Penanganan Banjir Semarang, Wali Kota Sebut Berbasis Per Kawasan
Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyebut menerapkan pola penanganan banjir berbasis per kawasan
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyebut menerapkan pola penanganan banjir berbasis per kawasan sebagai langkah percepatan dalam mengatasi genangan yang melanda sejumlah wilayah dalam beberapa hari terakhir.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti menyebutkan, pendekatan tersebut dilakukan agar penanganan dapat lebih terarah sesuai karakteristik tiap daerah terdampak.
Agustina menjelaskan, penanganan difokuskan pada empat kawasan utama, yakni Sringin, Terboyo, Tenggang, dan Pasar Waru.
Baca juga: Banjir Pantura Semarang-Demak Belum Surut, Berikut 3 Jalur Alternatif
Baca juga: Tembalang Dhuwur Kok Banjir? DPRD Desak Overlay Master Plan Drainase Semarang Atasi Genangan Baru
Di masing-masing kawasan, kata dia, petugas diterjunkan untuk memantau ketinggian air sekaligus memastikan seluruh mesin pompa beroperasi.
"Petugas, secara bergantian, di lapangan terus memantau ketinggian air dan memastikan pompa-pompa air bekerja penuh agar banjir cepat surut, termasuk di Jalan Kaligawe," katanya dalam keterangannya, Jumat (24/10/2025).
Ia menyebutkan, terdapat 25 unit pompa dari berbagai instansi yang disiagakan dengan kapasitas antara 250 hingga 2.000 liter per detik.
Jika seluruh pompa berfungsi normal, total kapasitas mencapai sekitar 25.000 liter per detik. Pompa tersebut berasal dari DPU Kota Semarang, BPBD Kota Semarang, Dinas Pusdataru Jawa Tengah, serta sejumlah balai besar wilayah sungai (BBWS) seperti Pemali Juana, Serayu Opak, Cimanuk Cisanggarung, dan Bengawan Solo.
Beberapa pompa masih dalam tahap perbaikan maupun konstruksi, salah satunya di wilayah Waru. Untuk mengatasinya, jelasnya, Pemkot memindahkan pompa dari Kandang Kebo ke Waru agar air dapat mengalir langsung ke Banjir Kanal Timur.
Agustina menyatakan, penanganan dilakukan secara kolaboratif bersama berbagai instansi agar genangan bisa segera surut dan aktivitas warga kembali normal. Ia juga menginstruksikan camat dan lurah untuk aktif memantau kondisi lapangan dan memberikan penanganan langsung kepada masyarakat terdampak.
"Prioritas utama jelas keselamatan dan kenyamanan warga. Maka, semua harus bergerak cepat," imbuhnya. (*)
| Pria Ngaku Ajudan Kapolri Janji Bantu Lolos Jadi Polisi, Korban Rugi Rp 500 Juta |
|
|---|
| Kisah Kasmui Pria Semarang Tinggal Sendiri di Tengah Kebun Kosong Karena Dikucilkan Keluarga |
|
|---|
| Pemprov Jateng dan Jatim Tanda Tangani 10 Nota Kesepahaman Untuk Tingkatkan Perekonomian |
|
|---|
| Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Jawa Tengah 3 Hari ke Depan: Siaga Hujan Sangat Lebat, Cek Wilayahmu |
|
|---|
| Etanol 10 Persen Diterapkan, Pemilik Motor Lawas Was-Was Mesin Rusak |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.