Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pendidikan

FGD UIN Walisongo Semarang Soroti Stabilitas Politik Era Pemerintahan Presiden Prabowo

FISIP UIN Walisong Semarang dan Kantor Kesbangpol Jateng gelar FGD "Tantangan Stabilitas Politik Ekonomi dan Problematika Sosial".

UIN WALISONGO SEMARANG
FGD UIN WALISONGO - Foto bersama di sela FGD FISIP UIN Walisongo Semarang bersama Kantor Kesbangpol Jateng, Kamis (20/11/2025). FGD ini mengupas tentang tantangan stabilitas politik ekonomi dan problematika sosial. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Walisongo Semarang dan Kantor Kesbangpol Jateng mengadakan Focus Group Discussion (FGD) untuk menunjukkan kembali komitmennya menjaga kondusivitas wilayah, Kamis (20/11/2025).

Tema FGD ini mengenai "Tantangan Stabilitas Politik Ekonomi dan Problematika Sosial".

Tujuannya, untuk mengidentifikasi ancaman yang mungkin terjadi dan merencanakan tindakan strategis untuk memastikan stabilitas politik di Jawa Tengah.

Baca juga: UIN Walisongo Paparkan Komitmen Keterbukaan Informasi pada Uji Publik KIP 2025

Baca juga: UIN Walisongo Gelar Rapat Koordinasi LSP Menuju Tahap Akhir Full Asesmen

FGD diikuti seratusan mahasiswa, akademisi, praktisi, perwakilan dari lembaga pemerintah, dan anggota masyarakat sipil di Gedung Theater Planetarium UIN Walisongo Semarang.

Dalam sambutannya, Kepala Kesbangpol Jateng, Pradhana Agung Nugraha menekankan bahwa stabilitas politik sangat penting untuk pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Pradhana Agung Nugraha juga berterima kasih atas kerja sama dengan FISIP UIN Walisongo.

Dia berharap kerja sama antara institusi pendidikan tinggi dan pemerintah daerah ini akan menghasilkan kajian ilmiah dan rekomendasi kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat Jawa Tengah khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Dalam sesi fokus kelompok diskusi (FGD), Prof Dr Imam Yahya, Dekan FISIP UIN Walisongo menganalisis tren politik sekarang ini akan berdampak pada dinamika ekonomi kontemporer di Indonesia.

Dia menekankan bahwa masyarakat harus memiliki ketahanan sosial dan literasi politik yang kuat untuk mencegah polarisasi dan disinformasi, terutama di era digital sekarang ini.

"Perguruan tinggi memainkan peran penting dalam memberikan pandangan publik tentang masalah kebangsaan dan menyebarkan penelitian yang objektif," ungkapnya.

Baca juga: Delegasi Austria Pelajari Harmoni Budaya-Agama Indonesia lewat IIS di UIN Walisongo

Baca juga: Pertahankan Konsistensi Transparansi, UIN Walisongo Kembali Masuk Uji Publik KIP 2025

FGD ini menghadirkan sejumlah tokoh masyarakat dan akademisi terkemuka. 

Di antaranya Dr KH Rofiq, Wakil Ketua PWNU Jawa Tengah yang juga dikenal sebagai penulis buku best seller Pasar Gelap Demokrasi: Pembiayaan, Klientelisme, dan Regulasi Pemilu di Indonesia.

Hadir pula Dr (c) Muhammad Mahsun, dosen Ilmu Politik FISIP UIN Walisongo yang turut menyampaikan analisis dan pandangannya mengenai dinamika politik ekonomi kontemporer.

Dalam pemaparannya, para narasumber menekankan urgensi stabilitas politik sebagai fondasi penting bagi pembangunan ekonomi nasional.

Dr Mahsun secara khusus menyoroti bahwa pada era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, konsolidasi politik menjadi prasyarat utama bagi percepatan pertumbuhan ekonomi, penguatan investasi, dan implementasi kebijakan strategis.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved