Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Undip

Konservasi Berbasis Teknologi: Mahasiswa UNDIP Kembangkan Vivarium Kunang-Kunang di Jladri Kebumen

Mahasiswa Undip menggelar Program Kreativitas Mahasiswa dengan tema “Restorasi Populasi Lampyridae melalui Inovasi Vivarium".

Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
Istimewa
PENGABDIAN MASYARAKAT: Kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) dengan tema “Restorasi Populasi Lampyridae melalui Inovasi Vivarium di Desa Jladri, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen. Program ini berangkat dari permasalahan nyata di lapangan, yaitu menurunnya populasi kunang-kunang (Lampyridae) di Desa Jladri akibat degradasi habitat, penggunaan pestisida, dan polusi cahaya yang mengganggu perilaku kawin serangga bioluminesen tersebut. (Dok) 

Pada 19 September 2025, dilaksanakan kegiatan testimoni dan evaluasi bersama mitra yang dihadiri oleh seluruh perwakilan Karang Taruna dan perangkat desa.

Mitra menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini yang dianggap membawa perubahan positif bagi Desa Jladri.

Gita Kurniawan, koordinator lapangan Karang Taruna Lepen Mas, menyampaikan bahwa program ini membuka wawasan mereka tentang teknik budidaya dan siklus hidup kunang-kunang.

Baca juga: Undip Tegaskan Komitmen Pemerataan Dokter Spesialis hingga ke Daerah 3T

Sementara itu, Dariman selaku koordinator budidaya menambahkan bahwa pelatihan teknis dari tim UNDIP sangat membantu dalam memahami langkah-langkah ilmiah agar budidaya bisa berhasil di tingkat lokal.

Kegiatan diakhiri dengan dokumentasi dan penyerahan laporan kemajuan program pada 20 September 2025.

Lampy Project merencanakan keberlanjutan kegiatan hingga tahun 2026, dengan fokus pada analisis perkembangan larva hingga tahap dewasa (Januari–Maret 2026) serta pengembangan konsep eduwisata konservasi kunang-kunang (April–Mei 2026) di Desa Jladri.

Harapannya, hasil kegiatan ini dapat menjadi model konservasi partisipatif yang tidak hanya menjaga keanekaragaman hayati, tetapi juga meningkatkan kesadaran lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Dalam pernyataannya, Danendra Farrel Athallah selaku ketua tim menyampaikan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya diukur dari hasil biologis, tetapi juga dari tumbuhnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya konservasi spesies lokal.

“Kami berharap kegiatan ini menjadi langkah awal menuju program konservasi yang berkelanjutan dan dapat menginspirasi desa lain untuk mengembangkan konsep eduwisata berbasis bioluminesensi,” ujarnya.

Tim Lampy Project juga mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Diktiristek atas pendanaan PKM-PM tahun 2025 dan kepada Universitas Diponegoro atas dukungan serta pendampingan penuh selama pelaksanaan kegiatan. (Laili S/***)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved