Helikopter Basarnas Jatuh
Begini Penjelasan BMKG Mengenai Kondisi Cuaca di Temanggung Saat Insiden Heli Basarnas Terjadi
Hidayat menegaskan petugas BMKG bertugas 24 jam selama tujuh hari sepekan. Saat kejadian tersebut, mereka sedang siaga dalam kaitan Posko Lebaran.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
Ketua Komisi V DPR Fary Djemi Francis (tiga dari kiri) mendengarkan penjelasan mengenai insiden jatuhnya heli Basarnas di Kantor SAR Semarang, Selasa (4/7/2017).
"Kami tidak dalam posisi menyimpulkan. Daerah situ gerakan up and down susah diprediksi. Apalagi di situ ada empat gunung," jelas Hidayat.
Menurutnya, jika dilihat dari ketinggian 1.000 meter hingga 6.000 meter sebenarnya kecepatan angin tidak membahayakan.
Kecepatan angin tertinggi pada ketinggian 2.000 meter adalah 19 km/jam.
"Dilihat dari semuanya, clear tidak ada masalah. Jika terjadi kabut biasanya pukul 15.00. Kami di sini tidak bisa memantau kabut di lokasi tersebut," paparnya lagi.
Hidayat menambahkan, keberadaan kabut seketika tidak dapat dideteksi alatnya.
Radar milik BMKG hanya mencatat intensitas air.
"Kalau kabut secara tiba-tiba muncul, kami tidak bisa memantau," ujarnya. (*)
Berita Terkait