Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UIN SAIZU Purwokerto

UIN Saizu Gaungkan Moderasi dan Kearifan Lokal di Opening Ceremony Dies Natalis ke-63

UIN Saizu Purwokerto resmi membuka rangkaian Gebyar Mahasiswa dalam rangka Dies Natalis ke-63 melalui kegiatan Dialog Budaya di Auditorium Utama

Penulis: Adi Tri | Editor: abduh imanulhaq
IST
Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto membuka rangkaian Gebyar Mahasiswa dalam rangka Dies Natalis ke-63 melalui kegiatan Dialog Budaya bertajuk “Harmoni Budaya: Menyambung Pengetahuan, Narasi, dan Makna”, di Auditorium Utama Kampus I UIN Saizu, Selasa (21/10/2025). Acara dihadiri Wakil Rektor I Prof. Suwito, Wakil Rektor II Prof. Sulkhan Chakim, Plt. Kabiro AUPK Nurkhikmah, dan pembina DEMA UIN Saizu Turhamun serta kehadiran tokoh seni lengger lanang Rianto, yang turut hadir di tengah peserta. 

TRIBUNJATENG.COM, PUWOKERTO - Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto resmi membuka rangkaian Gebyar Mahasiswa dalam rangka Dies Natalis ke-63 melalui kegiatan Dialog Budaya bertajuk “Harmoni Budaya: Menyambung Pengetahuan, Narasi, dan Makna”, di Auditorium Utama Kampus I UIN Saizu, Selasa (21/10/2025). 

Acara ini dihadiri ratusan mahasiswa dari berbagai program studi serta sejumlah pimpinan universitas. Turut hadir Wakil Rektor I Prof. Suwito, Wakil Rektor II Prof. Sulkhan Chakim, Plt. Kabiro AUPK Nurkhikmah, dan pembina DEMA UIN Saizu Turhamun.

Menariknya, peserta dibuat terkejut dengan kehadiran tokoh seni lengger lanang Rianto, yang turut hadir di tengah peserta.

Presiden DEMA UIN Saizu Purwokerto, Ngindana Aghis Zulfa menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini.

“Sebuah kehormatan bisa mengundang narasumber yang luar biasa. Tema Harmoni Budaya menjadi refleksi penting agar kita bisa menyambung pengetahuan dan makna di tengah derasnya arus digitalisasi," ujarnya.

Menurut Ais, pengetahuan luhur adalah ciri spiritual kita di tengah modernitas.

Dia menambahkan bahwa rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-63 akan menjadi momentum untuk memperkuat jati diri mahasiswa UIN Saizu sebagai generasi akademis yang peka terhadap nilai budaya dan kemanusiaan.

Sementara itu, Wakil Rektor I Prof. Suwito, turut mengapresiasi kerja keras panitia dan mahasiswa.

"Selamat kepada panitia yang telah mengawali Dies Natalis ke-63 dengan kegiatan yang sarat nilai budaya. Dies Natalis ini bukan sekadar perayaan, melainkan refleksi atas perjalanan panjang kampus yang berdiri sejak tahun 1962,” ungkapnya.

Prof. Suwito juga mengulas sejarah berdirinya UIN Saizu yang bermula dari Fakultas Tarbiyah Al-Djami’ah Sunan Kalijaga hingga akhirnya dinegerikan oleh Menteri Agama RI, Prof. K.H. Saifuddin Zuhri.

Ia menegaskan bahwa nilai-nilai budaya, spiritualitas, dan moderasi beragama harus terus dijaga dalam dinamika pendidikan tinggi Islam.

Dialog Budaya ini menghadirkan empat narasumber lintas bidang yang membedah berbagai dimensi kebudayaan.

Pertama, Annisa Rengganis, Staf Khusus Kementerian Kebudayaan RI, yang memaparkan materi berjudul “Digitalisasi Tradisi: Ketika Warisan Budaya Menjadi Jejak di Dunia Maya”.

Ia menjelaskan bahwa transformasi digital menjadi peluang untuk melestarikan warisan budaya melalui platform digital tanpa kehilangan nilai otentiknya.

Kemudian, Aldi Aditya, dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), membahas “Sastra dan Mistika: Narasi Kultural di Antara Akal dan Gaib”.

Ia menyoroti bagaimana karya sastra dapat menjadi cermin spiritualitas dan representasi nilai-nilai lokal yang sarat makna.

Narasumber ketiga, KRHA Dr. Dimas Sastronagoro, dosen UIN Saizu, mengangkat tema “Panginyongan: Filosofi, Laku, dan Ruh Budaya Banyumasan”.

Ia menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai kearifan lokal Banyumasan sebagai bagian dari identitas kampus yang mengusung tagline “Kampus Desa Mendunia”.

Sementara itu, Chusnul Chotimah, alumni Center for Religious and Cross-Cultural Studies (CRCS) Universitas Gadjah Mada (UGM), berbagi pandangan mengenai “Pengetahuan Leluhur dan Ritus: Menyimak Kearifan Indigenous di Tengah Modernitas”.

Ia menekankan pentingnya memahami tradisi lokal bukan sebagai sesuatu yang kuno, tetapi sebagai sumber nilai dan kebijaksanaan yang relevan dengan zaman.

Kegiatan ini dimoderatori oleh Muhammad Umar Ibnu Malik, Menteri Kemendikbudristek DEMA UIN Saizu, yang memandu jalannya dialog budaya dan sesi tanya jawab dengan dinamis dan interaktif.

Dialog Budaya ini menjadi pembuka dari serangkaian kegiatan Gebyar Mahasiswa Dies Natalis ke-63 UIN Saizu Purwokerto.

Semangat yang diusung tidak hanya menjadikan kampus sebagai pusat ilmu pengetahuan, tetapi juga ruang bagi kebudayaan.

Dengan mengangkat tema “Harmoni Budaya”, kegiatan ini mencerminkan visi UIN Saizu untuk menjadi kampus yang unggul, progresif, dan integratif, serta menjembatani antara nilai-nilai religius, kearifan lokal, dan kemajuan global. 

Melalui kegiatan ini, UIN Saizu kembali menegaskan jati dirinya sebagai Kampus Desa Mendunia, tempat di mana tradisi dan modernitas bertemu dalam satu harmoni. (***)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved