MBG
Dapur SPPG Modern dan Steril di Gunungpati Produksi Ribuan Porsi MBG untuk Anak Sekolah
Sejak pukul lima pagi, dapur satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) milik Yayasan Bina Bangsa di kawasan Gunungpati Semarang.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Sejak pukul lima pagi, dapur satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) milik Yayasan Bina Bangsa di kawasan Gunungpati Semarang, sudah ramai oleh aktivitas puluhan ibu rumah tangga.
Mereka datang dengan pakaian biru muda untuk mempersiapkan menu makan bergizi gratis (MBG) di beberapa sekolah sekitar situ.
Menu yang disajikan dalam ompreng kali ini adalah olahan ayam menjadi naget, salad sayur, nasi, jeruk dan lauk tambahan kering tempe.
Di dapur moderen itu, ratusan kilogram bahan makanan diolah setiap hari menjadi ribuan porsi makanan bergizi untuk anak-anak sekolah.
Baca juga: Sidang Tuntutan Polisi Pembunuh Bayi di Semarang Ditunda, Ini Penyebabnya
Baca juga: Rapinha Salahkan Lamine Yamal Jadi Penyebab Kekalahan Barcelona dari Real Madrid
Semua dilakukan dengan protokol kebersihan ketat dan sistem digital yang cermat.
Ketua Yayasan Bina Bangsa, Hadi Pranoto, menjelaskan bahwa dapur yang ada di Gunungpati ini menggunakan fasilitas yang lengkap.
Tembok dan plafon yang digunakan pada bangunan itupun menggunakan material yang sama dengan ruangan operasi di rumah sakit.
Material itu terbuat dari panel dinding khusus seperti sandwich panel dan panel antimikroba yang memiliki sifat antibakteri, anti jamur, dan tahan api.
“Dapur kami bahkan menggunakan material setara ruang operasi rumah sakit tujuannya agar mudah untuk disterilkan,” kata Hadi saat ditemui di lokasi, Senin (28/10/2025).
Hadi menyebut dapur ini dirancang dengan sistem tertutup.
Setiap bahan makanan yang datang tak langsung diolah, melainkan melalui proses pengecekan barcode terlebih dahulu.
Sistem digital itu merekam data pemasok, berat, dan tanggal kedatangan bahan.
“Kalau bahan tidak sesuai standar, misal kualitas sayur menurun atau berat tidak sesuai, sistem langsung menolak. Jadi semua bahan yang masuk sudah tervalidasi,” ungkapnya.
Setelah bahan masuk nantinya semua akan dicuci bersih sebelum masuk ke gudang penyimpanan ataupun chiller kulkas berukuran besar.
Sebelum bahan diolah, dapur tersebut juga memiliki tim ahli gizi yang menyusun menu bergizi seimbang setiap minggunya. Sehingga tiap harinya menu yang diberikan bervariatif.
| Baru 5 Dapur SPPG di Semarang Kantongi Sertifikat SLHS, Ternyata Ini Kendala Terbesarnya! |
|
|---|
| Harga Telur di Kabupaten Semarang Naik hingga Rp30 Ribu per Kg, Disebut Gara-gara MBG |
|
|---|
| Program MBG di Wonosobo Dihentikan Sementara Karena Anggaran Belum Cair |
|
|---|
| Apindo Semarang Sebut MBG Jadi Motor Penggerak Ekonomi Baru |
|
|---|
| SPPG di Jateng Ikuti Bimtek Standar Higienitas dan Sanitasi, BGN Ingin Pastikan Keamanan Pangan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.