UKSW SALATIGA
Jejak Pertama di UKSW: Kisah Mahasiswa Baru dari Madagaskar, Ghana, dan Nusantara di OMB 2025
Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) UKSW 2025 telah berlangsung dalam rangkaian panjang kegiatan yang menyatukan semangat akademik dan kebersamaan.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Langkah baru ribuan mahasiswa menandai atmosfer berbeda di kampus Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) pertengahan Agustus 2025.
Wajah-wajah penuh semangat itu hadir membawa harapan, tekad, dan cerita yang akan mereka ukir di bangku kuliah.
Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) 2025 telah berlangsung dalam rangkaian panjang kegiatan yang menyatukan semangat akademik dan kebersamaan.
Dimulai dengan opening ceremony serta pengenalan kampus pada 19–21 Agustus 2025, kemudian dilanjutkan dengan malam inaugurasi pada 22 Agustus 2025.
Beberapa agenda yang akan diselenggarakan untuk menambah suasana kebersamaan adalah aksi nyata pengabdian masyarakat lewat penanaman pohon pada 29 dan 30 Agustus 2025, Night Festival pada 13 September 2025, kuliah umum Science and the Severity of God pada 16 September 2025, dilanjutkan dengan Welcoming Service oleh Campus Ministry pada 20 September 2025, dan ditutup dengan hangatnya Welcoming Party pada 26 September 2025 mendatang.
Mengubah Hidup
Di antara ribuan mahasiswa tersebut, hadir Rotsy Fabienne Andrimalala, mahasiswi asal Madagaskar.
Jauh dari tanah kelahirannya, Rotsy memilih UKSW untuk melanjutkan studi di Program Studi (Prodi) Gizi di Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK).
Baginya, OMB adalah pengalaman yang berkesan sekaligus penuh tantangan.
“OMB sangat penting untuk mahasiswa baru."
"Saya disambut dengan sangat hangat, tapi jujur saja, cukup sulit karena saya seorang mahasiswa internasional yang belum banyak mengerti bahasa Indonesia."
"Meski begitu, saya merasa terbantu karena semua orang di sini begitu ramah dan selalu siap menolong,” ujarnya.
Dengan mantap, ia menambahkan, “Saya memilih UKSW karena universitas ini memberi saya peluang besar untuk masa depan."
"Beasiswa yang saya terima adalah kesempatan yang mengubah hidup saya,” pungkas penerima beasiswa Program Satya Wacana International Scholarship (SWIS) ini.
Baca juga: Jejak Perjuangan Doktor Manajemen UKSW: Muchammad Rully Sjahirul Alim di Puncak Akademik
Tempat Terbaik untuk Belajar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.