Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ini Alasan Gendon dkk Tinggalkan Uang Ratusan Juta di Brankas Swalayan Luwes Sragen yang Dibobolnya

Terungkap alasan komplotan pencuri di Swalayan Luwes Sragen meninggalkan uang ratusan juta rupiah di brankas yang mereka bobol.

TRIBUN JATENG/MAHFIRA PUTRI MAULANI
Pelaku pencurian di Swalayan Luwes Sragen ditunjukkan kepada media massa di Mapolres Sragen oleh Kapolres AKBP Yimmy Kurniawan, Rabu (6/2/2019). 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Terungkap alasan komplotan pencuri di Swalayan Luwes Sragen meninggalkan uang ratusan juta rupiah di brankas yang mereka bobol.

"Tidak kami ambil semua karena tas kami tidak muat. Jadi saya minta teman-teman meninggalkannya," ujar Supriyanto alias Gendon di Mapolres Sragen, Rabu (6/2/2019).

Tiga hari setelah pembobolan itu pada Kamis (31/1/2019), Gendon dkk ditangkap Polres Sragen.

Wajah mereka baru diperlihatkan kepada media massa pada hari ini. 

Daftar 33 Barang Bukti Kasus Pembobolan Luwes Sragen, Ada Uang Rp 1,2 Miliar dan 26 Jam Tangan

Kronologi Pembobolan Miliaran Rupiah di Luwes Sragen, Narwan Sembunyi di Tempat Mainan Anak

Kasus Pencurian Miliaran Rupiah di Swalayan Luwes Sragen Terungkap, 3 Warga Karanganyar Ditangkap

Menurut Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan, total uang tunai yang diambil para begundal ini Rp 2,2 miliar.

"Para pelaku melakukan pembobolan dengan menggunakan alat-alat yang berada di dalam Luwes tersebut. Mereka menghabiskan 10 gerinda untuk membuka brankas," jelas Yimmy.

Supri alias Gendon (35) otak pencurian ini adalah warga Dagen Desa Suruh, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar.

Narwan (38) warga Karangmendeng, Desa Gebyog, Kecamatan Mojogedang,Karanganyar.

Adapun Risang (21) warga Suruh Jetis Desa Suruh Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar.

Mereka ditangkap di lokasi berbeda. 

Narwan tertangkap di Banjar, sedangkan Supri dan Risang tertangkap di Karanganyar.

Sebelum membobol Luwes Sragen, Supri dan Narwan melakukannya di Luwes Ngawi.

Uang yang diambil di Luwes Ngawi Rp 600 juta.

Satu fakta yang mengejutkan, brankas di Luwes Ngawi dan Luwes Sragen merupakan buatan Supri.

Enam bulan silam, lemari besi di Luwes Sragen dibuat dan dipasang sendiri oleh Supri.

"Supri menawarkan brankas tersebut kepada pihak Luwes. Jadi memudahkan pelaku untuk mengetahui kelemahan-kelemahan brankas tersebut," papar AKBP Yimmy.

Supri memang kerap membuat dan menawarkan brangkas kepada toko-toko di Jogja, Pati, Ngawi, dan Karanganyar.

Tempat pembuatan brankas tersebut di Karanganyar.

Dia menjual setiap brangkas Rp 23,5 juta.

Menurut AKBP Yimmy, sisa uang pembobolan di Luwes tinggal Rp 1,2 miliar.

Para pelaku sempat menyimpan uang di bank Rp 400 juta.

Uang yang lain habis dipakai membeli mobil, perhiasan emas, dan bersenang-senang.

Supri menjelaskan, uang yang didapat akan dibagi rata dengan dua temannya tersebut.

Fakta lain terungkap bahwa kantor Luwes Sragen tidak memiliki kamera CCTV.

Hal ini semakin memudahkan pelaku melancarkan aksinya.

"Jadi kebetulan memang di sekitar TKP tidak ada CCTV-nya. Pelaku juga tahu hal ini," ujar AKBP Yimmy.

Keberadaan CCTV di Luwes Sragen hanya untuk mengawasi pengunjung.

Diketahui pula Gendon dkk tak hanya mengambil isi brankas.

Mereka juga mengambil beberapa jam tangan yang ada di etalase khusus.

"Saya mau pakai sendiri jam-jam tersebut. Rencananya biar bisa ganti-ganti setiap hari," ujar Narwan yang sehari-hari bekerja sebagai tukang las.

AKBP Yimmy mengimbau jika ada pemilik toko yang membeli brankas yang dibuat oleh tersangka Supri dan dibobol agar melapor ke pihak berwajib.

Kepolisian masih terus mendalami kasus ini.

Sebelumnya pada Kamis (31/1/2019), Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan melalui Kasat Reskrim AKP Harno mengatakan pencurian itu diketahui penjaga Luwes sekitar pukul 05.00.

"Pelaku masuk ke lokasi. Kemudian mengambil sejumlah uang di brankas dengan cara digergaji," ujar AKP Harno kepada Tribunjateng.com.

Diketahui penjaga malam Luwes sebanyak dua orang tertidur lelap.

Penjaga kemudian dibangunkan oleh pemilik warung hik yang terletak di sebelah swalayan tersebut.

Mereka mendapati pintu pagar parkir Luwes sudah terbuka.

"Brankas yang dijebol berukuran tinggi 2 meter, lebar 80 sentimeter, dan panjang 80 sentimeter," tambahnya.

Setelah berhasil membobol brankas besi, pelaku kabur menggunakan sepeda motor Revo inventaris Luwes.

"Kami yakin pelaku sudah merencanakan ini dengan matang. Pencurian dilakukan secara rapi dan terstruktur," jelasnya.

AKP Harno menjelaskan pelaku sudah mengetahui letak dan detail tempat brankas tersebut.

Lubang dalam brankas besi yang berhasil dibobol berdiameter 15 x 15 sentimeter.

"Diperkirakan miliaran rupiah yang diambil. Mengenai jumlah pasti masih dalam proses penghitungan," papar dia.

Anehnya, pelaku tidak membawa semua uang yang berada di brangkas tersebut.

Jadi masih ada uang ratusan juta di dalam lemari besi itu.

Di dalam brankas terdapat uang bernilai Rp 1.000 hingga Rp 100.000.

"Kami masih melakukan pemeriksaan terhadap CCTV yang berada di sekitar lokasi," tambahnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved