Rocky Gerung Sebut ILC Forum Oposisi, Karni Ilyas: Justru Setelah Dia Jadi Pembicara di Sini
Presiden Indonesia Lawyers Club (ILC), Karni Ilyas, menanggapi terkait pernyataan Pengamat Politik Rocky Gerung yang menyebut forum ILC sebagai oposis
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Presiden Indonesia Lawyers Club (ILC), Karni Ilyas, menanggapi terkait pernyataan Pengamat Politik Rocky Gerung yang menyebut forum ILC sebagai suara oposisi.
Hal tersebut disampaikan Karni Ilyas saat membuka acara ILC yang tayang live di tvOne, Selasa (19/2/2019).
Karni Ilyas mengaku tidak tahu di mana dan kapan Rocky Gerung menyampaikan hal tersebut.
Karni juga mengaku bingung saat mendengar ada pernyataan seperti itu.
"Karena saudara Rocky setiap ke sini juga melihat bahwa setiap episode, antara oposisi dan posisi itu orangnya sama banyak," ujar Karni Ilyas.
• Tanpa Pemain Asing dan Jafri Sastra, PSIS Semarang Sukses Tembus Target di Kandang Bhayangkara FC
• Jadwal Film Bioskop dan Harga Tiket di Kota Semarang Hari Ini, Rabu 20 Februari 2019
• Jadwal Keberangkatan Kereta Api dari Dua Stasiun di Kota Semarang Hari Ini, Rabu 20 Februari 2019
• Jian Mason, WNA Asal Australia Kini Resmi Jadi WNI, Cinta Indonesia Gara-gara Kuliner Ini
Karni Ilyas lantas mencontohkan pernyataannya itu dengan para tamu yang hadir di ILC yang bertema "Debat Kedua Capres: Benarkah Jokowi di Atas Angin?" ini.
Ia mengatakan bahwa pembicara yang dihadirkan berjumlah porposional.
"Kalau malam ini ada tiga dari oposisi, ada tiga juga dari posisi. Yang lain adalah orang-orang yang kita anggap netral atau yang berada di tengah, termasuk malam ini Profesor Abrar Saleng, dan Komisioner KPU Wahyu Setiawan, serta Profesor Karim Suryadi, kita anggap adalah tokoh-tokoh yang netral," papar Karni Ilyas.
Ia pun menegaskan bahwa ILC selalu seimbang.
Menurut Karni Ilyas, pernyataan terkait ILC sebagai suara oposisi ini justru muncul karena Rocky Gerung kerap tampil di acaranya itu.
"Bahwa terkesan oposisi justru setelah Rocky Gerung beberapa kali ikut bicara di ILC dan ternyata dia menguasai pembicaraan," ujar Karni.
"Sehingga oposisinya lebih kencang daripada yang posisi," imbuhnya.
Selesai menyampaikan klarifikasinya, Karni Ilyas lantas menyayangkan Rocky Gerung tak bisa hadir di ILC episode kali ini.
"Saya berharap malam ini dia ada. Lagi naik gunung lagi dia, dan memang hobinya naik gunung," katanya.
Kemudian, Karni Ilyas menjelaskan terkait tema, benarkah Jokowi di Atas Angin?
Menurut Karni ILyas, tema tersebut diambil lantaran polling Twitter ILC, Jokowi mendapatkan 59 persen, sementara Prabowo 41 persen.
Sebelu,mnya, di forum ILC Rocky membuat sebuah simulasi seolah-olah ILC merupakan forum anti pemerintah.
Pengamat politik Rocky Gerung membuat simulasi dengan menyebut program Indonesia Lawyers Club (ILC) adalah forum anti pemerintah hingga membuat Karni Ilyas tertawa.
Hal itu ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) TV One bertajuk 'Yang Terjerat UU ITE: Buni Yani, Ahmad Dhani, Siapa Lagi?', Selasa (5/2/2019).
Di awal video tersebut, Rocky mengaku baru tiba traveling dari hutan.
Ia lantas meminta pertanyaan.
Karni Ilyas selaku pembawa acara memberikan kesempata Rocky Gerung
untuk memberikan klarifikasi soal 'fiksi' dan menanggapi Undang-Undang (UU) tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Tiba-tiba Rocky Gerung memberikan sebuah simulasi.
Lantas, Rocky Gerung menyinggung foto kolase yang menunjukkan Ahmad Dhani dan Buni Yani karena tersandung kasus UU ITE.
Dalam foto itu juga memperlihatkan gambar siluet di antara Ahmad Dhani dan Buni Yani.
Rocky Gerung kemudian menduga-duga siapa yang menjadi orang ketiga tersebut.
"Saya mau balik pada gambar di belakang sana, barusan saya lirik itu, rupanya ada siluet di tengah itu, insinuasi adalah siapa orang ketiga itu," kata Rocky Gerung.
Menanggapi hal itu, Karni Ilyas mengatakan bukan Rocky Gerung yang ada dalam gambar siluet itu.
"Itu botak, Anda (Rocky Gerung) tidak botak, jadi mungkin orang lain," ujar Karni Ilyas.
Rocky Gerung lantas membuat simulasi soal sosok yang diduga menjadi gambar siluet itu.
"Saya bikin simulasinya, supaya saya punya peralatan untuk bertengkar hari ini. Bila ILC adalah forum anti pemerintah, maka siluet itu adalah Karni Ilyas," kata Rocky Gerung.
Mendengar hal itu, Karni Ilyas langsung tertawa.
• Ramalan Zodiak Hari Ini Rabu 20 Februari 2019, Capricorn Enyahkan Keraguan yang Membelenggu
• Kisah Nyata: Sopir Online Lolos dari Perampokan Setelah Pelaku Tahu Korban Punya 3 Anak Kecil
• Piala AFF U-22 2019: Hadapi Malaysia Witan Siap Tempur
"Di dalam logika itu namanya hubungan antara anteseden dan konsekuen. Kalau Anda mau membatalkan dalil saya, buktikan bahwa Karni Ilyas tidak layak untuk dilaporkan."
"Bukan membatalkan anteseden saya, karena itu hak saya membuat premis semacam itu, bila Karni Ilyas anti pemerintah, bila ILC anti pemerintah maka orang ketiga di tengah itu, siluet itu adalah karni ilyas, that's logic," lanjut Rocky Gerung.
"Jadi kalau orang marah pada kalimat saya, maka artinya orang itu tidak mampu berpikir konseptual, maka Donny benar kan Donny mau bilang begini, di dalam kasus yang melibatkan kerumitan pikiran, diperlukan abstraksi, maka yang tidak cukup berpengtahuan jangan jadi pelapor, itu Donny sendiri yang bilang, saya teruskan logic-nya," ujar Rocky Gerung yang disambut tawa penonton.
Tak hanya itu, saat HUT TVone ke 11, Rocky Gerung menyebut bahwa forum ILC merupakan forum untuk bertukar logika.
Larangan itu menurut Rocky dilontarkan oleh seorang jurnalis senior yang tak disebutkan namanya oleh Rocky.
Hal tersebut diungkapkan Rocky Gerung saat menjadi bintang tamu di acara ulang tahun tv One yang ke-11, pada Kamis (14/2/2019).
Mulanya, Rocky yang diminta untuk memberikan pidato sesuai dengan tema yakni, 'Beda Itu Indah'.
Dirinya mengungkapkan memiliki catatan untuk ILC, di mana dalam acara tersebut, Rocky memang sering menjadi narasumber untuk berdiskusi dan berdebat.
"Saya mau kasih catatan, di dalam diskusi kemarin ada seorang jurnalis senior yang bahkan sangat senior, di dalam pemaparannya meminta supaya jangan menonton ILC itu," ujar Rocky Gerung.
Dosen Universitas Indonesia ini merasa aneh dengan pernyataan tersebut.
Karena menurutnya ILC merupakan tempat untuk berdiskusi.
Sementara mendengar bahwa acaranya dilarang untuk tak ditonton, pembawa acara ILC, Karni Ilyas yang duduk di bangku penonton melihat Rocky hanya tersenyum.
Karni Ilyas tampak tersenyum lebar saat acaranya mendapatkan larangan untuk tak ditonton.
Rocky lalu melanjutkan alasannya untuk tidak mematuhi jurnalis senior itu.
Menurutnya, ILC merupakan forum bertukar logika.
"Itu agak ajaib bahwa jurnalis menganjurkan agar supaya jangan menonton forum akal sehat, sebetulnya saya merasa bahwa ILC itu bukan lagi lawyers club, tapi logician club itu," kata Rocky yang disambut tertawaan dari para hadirin.
"Apa namanya, Indonesia Logician Club, Club Logika Indonesia, karena memang kita ingin supaya logika itu jadi satu-satunya tata bahasa dalam hari-hari ini."
Rocky lalu bercerita bahwa sejak dulu forum diskusi dan berdebat sudah terjadi, yakni di pasar.
"Dulu juga begitu, orang berdebat di pasar kira-kira abad ke-5 sebelum masehi, demokrasi itu adanya di pasar, tempat orang berdebat," tambahnya. (TribunJateng.com/Woro Seto)