Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Tim Dosen UMP-STISA Dorong Inovasi dan Pemasaran Jamu Tradisional di Sirampog Brebes

Tim dosen UMP menginisiasi program pelatihan untuk memberdayakan industri rumah tangga jamu gendong.

Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
Istimewa
PENGABDIAN MASYARAKAT: Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang terdiri atas dosen dari UMP dan STISA memberikan pelatihan untuk memberdayakan industri rumah tangga jamu gendong di Desa Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Program ini difokuskan pada peningkatan kualitas produksi dan penguatan strategi pemasaran. (Dok UMP) 

TRIBUNJATENG.COM, BREBES - Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang terdiri atas dosen dari dua perguruan tinggi di Kabupaten Banyumas menginisiasi program pelatihan untuk memberdayakan industri rumah tangga jamu gendong di Desa Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. 

Program ini difokuskan pada peningkatan kualitas produksi dan penguatan strategi pemasaran sebagai upaya mengembangkan usaha mikro berbasis kearifan lokal. 

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara dosen Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) dan STiKes Ibnu Sina Ajibarang. 

Kegiatan melibatkan mitra lokal Jamu Kedawung, milik pelaku usaha jamu gendong setempat, Rini Haryani. 

Program ini menjadi bagian dari Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang didanai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia melalui Anggaran 2025. 

Dosen Farmasi UMP, apt. Aditya S. Raharjo, M.Farm. menyampaikan, materi mengenai prinsip higienitas dan standar dasar pembuatan jamu. 

Baca juga: Tim Robotics UMP Lolos Kontes Robot Terbang Indonesia Tingkat Nasional

Ia menekankan pentingnya menjaga kebersihan bahan, alat, dan proses produksi untuk menjamin keamanan produk yang dikonsumsi masyarakat. 

"Pemahaman tentang kebersihan bahan, alat, dan proses produksi sangat krusial untuk menjamin keamanan jamu yang dikonsumsi masyarakat," jelas Aditya saat dikonfirmasi di Purwokerto, Selasa (7/10/2025). 

Sementara itu, Arinda N Cahyani, M.Farm., dosen Farmasi STiKes Ibnu Sina Ajibarang, memaparkan tentang khasiat dan kandungan bahan jamu tradisional. 

Ia menekankan pentingnya pemahaman produsen terhadap manfaat setiap ramuan yang digunakan. 

"Dengan memahami khasiat bahan-bahan seperti jahe, kencur, dan kunyit, para produsen dapat lebih percaya diri mempromosikan produknya kepada pelanggan," ujarnya. 

Dari sisi pemasaran, Meydy Fauziridwan, S.E., M.M., dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, memperkenalkan strategi pemasaran digital sederhana yang dapat diterapkan oleh pelaku usaha jamu rumahan. 

“Pemanfaatan media sosial seperti WhatsApp Business bisa menjadi langkah awal yang efektif untuk memperluas jangkauan pasar dan membangun komunikasi dengan pelanggan,” paparnya. 

Baca juga: Mahasiswa FKIP UMP Raih Perunggu di Cabor Renang Pomnas Jateng

Melalui pelatihan ini, para peserta mendapatkan pemahaman komprehensif mulai dari aspek produksi, keamanan, manfaat bahan alami, hingga pemasaran modern.

Kegiatan ini juga menegaskan komitmen perguruan tinggi dalam mendukung pemberdayaan UMKM dan pelestarian warisan budaya jamu tradisional Indonesia. 

Diharapkan, program ini tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi dan pemasaran para produsen jamu gendong di Desa Sirampog, tetapi juga mendorong keberlanjutan usaha serta memperkuat posisi jamu sebagai produk unggulan lokal yang berdaya saing di era modern. (Laili S/***)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved