Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tanoto Foundation

Cerita Fadil, Siswa SD yang Mahir Berimajinasi Tulis Kota Lama Semarang Berkat Rutinitas Gajah Keris

Program Gajah Mungkur 3 Kreatif Menulis (Gajah Keris) telah mengasah siswa untuk terus berpikir kreatif dan kritis melalui karya tulis.

Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
Tribunjateng/Raka F Pujangga
GAJAH KERIS - Program Gajah Mungkur 3 Kreatif Menulis (Gajah Keris) telah mengasah siswa untuk terus berpikir kreatif dan kritis melalui karya tulis. Setiap Rabu pagi, seluruh siswa diminta untuk menuliskan sebuah topik atau tema bermuatan konten lokal Semarangan. 

Misalnya penggunaan kata izin yang seharusnya tapi masih banyak yang menggunakan kata “ijin” dalam menulis.

“Seharusnya yang benar ‘izin’ bukan ‘ijin’. Jadi sekarang anak-anak tahu yang benar,” ujarnya.

Kemudian dalam implementasinya yang semua siswa menulis dalam waktu yang cukup lama. Sebagian anak kini juga sudah bisa menulis cepat karena waktu yang diberikan juga terbatas hanya 30 menit.

Setiap anak tidak diberi nilai dari setiap hasil tulisannya, karena mereka mempunyai kompetensi yang berbeda-beda.

Potensi tulisan yang bagus, akan didorong untuk mengikuti lomba karya tulis cerpen.

“Kompetensi mana yang baik berbakat menulis kita dorong buat lomba. Yang masih kurang belum bisa menulis kita sabar dan minta teman-teman untuk saling memahami,” ujar pendidik yang pernah meraih Juara 3 Guru Inovatif dan Dedikatif 2024.

Shanti pun tak pernah kekurangan ide untuk menciptakan ide lokal untuk bahan topik siswanya menulis. Mulai dari tempat wisata, makanan daerah khas Semarang dan lain sebagainya.

Hal itu pun sekaligus untuk membantu anak dalam mengenalkan makanan khas dan membedakannya.

“Jangan-jangan mereka tidak tahu mana bedanya lumpia dan risol. Makanya kami perlu juga mengenalkan meskipun mereka belum pernah makan, setidaknya bisa kita kasih gambaran,” ujarnya.

Termasuk soal tempat wisata, yang belum pernah dikunjungi sekalipun anak-anak tetap bisa menuliskannya dengan cara imajinasi ke tempat tersebut.

“Misalnya di Semarang itu ada Museum Ronggowarsito mereka tidak tahu. Tetapi setidak mereka tahu apa saja yang tipersiapkan dan konteksnya,” katanya.

Menurutnya sampai sekarang masih ada siswa kelas 4 yang masih belum bisa menulis. Namun hal itu juga tak lepas dari kondisi keluarga yang dinilai kurang mendukung.

Sehingga peran orang tua untuk mendampingi anak di sekolah sangat penting untuk mencapai keberhasilan prestasi siswa di sekolah.

“Ada murid saya yang sampai sekarang belum bisa menulis, karena di sini ikut saudara. Sedangkan ayah dan ibunya di luar Jawa. Sehingga tidak ada yang mendampingi anak itu belajar,” katanya.

20251121_Gajah Keris_3
GAJAH KERIS - Program Gajah Mungkur 3 Kreatif Menulis (Gajah Keris) telah mengasah siswa untuk terus berpikir kreatif dan kritis melalui karya tulis. Setiap Rabu pagi, seluruh siswa diminta untuk menuliskan sebuah topik atau tema bermuatan konten lokal Semarangan.

Peran Orang Tua

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved