Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Rekonstruksi Kematian Janggal Iko FH Unnes, Versi Ilham: Ngaku Dilempar Benda Keras, Bukan Ditabrak

Usai rekonstruksi versi Ficky dan Aziz, saksi Ilham yang membonceng Iko Juliant Junior (19) turut menyampaikan kronologi versinya. 

|
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Rezanda Akbar
REKONTRUKSI - Ilham (mengenakan helm hitam) saat membonceng Iko Juliant Junior dalam rekontruksi di jalan Veteran Semarang / TRIBUN JATENG/REZANDA AKBAR D. 


Selain perbedaan versi saksi, keluarga juga menyoroti kejanggalan waktu. 


Polisi menyebut kecelakaan terjadi pukul 03.05 WIB. 


Namun, rekaman CCTV RSUP Kariadi menunjukkan Ilham dan Iko tiba pukul 03.10 WIB.


“Kalau dihitung, hanya ada jeda lima menit. Padahal proses evakuasi dan perjalanan menuju RS Karidadi mestinya lebih lama. Ini menimbulkan dugaan bahwa kejadiannya sebenarnya sebelum pukul 03.00,” kata Noval.


Ia menegaskan, kebenaran bisa segera terungkap bila Polda Jateng membuka rekaman CCTV di sekitar lokasi.


“Di pagar Polda ada dua CCTV besar. Tidak mungkin area itu blind spot. Kami minta Polda berani membuka rekaman itu agar jelas,” ujarnya.


Keluarga bersama kuasa hukum juga sudah menyampaikan permintaan kepada Komnas HAM untuk ikut mendesak pembukaan CCTV tersebut.


Sebelumnya diberitakan suasana haru menyelimuti proses rekonstruksi kasus kematian janggal Iko Juliant Junior, mahasiswa Unnes yang disebut meninggal akibat kecelakaan lalu lintas.


Sebelum rekonstruksi dimulai, Ingrid Suryani ibu dari Iko Juliant Junior datang ke lokasi dengan mengenakan pakaian serba hitam.


Ia mengoleskan minyak urapan dari Jerusalem yang dibawanya dalam tas kecil berwarna biru.


Minyak tersebut diciprati ke motor berplat nomor H 6038 JX yang terlibat dalam peristiwa itu. Ingrid mengoleskan minyak ke jok, stang, dan beberapa bagian lain dari kendaraan.


Saat membalurkan minyak, Ingrid tampak berdoa dengan suara lirih.


“Maafkan yang sudah jahat sama kamu ya, Nak. Ampuni mereka ya nak. Kebenaran akan terungkap.” katanya lirih, Rabu (1/10/2025).


Kuasa hukum keluarga korban, Naufal Sebastian dari PBH FH Unnes, menyebut penaburan minyak ini dilakukan sebagai simbol harapan.


“Ini bentuk doa dan keyakinan keluarga agar kasus kematian Iko segera menemukan titik terang,” kata Naufal, Rabu (1/10/2025).


Rekonstruksi sendiri berlangsung di Jalan Veteran, Semarang, Rabu (1/10/2025), tepatnya di depan Tower Bersama Group atau di sebelah Mapolda Jateng. (Rad)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved