azmi kepada Tribunjateng.com, Minggu (7/9/2025).

Dia menjelaskan, dokumen-dokumen penting yang berisi aspirasi masyarakat menjadi perhatian utama untuk diselamatkan.

Dokumen tersebut mencakup usulan perbaikan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, hingga program sosial masyarakat.

"Ini harus segera kami recovery agar aspirasi masyarakat tidak hilang."

"Warga tetap bisa menyampaikan usulan dan masukan, apalagi momentumnya bersamaan dengan pembahasan APBD 2026," ujarnya.

Dia menambahkan, aksi anarkis yang terjadi bukanlah cerminan karakter warga Pekalongan.

Sebaliknya, masyarakat Pekalongan menurutnya selalu dikenal santun dalam menyampaikan pendapat.

"Yang merusak ini jelas bukan masyarakat Pekalongan."

"Warga Pekalongan selalu menyampaikan aspirasi dengan damai," imbuhnya. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved