Tribunjateng Hari ini
Pesona Bangunan di Kampung Tua Bang Inggris Semarang, Potensi Wisata Sejarah yang Layak Dikembangkan
Di Kampung Bang Inggris Semarang terdapat sejumlah bangunan rumah tua masih berdiri kokoh dan bisa jadi destinasi wisata sejarah.
Penulis: Moh Anhar | Editor: galih permadi
Ia menambahkan, ciri khas lain dari rumah ini adalah keberadaan tiga pintu utama yang tersusun sejajar dari depan, tengah, hingga belakang rumah.
Ciri ini, menurut Zaenuri, juga ditemukan di sejumlah rumah lain yang masih mempertahankan bentuk aslinya di kampung tersebut.
Ia menyebut, total ada enam keluarga yang masih mempertahankan bangunan rumah seperti milik Zaenuri. Zaenuri mengungkapkan, alasannya mempertahankan bangunan tersebut agar tetap lestari. Ia lebih jauh juga mengenang masa-masa ketika sebagian besar rumah di kampung ini masih dihuni oleh keluarga besarnya.
"Jadi di sini ini banyak yang masih terikat jalian keluarga semua, dari keluarga Haji Maksum," bebernya.
"Kalau rumah yang bangunannya masih terjaga, ada enam," sebutnya.
Ia menyebut, Haji Maksum sebenarnya tinggal di Pusporagan, kampung sebelah. Namun, akar keluarga besarnya menyebar hingga ke kampung ini.
Meski kini hanya tersisa beberapa rumah keluarga di kampung ini, sementara di kampung sebelah masih ada tiga rumah yang dihuni oleh cucu dan cicit Haji Maksum.
Baca juga: Tumpah Ruah, Warga Antusias Tonton Wayang Orang on The Street di Kota Lama Semarang
Baca juga: Datang ke Kuliner Pasar Sentiling di Kota Lama, Fanny Cari Jajan Khas Semarang
Hingga kini hubungan kekeluargaan menurutnya tetap hangat.
“Kalau di kampung sebelah itu masih ada cucu-cucunya, bahkan mungkin cicit-cicit juga. Masih dari keluarga saya juga, keluarga besar Haji Maksum,” tambahnya.
Menurutnya, yang membuatnya terkesan, bukan hanya soal kepemilikan rumah atau jumlah keluarga yang tersisa di kampung ini, tapi bagaimana hubungan itu tetap dijaga lintas generasi.
Ia merasa bertanggung jawab untuk terus menarik dan menghubungkan sanak saudara agar tetap berkumpul dan saling mengenal.
"Mungkin saya yang harus lebih aktif ke mereka-mereka, saya tarik-tarik biar kumpul. Ya alhamdulillah kemarin sudah ada dari perkumpulan Pak Haji Maksum," imbuhnya.
Terpisah, Nurul Hidayati (55), warga setempat, masih menyimpan memori masa kecil tentang kampung yang dulu dikenal dengan nama Kebon Inggris.
Ia lahir dan besar di sana, menyaksikan sendiri bagaimana kampung ini berubah bentuk, namun tetap membawa jejak-jejak sejarah yang diwariskan dari cerita orang tuanya.
"Dulu nama kampung ini Kebon Inggris. Tapi gak tahu, kenapa sekarang penamaannya bisa berubah jadi Bang Inggris," kata Nurul Hidayati.
Warga Batang Tewas dalam Insiden Kapal Meledak di Samudera Hindia |
![]() |
---|
Kepala SMAN 1 Jatilawang Unggah Pengakuan di Instagram Sekolah, Oknum Guru Cabuli Siswi |
![]() |
---|
Disdikpora Wonosobo Bentuk Tim, Dalami Dugaan Kekerasan hingga Tewaskan Siswa SD di Kertek |
![]() |
---|
Warga Gaza Menyemai Harapan Perdamaian, Hamas-Israel Gencatan Senjata |
![]() |
---|
Awas Rekening Langsung Kena Blokir, Pengguna Judol Tak Lagi Bisa Dapat BLT DBHCHT |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.