Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Kisah Muarifin, Mantan Pengamen Jadi Penjahit Langganan Pejabat di Semarang

Lelaki yang kini dikenal sebagai Arvin Tailor langganan banyak instansi pemerintahan di Jawa Tengah itu dulu sempat hidup tanpa arah.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUN JATENG/REZANDA AKBAR D
MENJAHIT - Arvin Tailor menjahit pakaian pesanan instansi di tempat usahanya, Semarang Barat. (TRIBUN JATENG/REZANDA AKBAR D) 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Di balik meja jahit, Muarifin (36) tampak tekun mengukur potongan kain putih yang akan dijadikan seragam. Tangannya cekatan, wajahnya tenang. 

Sulit membayangkan, lelaki yang kini dikenal sebagai Arvin Tailor langganan banyak instansi pemerintahan di Jawa Tengah itu dulu sempat hidup tanpa arah dan mengamen di jalanan.

“Dulu itu gabut banget, pernah ngamen juga,” kenangnya dikutip Tribunjateng, Sabtu (8/11/2025).

Baca juga: Eks Perwira Penerbangan TNI AD Pimpin Bandara Ahmad Yani Semarang

Tahun 2007, ia meninggalkan kampung halamannya di Wedung, Demak, dan merantau ke Yogyakarta.

Hidupnya kala itu serba acak tanpa pekerjaan tetap, tanpa tujuan jelas.

Hingga suatu hari, keberuntungan kecil datang dalam bentuk pertemuan dengan seseorang yang kemudian mengubah hidupnya.

“Ada orang baik yang nolongin. Saya disekolahkan, ibaratnya kaya dikasih keterampilan dididik lima bulan di tempat jahit. Dari situ saya belajar dari nol,” ujarnya.

Lima bulan yang semula terasa singkat justru menjadi titik balik. 

Di tempat itu, Arfin bukan cuma belajar menjahit, tapi juga memahami bagaimana melayani pelanggan, menerima pesanan, hingga menjaga kepercayaan pembeli. 

Perlahan, benih minat pada dunia jahit tumbuh kuat dalam dirinya.

Tahun 2012, ia memberanikan diri membuka usaha sendiri di Damar Wulan, Karangayu, Semarang Barat. 

Order pertamanya datang dari seorang pelanggan bernama Bu Ernes dari Dinas Pendidikan Provinsi. Dari pesanan itulah, nama Arvin mulai dikenal luas.

“Dari mulut ke mulut aja promosinya. Lama-lama banyak yang datang sendiri,” tutur Arfin.

Kini, lebih dari satu dekade berjalan, Arfin mengelola dua cabang: Azvi Tailor di Jalan Pekunden Tengah dan Arvin Tailor di Jalan Jolotundo 2. 

Ia dibantu empat karyawan tetap, namun jumlahnya bisa bertambah saat pesanan membludak.

“Kalau banyak orderan, saya tambah tenaga harian. Biasanya sistem borongan,” katanya.

Salah satu ciri khas Arvin adalah ketepatan waktu dan kesigapannya menerima pesanan kilat. 

Dia tertawa kecil saat mengingat pengalaman paling ekstrem membuat dua jas dalam sehari.

Dalam membuat jas, tentunya memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, outer tersebut dibuat karena melibatkan ketelitian tinggi, banyak tahapan rumit, dan keahlian khusus untuk memastikan hasil akhir yang rapi, pas di badan, dan terlihat profesional.

“Order malam jam tujuh, diambil besok sore jam empat. Lembur sampai dini hari, tapi selesai,” ujarnya.

“Kalau ada contoh bajunya, satu jas itu bisa saya selesaikan lima sampai enam jam,” sambungnya.

Pesanan pun datang silih berganti. Dari Dinas Pendidikan, Puskesmas, hingga perusahaan swasta.

Dirinya juga beberapa kali dipercaya menyiapkan pakaian khusus untuk pejabat menjelang pelantikan.

Meski usahanya semakin besar, Arfin tetap memilih cara sederhana untuk promosi. Ia belum menggunakan Instagram atau TikTok seperti penjahit muda lain.

“Saya lebih nyaman pakai Facebook. Dari situ malah banyak yang kenal dan dapat order. Kalau cari karyawan juga lewat sana,” katanya santai.

Kini, Arfin ingin mengembangkan usaha jahitnya dan membuka lebih banyak cabang di Semarang. Prinsipnya sederhana tapi kuat

“Yang penting kerja jujur, hasilnya bagus, pelanggan pasti balik lagi.”

Dari pengamen jalanan menjadi penjahit profesional, kisah hidup Arfin adalah pengingat bahwa kesempatan bisa muncul di tempat paling tak terduga asal ada tekad untuk belajar dan bertahan. (Rad)

Baca juga: DPRD Kota Semarang Dukung Usulan UMK 2026 Rp4,1 Juta: Ideal Buat Metropolitan

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved