Tribunjateng Hari ini
Di Pameran Arsip Sejarah, Mozes Urai Sepak Terjang Dokter Kariadi dalam Pertempuran Lima Hari
Pertempuran Lima Hari di Semarang tidak semata-mata disebabkan oleh kematian dokter Kariadi.
Penulis: Moh Anhar | Editor: M Syofri Kurniawan
“Dia gugur karena rasa tanggung jawab, bukan karena perintah siapa pun. Ia simbol keberanian warga sipil di tengah kekacauan,” tambahnya.
Jasad dokter Kariadi baru dapat dimakamkan tiga hari kemudian, 17 Oktober 1945, di Rumah Sakit.
Kala itu, peluru masih berseliweran di udara, membuat proses pemakaman berlangsung di tengah desing tembakan.
Baru pada 6 November 1961, makamnya dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal sebagai bentuk penghormatan atas jasanya bagi kota dan bangsa. (Rezanda Akbar D)
Halaman 2 dari 2
Tags
Peringatan Pertempuran Lima Hari
Pertempuran Lima Hari
Mozes Christian Budiono
tribunjateng.com
m syofri kurniawan
Berita Terkait:#Tribunjateng Hari ini
Pencopotan Direksi PDAM Tirta Moedal Semarang Munculkan Polemik, Dewas PDAM Klaim Sudah Ada Evaluasi |
![]() |
---|
Peringatan Pertempuran Lima Hari Semarang Tampil Beda, Ada Orkestra dan Tari yang akan Bikin Meriah |
![]() |
---|
Buka Literasi Sejarah, Koran-koran Lawas Isi Berita Pertempuran Lima Hari di Semarang Dipamerkan |
![]() |
---|
Tiga Direksi BUMD Dicopot, Pemkot Semarang Siapkan Open Bidding untuk Cari Calon Pengganti |
![]() |
---|
Angga Diadu dengan Teman Sekelas sebelum Tewas di SMPN 1 Geyer |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.