Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Telkom University Purwokerto

Telkom University Purwokerto Kembangkan Model Konseptual Ketahanan UMKM Hadapi Disrupsi Digital

Telkom University menghadirkan inovasi akademik yang relevan sekaligus strategis dalam menjawab tantangan era digital.

Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
Istimewa
KARYA INOVASI: Ilustrasi kampus Telkom University Purwokerto. Para dosen dari Telkom University Purwokerto berhasil mengembangkan sebuah model konseptual yang ditujukan untuk memperkuat ketahanan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Banyumas. (Dok Telkom University) 

Semakin cepat UMKM hadir di platform digital, semakin besar peluang mereka menambah pelanggan.

Baca juga: Telkom University Purwokerto Tingkatkan UMKM Rumah Kelapa Melalui Program Green Coconutpreneur

Peningkatan omzet akan menghasilkan modal tambahan yang bisa digunakan untuk reinvestasi, baik pada teknologi maupun promosi, sehingga bisnis lebih tahan banting.

Selain itu, model ini juga menekankan pentingnya kemitraan strategis. UMKM diarahkan untuk menjalin kerja sama dengan e-commerce, fintech, maupun penyedia logistik.

Kolaborasi ini memberi keuntungan besar karena memungkinkan UMKM memperluas jangkauan pasar tanpa harus membuka toko fisik baru.

Misalnya, melalui program “UMKM naik kelas” yang ditawarkan marketplace atau dengan memanfaatkan layanan pembayaran digital yang lebih praktis bagi konsumen.

Faktor berikutnya adalah akses modal dan teknologi. Dengan data penjualan yang lebih transparan di platform digital, UMKM akan lebih mudah mengajukan pinjaman usaha kepada bank maupun perusahaan fintech.

Modal ini dapat digunakan untuk membeli peralatan produksi, beriklan secara online, atau mengadopsi aplikasi manajemen usaha.

Meski demikian, model ini juga menyadarkan bahwa hambatan besar tetap ada.

Rendahnya literasi digital masyarakat, keterbatasan infrastruktur, dan akses pembiayaan yang terbatas bisa memperlambat proses adaptasi.

Oleh karena itu, penelitian ini menegaskan perlunya program kebijakan dan pelatihan yang berjalan beriringan agar efek positif dapat dirasakan lebih cepat oleh pelaku UMKM.

Keberhasilan penelitian ini tidak lepas dari kolaborasi erat dengan ASPIKMAS.

Melalui asosiasi ini, para peneliti bisa langsung berinteraksi dengan pelaku UMKM.

Proses penelitian berlangsung selama empat bulan, dimulai sejak 6 Maret 2025.

Tahapan penelitian mencakup observasi awal, pengolahan data, forum diskusi kelompok (FGD), hingga validasi dan finalisasi laporan pada 1 Juli 2025.

Hasilnya adalah sebuah model yang tidak hanya akademis, tetapi juga praktis untuk diimplementasikan.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved