Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Penanganan Banjir Semarang, Wali Kota Sebut Berbasis Per Kawasan

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyebut menerapkan pola penanganan banjir berbasis per kawasan

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: muslimah
Tribun Jateng/ Idayatul Rohmah
Banjir di kawasan Tologosari Raya II, Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Semarang, Rabu (22/10/2025) malam. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyebut menerapkan pola penanganan banjir berbasis per kawasan sebagai langkah percepatan dalam mengatasi genangan yang melanda sejumlah wilayah dalam beberapa hari terakhir.

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti menyebutkan, pendekatan tersebut dilakukan agar penanganan dapat lebih terarah sesuai karakteristik tiap daerah terdampak.

Agustina menjelaskan, penanganan difokuskan pada empat kawasan utama, yakni Sringin, Terboyo, Tenggang, dan Pasar Waru.

Baca juga: Banjir Pantura Semarang-Demak Belum Surut, Berikut 3 Jalur Alternatif

Baca juga: Tembalang Dhuwur Kok Banjir? DPRD Desak Overlay Master Plan Drainase Semarang Atasi Genangan Baru

Di masing-masing kawasan, kata dia, petugas diterjunkan untuk memantau ketinggian air sekaligus memastikan seluruh mesin pompa beroperasi.

"Petugas, secara bergantian, di lapangan terus memantau ketinggian air dan memastikan pompa-pompa air bekerja penuh agar banjir cepat surut, termasuk di Jalan Kaligawe," katanya dalam keterangannya, Jumat (24/10/2025).

Ia menyebutkan, terdapat 25 unit pompa dari berbagai instansi yang disiagakan dengan kapasitas antara 250 hingga 2.000 liter per detik.

Jika seluruh pompa berfungsi normal, total kapasitas mencapai sekitar 25.000 liter per detik. Pompa tersebut berasal dari DPU Kota Semarang, BPBD Kota Semarang, Dinas Pusdataru Jawa Tengah, serta sejumlah balai besar wilayah sungai (BBWS) seperti Pemali Juana, Serayu Opak, Cimanuk Cisanggarung, dan Bengawan Solo.

Beberapa pompa masih dalam tahap perbaikan maupun konstruksi, salah satunya di wilayah Waru. Untuk mengatasinya, jelasnya, Pemkot memindahkan pompa dari Kandang Kebo ke Waru agar air dapat mengalir langsung ke Banjir Kanal Timur.

Agustina menyatakan, penanganan dilakukan secara kolaboratif bersama berbagai instansi agar genangan bisa segera surut dan aktivitas warga kembali normal. Ia juga menginstruksikan camat dan lurah untuk aktif memantau kondisi lapangan dan memberikan penanganan langsung kepada masyarakat terdampak.

"Prioritas utama jelas keselamatan dan kenyamanan warga. Maka, semua harus bergerak cepat," imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved