Berita Semarang
Susahnya Menyeberang di Tugu Muda Semarang: Wisatawan Keluhkan Zebra Cross Tak Jelas
Anindhita (26), wisatawan asal Jakarta Selatan, yang mengaku kebingungan saat mencoba menyeberang dari Museum Mandala Bhakti menuju Lawang Sewu.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sore itu, kawasan Tugu Muda ramai kendaraan dari berbagai arah.
Mobil-mobil pribadi, sepeda motor, dan bus saling "bersaing" melintasi jalur di bundaran besar yang menjadi titik temu lima ruas jalan utama.
Klakson bersahut-sahutan, sementara lampu lalu lintas berganti cepat menandai padatnya arus kendaraan.
Di tengah keramaian tersebut, pejalan kaki tampak ragu-ragu di tepi trotoar, menunggu momen aman untuk menyeberang.
Baca juga: 10 Tempat Wisata di Kota Semarang Selain Lawang Sewu dan Kota Lama, Ada Pantai
Anindhita (26), wisatawan asal Jakarta Selatan, yang mengaku kebingungan saat mencoba menyeberang dari Museum Mandala Bhakti menuju Lawang Sewu.
"Pengalaman menyebrang di sini sebenarnya cukup membingungkan sih jalanannya, karena persimpangannya banyak. Terus zebra cross-nya tuh kayak enggak nyambung," ujar Anindhita, yang akrab disapa Anin, saat ditemui Tribun Jateng sampai di Lawang Sewu, akhir pekan lalu.
Anin mengungkapkan, tidak semua ruas jalan di sekitar kawasan Tugu Muda memiliki penyeberangan yang jelas. Ia pun harus memutar cukup jauh untuk menemukan zebra cross yang aman.
"Jadi di sini buat aku lumayan membingungkan. Kalau deg-degan enggak sih, karena menunggu lampu merah tadi," tambahnya yang berjalan bersama adiknya, Nataya.
Anin mengungkapkan, di Jakarta, dirinya senang berjalan kaki. Saat ke Semarang, sebagai wisatawan, ia memberikan masukan perbaikan fasilitas pedestrian, khususnya penempatan zebra cross agar lebih strategis dan aman.
"Menurutku mungkin zebra cross-nya jangan terlalu pas di persimpangan banget, karena kalau pas belokan tuh agak susah kan ngelihat ada mobil atau motornya.
Terus mungkin bisa diperata lagi sih kayak zebra cross-nya di area sebelah sini, itu enggak ada zebra cross. Jadi kayak bingung kalau udah nyebrang terus nyampe di tengah, terus enggak ada zebra cross lanjutan," paparnya.
Wisatawan lain yang sedang menikmati kawasan Tugu Muda juga memberikan pandangannya soal kenyamanan pejalan kaki di area tersebut.
Aisyah (38), Amalia (50), dan Nissa (43) menyempatkan diri berjalan kaki menikmati suasana Semarang meskipun waktu mereka terbatas.
"Alhamdulillah hari ini kita bisa berkesempatan jalan kaki di Tugu Muda. Alhamdulillah ini kesempatan bagi kami untuk olahraga, ya, selain menikmati (suasana Kota) Semarang," ujar Aisyah.
Perjalanan mereka dimulai dari Jalan Pandanaran menuju Tugu Muda, dengan jarak sekitar 700 meter. Nissa mengaku terkesan dengan kondisi trotoar di Semarang yang menurutnya cukup lapang.
“Trotoarnya enak (ramah pejalan kaki),” katanya.
Meski demikian, mereka merasakan ada kekurangan terutama dari segi fasilitas penyeberangan. Saat menyeberang jalan, mereka harus memutar karena tidak adanya zebra cross di beberapa titik yang mereka lalui.
"Memang untuk kami menyabrang dari sana muter, kemudian kami memilih untuk jalur yang cepat karena sebenarnya enggak ada zebra cross di situ ya, cuma kami langsung ya sudahlah untuk cepat saja. Kalau was-was, ada. Tapi karena lampu merah jadi kita merasa aman sih," terang Nissa.
RSI Sultan Agung Semarang Buka Suara, Berikut Penyebab Awal Polemik Berujung Penganiayaan dr Astra |
![]() |
---|
Pesatnya Perkembangan Mal di Semarang Bikin Belanja Lebih Mudah |
![]() |
---|
Dua Ton Sampah Organik per Hari Disulap Jadi Maggot Bernilai Ekonomi di Kota Semarang |
![]() |
---|
Pejalan Kaki Kewalahan Menyeberang di Area Tugu Muda, Dishub: Akan Kami Kaji untuk Disempurnakan |
![]() |
---|
Fakta Baru Kematian Iko Mahasiswa Unnes: Saksi Sebut Dilempar Tongkat hingga Isi CCTV RS Kariadi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.