Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

BREAKING NEWS : Bocah Asal Semarang Dicabuli Tetangganya, Orang Tua Curiga Cara Jalan Anaknya

Bocah perempuan berisinial SSQ (9) warga Kecamatan Pedurungan Kota Semarang mengaku menerima pelecehan seksual dari tetangganya.

Penulis: Jamal A. Nashr | Editor: galih permadi
kompas.com
Ilustrasi - Pelecehan seks anak 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bocah perempuan berisinial SSQ (9) warga Kecamatan Pedurungan Kota Semarang mengaku menerima pelecehan seksual dari tetangganya.

Bersama orang tuanya, ia melaporkan kejadian yang menimpanya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang, Senin (6/5/2019).

Kejadian tersebut diketahui setelah orang tua korban curiga dengan cara berjalan korban.

Disebut Sebagai Penyumbang Formulir C1 di Menteng, Ketua KPU Sragen Angkat Bicara

KPU Jateng Curiga Temuan Ribuan C1 Asal Kabupaten Boyolali di Menteng Jakarta Tak Resmi

Kisah Kakek Penjaga Masjid yang Kasih Uang Baim Wong 4 Ribu untuk Makan di Warteg, Dihadiahi Umroh

Cara korban berjalan seperti menahan rasa sakit.

Berdasarkan pengakuan korban, pelecehan seksual yang menimpanya terjadi di rumahnya, Sabtu (4/5/2019) saat korban pulang dari sekolah.

"Cara jalannya berbeda. Terus kemarin bilang anusnya sakit dan menangis, tadi pagi juga mengeluh sakit lagi," sebut orang tua korban, AM (39), saat melaporkan kejadian yang menimpa putrinya.

Ia lantas memeriksakan anaknya ke Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum, Minggu (5/5/2019) malam.

Berdasarkan pemeriksaan dokter, korban mengalami luka di anus. Dokter kemudian menyarankannya untuk melapor ke polisi.

"Dokter bilang ada luka. Dokter menyarankan, kalau anaknya sudah mengaku, melapor saja. Dari pada ada korban lain kan kasihan," ucapnya.

Berdasarkan pengakuan korban yang masih duduk di kelas 3 sekolah dasar, ia melaporankan pria berinisial S.

Terlapor diketahui bertetangga dengan korban. Rumah korban dan S berselang empat rumah berjarak sekitar 50 meter.

"Saat kejadian ada tetangga melihat di dalam rumah berdua keadaan pintu tertutup kok lama sekali, itu Sabtu pagi. Pelaku dan korban setelah itu keluar rumah sama-sama," katanya.

Menurutnya, korban bersedia melayani nafsu terlapor karena dijanjikan uang Rp 1.000. Sehari-hari terlapor memang kerap bertamu di rumah korban. Terlapor diketahui pernah menikah namun saat ini telah berpisah.

"Selain diiming-imingi uang seribu rupiah, anak saya juga dipaksa," ujarnya.

Laporan korban telah terdaftar di SPKT Polrestabes Semarang dengan nomor laporan STTLP/272/V/2019/SPKT/RESTBS SMG. Namun, belum ada konfirmasi yang diberikan dari kepolisian terkait laporan tersebut.(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved