Semarang
Ini Upaya Pemkot Semarang Dalam Mengantisipasi Banjir dan Longsor
Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyebut tengah melakukan berbagai langkah dalam menghadapi potensi .
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyebut tengah melakukan berbagai langkah dalam menghadapi potensi bencana alam yang meningkat menjelang musim hujan.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti menegaskan, upaya mitigasi dilakukan guna mengurangi risiko dan dampak bencana, terutama longsor dan banjir.
"Ini sudah mulai proses hujan, mulai datang agak rapat gitu ya, dan ini sudah waktunya (memperkuat kewaspadaan)," jelas Agustina, Kamis (11/9/2025).
Baca juga: 7 Cara Gampang Nonton Video Viral Malaysia Anti Blokir Tanpa VPN di Yandex Browser Jepang
Baca juga: Daftar Rumah Rusak Akibat Longsor di Purbalingga Setelah Hujan Semalaman
Agustina menyebutkan, sejumlah lokasi di Semarang telah dipetakan sebagai wilayah dengan potensi longsor tinggi, khususnya saat curah hujan intens terjadi antara September hingga Februari.
Menurutnya, pemerintah akan meningkatkan pengawasan, sekaligus memberikan edukasi kepada warga yang tinggal di kawasan rawan.
"Sekarang yang kita lakukan tentu menyampaikan upaya kewaspadaan bagi masyarakat dan ada beberapa kebijakan-kebijakan yang akan dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Semarang terkait bangunan yang memiliki resiko bencana tinggi.
Sehingga ini nanti jangan dianggap sebagai upaya untuk mempersulit, tetapi sebagai upaya supaya bencana-bencana yang sudah terjadi ini tidak terjadi di kemudian hari," terangnya.
Agustina juga menyebutkan, dalam upaya mitigasi bencana di Semarang, dikukuhkan pengurus Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB).
Forum ini melibatkan berbagai unsur, termasuk para sekretaris dinas yang secara khusus diwajibkan menjadi bagian dari struktur organisasi.
Tujuannya adalah untuk memastikan proses mitigasi dapat dilakukan secara sinergis lintas organisasi perangkat daerah (OPD).
"Tugasnya, membantu Pemerintah Kota Semarang dalam mitigasi bencana, mengurangi resiko bencana, dan menanggulangi bencana, dan tentu pada saat terjadinya bencana harus ikut turun," tegasnya.
Agustina juga memaparkan, salah satu masalah klasik yang kembali muncul saat hujan deras adalah genangan air. Beberapa ruas jalan seperti di kawasan jalan Jerakah, Kecamatan Tugu dilaporkan tergenang kemarin.
Agustina mengatakan, telah turun langsung di lapangan, dan menemui penyebab utamanya adalah tersumbatnya saluran air.
"Mampetnya saluran yang paling besar adalah karena sampah, yang pertama. Yang kedua, karena adanya sesuatu yang menghalangi, di antaranya adalah bangunan tembok, penciutan saluran dan lain sebagainya. Ada juga ini di atasnya ada bangunan. Nah, itu yang akan kita selesaikan," terang Agustina.
Selain itu, dalam upaya antisipasi, Wali Kota juga meminta masyarakat ikut berperan dengan tidak membuang sampah sembarangan, terutama di selokan dan sungai. (idy)
Kisah Tukang Bangunan Bisa Berangkat Umroh, Bermula Ikut Program Hadiah |
![]() |
---|
Hingga September 2025, Kunjungan Wisatawan ke Kota Lama Semarang Tembus 2,3 Juta Orang |
![]() |
---|
"Bagus Banget Deh!" Kata Wali Kota Semarang yang Akan Optimalkan Kali Semarang Jadi Tempat Wisata |
![]() |
---|
Tunjangan Perumahan DPRD di Kota Semarang Bakal Dikaji Ulang |
![]() |
---|
Kagetnya Tegar Didatangi Dua Pria Kekar di Depan Rumah, Ternyata Tak Seperti yang Ia Bayangkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.