Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Situasi Kian Mencekam, Saksi Kunci Kasus Kematian Iko Mulai Dapatkan Teror : Ada Orang Tinggi Besar

Sejumlah saksi kunci kasus kematian janggal Iko Juliant Junior (19) mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) mendapatkan

Penulis: iwan Arifianto | Editor: muh radlis
IST
OLAH TKP - Polisi melakukan olah TKP kecelakaan Iko mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) di Jalan Veteran, Mugassari, Semarang Selatan, Kota Semarang, Sabtu (6/9/2025). Dok Polda Jateng 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sejumlah saksi kunci kasus kematian janggal Iko Juliant Junior (19) mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) mendapatkan teror oleh orang tak dikenal.

Salah satu saksi kunci yang mendapatkan tindakan tersebut yakni Ilham.

Ia merupakan teman semasa SMA Iko yang berboncengan dengannya sebelum meninggal dunia.

"Iya rumah saksi Ilham sudah ada orang berperawakan besar-besar.

Mereka berseliweran lalu mondar-mandir.

Namun, kami belum bisa memastikan siapa mereka," kata Kuasa Hukum Keluarga Iko, Naufal Sebastian kepada Tribun, Sabtu (6/9/2025).

Melihat kondisi itu, Naufal bersama Tim Pusat Bantuan Hukum (PBH) Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Fakultas Hukum (FH) Unnes bakal membantu keluarga Ilham.

"Kami sudah terhubung dengan keluarga Ilham, kami berkomitmen untuk membantunya meskipun Ilham bukan mahasiswa Unnes tapi dari kejadian ini, dia terhubung," katanya.

Selain keluarga Ilham, keluarga Iko juga mengalami hal serupa.

Sebagai langkah mitigasi, pihaknya menyarankan keluarga Iko untuk menerima tamu hanya dari keluarga besar, warga yang dikenal dan perwakilan Unnes.

"Langkah ini bagian dari  strategi dari kami untuk memastikan keluarga Iko tetap dalam kondisi yang aman," paparnya.

Teror serupa juga sempat dialami oleh salah satu anggota tim kuasa hukum PBH IKA Unnes bernama Julio.

Menurut Naufal, tim yang sempat dikuntit oleh orang tak dikenal sudah dalam kondisi aman.

"Kami tetap waspada terutama terhadap keluarga korban.

Jika situasi semakin tidak aman maka kami akan hubungkan ke LPSK," terangnya.

Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Sri Nurherwati menyebut, pihaknya telah menerjunkan tim ke Kota Semarang untuk melakukan pendampingan terhadap keluarga Iko.

"Kami sudah menerjunkan tim, kami sudah proaktif, tetapi belum ada permohonan (dari keluarga Iko)," katanya saat dihubungi Tribun.

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto mempersilahkan kepada para keluarga kecelakaan maupun pihak manapun untuk melaporkan dugaan teror itu ke kepolisian. "Silahkan laporkan saja ke kami," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, kasus kematian Iko Juliant Junior (19) dinilai janggal.

Sebab, Iko mengalami luka lebam di bagian mata dan bibir. 

Polisi menyebut, Iko meninggal dunia karena kecelakaan.

Pada awalnya polisi mengungkap Iko kecelakaan di Jalan Dr Cipto tetapi belakangan diralat di Jalan Veteran pada Minggu (31/8/2025) dini hari.

Keyakinan tim hukum semakin kuat atas kematian janggal Iko karena korban diantar ke rumah sakit menggunakan mobil Brimob. 

Kemudian luka Iko di rumah sakit RSUP Kariadi merupakan luka dalam bukan luka luar seperti sewajarnya orang alami kecelakaan motor.

Iko juga sempat mengigau agar tidak dipukuli dengan kalimat kurang lebih ampun pak, ampun pak, ampun saya jangan dipukuli. 

Ia alami kecelakaan ketika hendak menyelamatkan teman sesama mahasiswa Unnes yang ditangkap polisi saat ikut demonstrasi pada hari sebelumnya. (Iwn)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved