Berita Semarang
Rekonstruksi Kematian Janggal Iko FH Unnes, Versi Ilham: Ngaku Dilempar Benda Keras, Bukan Ditabrak
Usai rekonstruksi versi Ficky dan Aziz, saksi Ilham yang membonceng Iko Juliant Junior (19) turut menyampaikan kronologi versinya.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Usai rekonstruksi versi Ficky dan Aziz, saksi Ilham yang membonceng Iko Juliant Junior (19) turut menyampaikan kronologi versinya.
Keterangan Ilham berbeda dengan dua saksi sebelumnya dan makin menambah teka-teki di balik kematian mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Unnes itu.
Pantauan Tribun Jateng, selama proses rekonstruksi di Jalan Veteran, Semarang, Rabu (1/10/2025), Ilham tampak didampingi keluarga korban.
Baca juga: Harusnya Kecelakaan Adu Banteng, Omongan Ficky-Aziz Berbeda Soal Kematian Mahasiswa Unnes Semarang
• Pasutri Jalankan Prostitusi di Rumah, Saat Istri Layani Pelanggan di Kamar, Suami Jaga Anak
• Lirik Kalau Ada 9 Nyawa Viral di TikTok, Lagu Alamak Rizky Febian feat Adrian Khalif

Tangan Ilham terus digenggam erat oleh Ingrid Suryani, ibu Iko, ketika hendak menunjukan lokasi jatuhnya motor Ilham dan Iko.
Ilham menjelaskan, malam kejadian dirinya dan Iko datang dari arah Jalan Pahlawan menuju Jalan Veteran. Saat itu, posisinya sedang membonceng Iko.
Di dekat kawasan Joglosemar Travel Veteran, Ilham mengaku sedang menunduk di atas motor. Sesaat kemudian, ia mendongak dan tiba-tiba merasakan benturan keras di kepala.
“Saat kepala saya mendangak, langsung kena lemparan benda keras. Setelah itu saya jatuh,” ungkap Ilham.
Ilham menegaskan dirinya tidak pernah menabrak atau ditabrak motor lain, berbeda dengan keterangan Ficky dan Aziz.
Namun, Ilham mengaku tidak mengetahui pasti benda apa yang dilemparkan kepadanya. Ia hanya merasakan benturan keras hingga membuatnya kehilangan kesadaran.
Sesaat sebelum pingsan, Ilham sempat memastikan posisi Iko. Menurutnya, Iko berada di depannya ketika keduanya terjatuh.
“Setelah jatuh, saya tidak ingat apa-apa. Begitu sadar, saya sudah berada di RS Kariadi,” tutur Ilham.
Berbeda dengan versi Ficky dan Aziz yang menyebut motor Iko menabrak mereka dari belakang, Ilham justru bersikukuh bahwa dirinya tidak terlibat tabrakan.
Sebelumnya diberitakan, Rekonstruksi kasus kematian janggal mahasiswa FH Unnes, Iko Juliant Junior (19), kembali digelar di Jalan Veteran, Semarang, Rabu (1/10/2025).
Dalam rekonstruksi tersebut, saksi Ficky dan Aziz memaparkan versi kronologi peristiwa yang menewaskan Iko.
Pantauan Tribun Jateng di lokasi, proses olah TKP dilakukan tepat di depan Tower Bersama Group, tak jauh dari Mapolda Jateng.
Sejumlah aparat kepolisian, keluarga korban, hingga mahasiswa dan alumni FH Unnes ikut menyaksikan jalannya rekonstruksi.
Ficky dan Aziz yang berboncengan mengendarai motor matik Vario menuturkan, awalnya mereka tengah mengejar sebuah mobil berwarna oranye yang diduga terlibat tabrak lari.
Pengejaran dilakukan dari arah barat ke timur, atau dari kawasan Veteran menuju Jalan Pahlawan.
Dalam perjalanan, keduanya sempat dihentikan oleh seorang petugas Brimob bernama Aris Ashari yang berjaga di sekitar Jalan Veteran.
Tak lama berselang, motor yang ditumpangi Iko dan rekannya, Ilham, datang dari arah yang sama.
Menurut versi Ficky dan Aziz, motor Iko menabrak kendaraan mereka dari belakang.
"Saya terus di tabrak dari belakang kena punggung saya. Kemudian motornya maju nabrak petugas," kata Ficky yang duduk membonceng dengan Aziz.
Benturan tersebut membuat motor yang dikendarai Aziz terdorong hingga menabrak Aris Ashari. Akibatnya, Ficky dan Aziz terjatuh ke jalan.
Posisi Ficky jatuh di bahu jalan sebelah utara, dekat dengan pagar Mapolda Jateng.
Sementara Aziz jatuh bersama motornya di lokasi yang sama.
Masih menurut keterangan Ficky dan Aziz, saat kejadian, Ilham terjatuh di sisi utara, tak jauh dari posisi motor.
Sedangkan Iko disebut terhempas ke sisi barat jalan, dengan posisi telungkup.
Keterangan itu diperkuat oleh seorang saksi mata di sekitar Tower Bersama Group, yang mengaku melihat langsung insiden kecelakaan tersebut.
Usai kejadian, Iko dan Ilham segera dievakuasi ke RSUP dr Kariadi Semarang menggunakan mobil double cabin berwarna hitam dengan rotator.
Dalam rekontruksi itu, sejumlah brimob sempat mengangkut Iko dan Ilham ke bak belakang mobil dan ditemani seorang petugas.
Usai rekonstruksi kasus kematian janggal mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Unnes, Iko Juliant Junior
Kuasa hukum keluarga korban, Naufal Sebastian dari PBH FH UNNES, menjelaskan bahwa saksi Ficky menyebut kecelakaan terjadi di Jalan Veteran dari arah barat ke timur.
Menurut versi ini, motor yang ditumpangi Iko dan Ilham menabrak motor yang dikendarai Ficky.
Namun, keterangan berbeda justru disampaikan saksi Ilham.
Ia menyebut arah perjalanan mereka adalah di Jalan Veteran dari arah timur ke barat, bermula dari Jalan Pahlawan.
Jika benar demikian, mestinya kecelakaan berupa tabrakan depan (adu banteng), bukan ditabrak dari belakang.
Kedua saksi memiliki versi tersendiri di mana Iko terjatuh, namun diantara saksi, lokasi jatuhnya Iko berselang 80meter.
Vicky dan Aziz bersaksi Iko jatuh di depan Tower Bersama Group di bahu jalan Veteran menuju Pahlawan.
Sedangkan kesaksian Ilham, titik jatuh Iko berada di dekat kantor Joglo Semar Travel Veteran, usai berjalan dari arah Pahlawan.
“Ini ada dua versi yang berbeda. Vicky bilang arahnya barat ke timur, sementara Ilham konsisten menyebut dari timur ke barat. Lokasi jatuh pun berbeda,” jelas Noval.
Dugaan Lemparan Benda Keras
Lebih jauh, Noval menyebut Ilham menegaskan dirinya tidak menabrak maupun ditabrak kendaraan lain.
Menurut Ilham, ia terjatuh bersama Iko karena terkena lemparan benda keras.
“Ilham berkali-kali kami pastikan, jawabannya sama. Dia bilang jatuh karena dilempar, bukan karena menabrak atau ditabrak. Akibatnya wajahnya terluka dan giginya patah,” ungkap Noval.
Desak Polda Jateng Buka Rekaman CCTV
Selain perbedaan versi saksi, keluarga juga menyoroti kejanggalan waktu.
Polisi menyebut kecelakaan terjadi pukul 03.05 WIB.
Namun, rekaman CCTV RSUP Kariadi menunjukkan Ilham dan Iko tiba pukul 03.10 WIB.
“Kalau dihitung, hanya ada jeda lima menit. Padahal proses evakuasi dan perjalanan menuju RS Karidadi mestinya lebih lama. Ini menimbulkan dugaan bahwa kejadiannya sebenarnya sebelum pukul 03.00,” kata Noval.
Ia menegaskan, kebenaran bisa segera terungkap bila Polda Jateng membuka rekaman CCTV di sekitar lokasi.
“Di pagar Polda ada dua CCTV besar. Tidak mungkin area itu blind spot. Kami minta Polda berani membuka rekaman itu agar jelas,” ujarnya.
Keluarga bersama kuasa hukum juga sudah menyampaikan permintaan kepada Komnas HAM untuk ikut mendesak pembukaan CCTV tersebut.
Sebelumnya diberitakan suasana haru menyelimuti proses rekonstruksi kasus kematian janggal Iko Juliant Junior, mahasiswa Unnes yang disebut meninggal akibat kecelakaan lalu lintas.
Sebelum rekonstruksi dimulai, Ingrid Suryani ibu dari Iko Juliant Junior datang ke lokasi dengan mengenakan pakaian serba hitam.
Ia mengoleskan minyak urapan dari Jerusalem yang dibawanya dalam tas kecil berwarna biru.
Minyak tersebut diciprati ke motor berplat nomor H 6038 JX yang terlibat dalam peristiwa itu. Ingrid mengoleskan minyak ke jok, stang, dan beberapa bagian lain dari kendaraan.
Saat membalurkan minyak, Ingrid tampak berdoa dengan suara lirih.
“Maafkan yang sudah jahat sama kamu ya, Nak. Ampuni mereka ya nak. Kebenaran akan terungkap.” katanya lirih, Rabu (1/10/2025).
Kuasa hukum keluarga korban, Naufal Sebastian dari PBH FH Unnes, menyebut penaburan minyak ini dilakukan sebagai simbol harapan.
“Ini bentuk doa dan keyakinan keluarga agar kasus kematian Iko segera menemukan titik terang,” kata Naufal, Rabu (1/10/2025).
Rekonstruksi sendiri berlangsung di Jalan Veteran, Semarang, Rabu (1/10/2025), tepatnya di depan Tower Bersama Group atau di sebelah Mapolda Jateng. (Rad)
Rekonstruksi Kematian Iko FH Unnes, Versi Ficky dan Aziz: Merasa Ditabrak dari Belakang |
![]() |
---|
Kematian Iko FH Unnes: Saksi Ficky-Aziz dan Ilham Beri Versi Berbeda, Lokasi Jatuh Berjarak 80 Meter |
![]() |
---|
Lima Mahasiswa Terdakwa Kerusuhan May Day Semarang Dituntut 3 Bulan Penjara |
![]() |
---|
Pemkot Semarang Akan Tata Pasar Bulu dan Peterongan Tahun 2026 |
![]() |
---|
Olah TKP Kematian Iko Mahasiswa Unnes, Ingrid Balurkan Minyak Urapan dari Jerusalem di Motor Anaknya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.