Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pendidikan

Ris Polimarin dan Kemendiktisaintek Ubah Hasil Tangkapan Tak Laku Jadi Pakan Ikan Bernilai Tinggi

Pemanfaatan hasil tangkapan ikan yang bernilai ekonomis rendah atau sering disebut ikan rucah kini mulai dilirik

Istimewa
pameran - Wamendiktisaintek, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd (kiri) mengunjungi both Polimarin dalam sebuah pameran di Semarang baru-baru ini. 

“Kami tidak hanya fokus pada teknologi pengolahan, tapi juga membangun model ekonomi yang mempertimbangkan keberlanjutan sosial dan lingkungan. Aspek ini sangat penting untuk memastikan hasil riset bisa diterapkan secara luas dan berkelanjutan,” jelasnya.

Model yang dikembangkan juga memperhitungkan faktor-faktor seperti musim hasil tangkapan, komposisi nutrisi ikan rucah, efisiensi konversi pakan, serta analisis biaya-manfaat.

 “Pendekatan seperti ini belum banyak dilakukan di Indonesia. Biasanya riset berhenti pada teknologi, padahal keberlanjutan itu butuh pendekatan ekonomi dan sosial juga,” ungkapnya.

Prof. Tutie berharap hasil riset ini bisa menjadi salah satu solusi bagi industri budidaya ikan air tawar yang kini menghadapi tantangan harga pakan yang tinggi. 

“Kalau bisa memanfaatkan sumber daya lokal dengan teknologi tepat guna, biaya produksi bisa ditekan, nelayan diuntungkan, dan lingkungan juga terjaga,” katanya optimistis.

Menutup perbincangan, Prof. Tutie menegaskan pentingnya sinergi antara akademisi, pemerintah, dan pelaku industri.

 “Kami dari perguruan tinggi bisa menyediakan basis riset dan teknologi. Namun implementasinya harus didukung oleh kebijakan yang berpihak pada inovasi lokal dan kemitraan dengan masyarakat pesisir. Dengan begitu, perikanan Indonesia bisa benar-benar berdikari dan berkelanjutan,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved