Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kisah Camat dan Kepala Sekolah di Jateng Jadi Kepala Biro dan Kepala Dinas Provinsi, Dilantik Ganjar

Dua pejabat tinggi tersebut bukan berasal dari lingkungan pejabat elit di Pemprov Jateng, melainkan hanya seorang Camat dan Kepala Sekolah

Penulis: faisal affan | Editor: Catur waskito Edy
ISTIMEWA
Jumeri dan Imam Maskur 

Terkait kabar bahwa nama keduanya kini menjadi bahan pembicaraan banyak pihak, mereka hanya tersenyum.

"Semoga cerita kami ini bisa memotivasi pegawai lain untuk maju. Karena sekarang, siapapun orangnya, bisa menjadi pejabat tinggi di lingkungan Pemprov Jateng asal memiliki pengalaman, komitmen, integritas dan kemauan yang tinggi,"pungkas mereka. 

Ini Gebrakan Penting Dalam Birokrasi

Langkah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melantik Jumeri menjadi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Imam Maskur menjadi Kepala Biro Kesra Pemprov Jateng mendapat apresiasi banyak pihak.

Apa yang dilakukan Ganjar tersebut dinilai sebagai gebrakan penting dalam reformasi birokrasi.

Hal tersebut dikatakan Pengamat Kebijakan Publik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Teguh Yuwono.

Teguh mengatakan, lelang jabatan yang dilakukan oleh Ganjar Pranowo menjadi sebuah gebrakan yang memaksa para pejabat untuk bersaing secara sehat dalam rangka meningkatkan performanya.

"Ini langkah positif dan memang mesti dicoba. Di negara maju seperti Amerika, Australia dan negara lain, sistem dan mekanisme perekrutan pejabat seperti ini sudah dilakukan sejak tahun 1990. Ini hal yang biasa di luar negeri, namun belum banyak diterapkan di dalam negeri," kata dia.

Birokrasi selama ini lanjut Teguh, jabatan tinggi seperti jatah yang hanya didapat oleh orang-orang tertentu.

Biasanya, jabatan diperoleh atas dasar urutan terlama atau senioritas.

Padahal, di dunia modern saat ini, kompetensi dan kemampuan yang menjadi dasar seseorang dapat menduduki sebuah jabatan tinggi.

Maka tidak heran, jika di Jawa Tengah ada seorang Camat dan Kepala Sekolah menduduki jabatan tinggi di lingkungan Pemprov Jateng.

"Langkah ini menjadi pendobrak atas sistem birokrasi yang selama ini berjalan. Jadi, kisah Camat dan Kepala Sekolah yang dilantik menjadi pejabat tinggi di Jateng ini menjadi bukti, bahwa kompetisi tidak hanya dengan orang di dalam pemerintahan, namun juga orang dari luar. Siapa yang siap, memiliki pengalaman dan berkopenten, dialah yang akan menduduki jabatan," terangnya.

Langkah Ganjar ini lanjut Teguh akan ditiru oleh banyak daerah lain.

Ia mengapresiasi langkah Ganjar yang telah memaksa birokrasi untuk berubah mengikuti perkembangan zaman.

Menurut Teguh, birokrasi itu kalau tidak dipaksa tidak akan berubah.

Dengan lelang jabatan secara terbuka ini, maka Gubernur Ganjar telah berusaha mewujudkan birokrasi yang hebat dengan orang-orang di dalamnya bersaing dan berkompetisi untuk menjadi yang terbaik.

"Sekarang tidak zamannya lagi pegawai yang hanya santai-santai saja sambil menunggu pangkat naik sendiri, jabatan datang sendiri. Sekarang siapa yang memiliki pengetahuan, berkompeten dan bekerja keras, dialah yang akan mendapatkan hasil baik," tegasnya.

Sejak memimpin tahun 2013 lalu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memang menerapkan promosi jabatan secara terbuka.

Proses rekrutmen pejabat tinggi di lingkungan Pemprov Jateng dilakukan dengan cara lelang jabatan dan membuka kesempatan bagi siapa saja untuk mendaftarkan diri.

Hal tersebut yang membuat proses seleksi jabatan bebas dari praktik korupsi.

Tak hanya itu, lelang jabatan juga membuka lebar peluang setiap orang untuk bisa menduduki jabatan di lingkungan Pemprov Jateng itu termasuk Imam Maskur dan Jumeri.

“Sebenarnya ini konsekuensi dari promosi terbuka, siapapun bisa masuk dan memimpin. Saya tidak tahu mereka, tidak kenal mereka, karena mereka sesuai golongan dan syaratnya mencukupi, maka Panitia Seleksi melakukan seleksi dan mereka dinyatakan lolos,” kata Ganjar usai melantik pejabat baru, Senin (6/5).

Tak hanya itu, saat melakukan wawancara, Ganjar juga mengatakan bahwa mereka memiliki gagasan dan pengalaman yang menarik.

Untuk itu, dirinya memberikan kesempatan kepada mereka untuk bisa memimpin.

“Yang penting memiliki integritas dan kompetensi yang bagus, sehingga bisa bekerja dengan baik. Mereka orang-orang berpengalaman dan saya harap mereka dapat memimpin dengan baik,” tambahnya.

Jadi Perbincangan ASN

Nama Imam Maskur dan Jumeri menjadi bahan perbincangan di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, akhir-akhir ini.

Bagaimana tidak, dua orang yang awalnya bukan siapa-siapa itu, sekarang mampu menduduki jabatan tinggi yang diincar banyak orang.

Imam Maskur, Camat Kedungbanteng Kabupaten Tegal dipercaya menjadi Kepala Biro Kesra Pemprov Jateng.

Sementara itu, Jumeri yang semula hanya seorang Kepala Sekolah SMKN Bawen Kabupaten Semarang, didaulat memimpin Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.

Banyak orang yang tidak percaya bahwa keduanya mampu menduduki jabatan tinggi tersebut.

Namun karena proses lelang jabatan terbuka yang dilakukan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, keduanya mampu membongkar sekat birokrasi yang biasa berjalan di provinsi itu. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved