Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tanoto Foundation

Cerita Fadil, Siswa SD yang Mahir Berimajinasi Tulis Kota Lama Semarang Berkat Rutinitas Gajah Keris

Program Gajah Mungkur 3 Kreatif Menulis (Gajah Keris) telah mengasah siswa untuk terus berpikir kreatif dan kritis melalui karya tulis.

Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
Tribunjateng/Raka F Pujangga
GAJAH KERIS - Program Gajah Mungkur 3 Kreatif Menulis (Gajah Keris) telah mengasah siswa untuk terus berpikir kreatif dan kritis melalui karya tulis. Setiap Rabu pagi, seluruh siswa diminta untuk menuliskan sebuah topik atau tema bermuatan konten lokal Semarangan. 

“Waktu itu pernah disuruh buat tulisan Kota Lama Semarang, karena saya belum pernah jadi saya ngarang saja. Susah, tapi selesai juga,” ujarnya.

Saat Tribunjateng.com berkunjung ke sekolah tersebut, kebetulan bertepatan dengan momentum Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 2025.

Para siswa diminta untuk menuliskan tentang apa itu Sumpah Pemuda.

Satu di antara siswa yang menulis adalah Adara kairana putri (11) kelas 5, yang menulis tentang Hari Sumpah Pemuda.

“Sumpah pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober. Sumpah Pemuda. 1. Kami putra putri indonesia bertumpah darah satu tanah air Indonesia. Kami putra putri Indonesia mengaku menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia,” penggalan tulisan Adara.

Dengan luwes, Adara mahir menuliskan kata demi kata menjadi sebuah kalimat yang cukup mudah dipahami di tengah usianya yang masih belia.

20251121_Gajah Keris_2
GAJAH KERIS - Program Gajah Mungkur 3 Kreatif Menulis (Gajah Keris) telah mengasah siswa untuk terus berpikir kreatif dan kritis melalui karya tulis. Setiap Rabu pagi, seluruh siswa diminta untuk menuliskan sebuah topik atau tema bermuatan konten lokal Semarangan.

Menambah Perbendaharaan Kata

Setelah program Gajah Keris ini dibuat sejak 2023, ternyata sudah banyak berdampak pada siswa di sekolah tersebut.

Setiap guru memantau langsung perkembangan siswa dari awal program tersebut hingga kini.

Lewat topik-topik konten yang disesuaikan dengan kebutuhan.

“Misalnya hari ini ada Sumpah Pemuda. Anak-anak diminta menuliskan tentang Hari Sumpah Pemuda. Misalnya Hari Pahlawan nanti mereka diminta untuk menuliskan tentang pahlawan Indonesia,” kata Shanti Cahyani guru kelas 4 SDN 3 Gajahmungkur Semarang.

Manfaat untuk siswa dengan adanya program Gajah Keris ini menambah perbendaharaan kata. Anak-anak yang semula kesulita mencari kata yang sesuai untuk menyusun sebuah kalimat.

Semakin lama membuat mereka menjadi terbiasa dalam membuat sebuah kalimat.

“Awalnya ana-anak ini perbendaharaan sedikit. Tapi karena terbiasa, dari yang tidak bisa menjadi bisa,” ujarnya.

Selain itu, ada tulisan anak yang dibuat tidak sesuai dengan ejaan yang disesuaikan (EYD). 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved