kominfo kota pekalongan
Bangun Kesiapsiagaan Warga, BPBD Kota Pekalongan Percepat Pembentukan Kelurahan Tangguh Bencana
BPBD Kota Pekalongan terus mempercepat pembentukan Kelurahan Tangguh Bencana (Katana) di seluruh wilayah.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Dalam upaya membangun masyarakat yang siaga, dan tangguh menghadapi potensi bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan terus mempercepat pembentukan Kelurahan Tangguh Bencana (Katana) di seluruh wilayah.
Hingga saat ini, sudah terbentuk 21 kelurahan tangguh, dan ditargetkan seluruh 27 kelurahan rampung pada akhir tahun 2025.
Baca juga: Tinjau Peralatan BPBD, Samani: Ini Bagian dari Kesiapsiagaan
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kota Pekalongan, Budi Suheryanto, mengungkapkan bahwa program Katana menjadi bagian dari strategi nasional penanggulangan bencana berbasis masyarakat.
Melalui pelatihan, edukasi, dan simulasi, masyarakat dibekali kemampuan untuk mengenali potensi bahaya di lingkungan masing-masing serta melakukan tindakan cepat dan tepat saat terjadi bencana.
"Setiap kelurahan memiliki karakteristik ancaman yang berbeda, sehingga pelatihan kami sesuaikan dengan potensi wilayah."
"Misalnya, untuk Pekalongan Utara dan Pekalongan Barat fokus pada banjir dan rob, sementara di wilayah Selatan kami latih warga menghadapi kebakaran dan gempa bumi," jelas Budi, Rabu (29/10/2025).
Selain simulasi, lanjut Budi, BPBD juga melibatkan unsur TNI, relawan, dan perangkat kelurahan agar koordinasi dan respon saat bencana semakin efektif.
Dalam waktu dekat, BPBD bersama Kodim 0710/Pekalongan akan menggelar latihan gabungan simulasi banjir di Kelurahan Kandang Panjang, yang menjadi salah satu wilayah rawan genangan rob dan limpasan sungai.
"Latihan ini penting agar semua unsur, mulai dari relawan hingga warga, memahami peran masing-masing. Saat bencana datang, mereka bisa langsung bergerak tanpa menunggu instruksi panjang," tambahnya.
Selain memperkuat kapasitas masyarakat, BPBD juga menyiapkan sistem siaga 24 jam dengan membentuk satuan tugas dan relawan lapangan di setiap kecamatan.
"Mereka akan menjadi garda terdepan saat bencana terjadi, mulai dari evakuasi warga, pendirian dapur umum, hingga penyaluran bantuan darurat," imbuhnya.
Budi menjelaskan, kesiapsiagaan juga ditunjang dengan penggunaan teknologi pemantauan.
Saat ini, BPBD telah memasang CCTV pemantau debit air dan genangan di empat titik rawan, yakni Pantai Pasir Kencana, Sungai Bremi, Sungai Lodji, dan Jalan Kurinci.
Baca juga: BPBD Kota Pekalongan Waspadai Banjir Kiriman, Siagakan Tim 24 Jam
"Kami juga rutin berkoordinasi dengan BMKG, untuk memantau prakiraan cuaca ekstrem. Berdasarkan informasi terakhir, curah hujan tinggi diperkirakan meningkat mulai pertengahan November hingga Januari 2026," ungkapnya.
Dengan langkah-langkah tersebut, BPBD berharap setiap warga mampu menjadi bagian dari sistem tangguh bencana di wilayahnya.
"Kesiapsiagaan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama. Ketika masyarakat tanggap dan tahu apa yang harus dilakukan, maka dampak bencana bisa diminimalkan," tandas Budi. (Dro)
| Tekan Sampah Organik, Pemkot Pekalongan Dorong Pola Hidup Hemat Pangan |   | 
|---|
| Pantura Pekalongan Lancar! Pembatasan Truk Sumbu Tiga Pukul 06.00-09.00 Berhasil Urai Kemacetan |   | 
|---|
| Kota Pekalongan Gandeng Investor Malaysia Wujudkan Proyek Sampah Jadi Energi |   | 
|---|
| Pemkot Pekalongan Dorong Urban Farming Sebagai Solusi Darurat Sampah |   | 
|---|
| Wali Kota Pekalongan Aaf : Sekolah Harus Jadi Agen Perubahan Atasi Darurat Sampah |   | 
|---|

 
			
 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.