Wanita Pekerja Seks Merasa Diombang-ambingkan Soal Tali Asih Penutupan Sunan Kuning
Ratusan Wanita Pekerja Seks (WPS) di Lokalisasi Argorejo atau Sunan Kuning, harus menelan kekecewaan, Kamis (10/10) kemarin.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Ratusan Wanita Pekerja Seks (WPS) di Lokalisasi Argorejo atau Sunan Kuning, harus menelan kekecewaan, Kamis (10/10) kemarin.
Sebab, rencana penandatanganan berkas tali asih yang dijadwalkan mulai Kamis (10/10) tak dihadiri Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang. Akibatnya, penandatanganan pun belum bisa dilakukan.
Padahal, ratusan WPS ini sudah sejak pagi berbondong-bondong datang ke balai RW 4 Kelurahan Kalibanteng Kulon, Semarang Barat.
Mereka menunggu Pemkot Semarang yang rencananya akan melayani penandatanganan berkas penyaluran dana tali asih.
Ditunggu hingga sekitar pukul 12.00, para WPS baru menerima konfirmasi bahwa Dinsos tidak hadir. Akhirnya, para WPS memutuskan untuk pulang.
Seorang WPS, Ayu (42) mengungkapkan, ketidakhadiran Pemkot menimbulkan kekecewaan di kalangan WPS. Padahal, pada sosialisasi lalu, Pemkot Semarang merencanakan penandatanganan berkas tali asih dilakukan pada 10-15 Oktober.
Namun, hari pertama ini Pemkot Semarang tidak hadir dan tidak memberikan alasan pasti.
"Kami sudah membawa materai Rp 6.000 sesuai yang diinstruksikan saat sosialisasi.Agendanya hari ini seharusnya penandatanganan. Kami sudah kumpul sejak pagi, sudah membawa syarat yang diminta, kami tunggu tapi Pemkot tidak datang," ungkapnya dengan nada geram.
Dia meminta, Pemkot bertanggungjawab dengan apa yang sudah dijanjikan.
Pengurus Lokalisasi Sunan Kuning, Ari Istiadi, mengatakan, teman-teman WPS yang sudah meluangkan waktu tentu dirugikan dengan ketidakhadiran Dinsos Kota Semarang.
Menurutnya, Pemkot sendiri yang mengulur-ulur penutupan Sunan Kuning. Padahal, WPS sudah bersedia dengan rencana penutupan tersebut.
"Sebenarnya Pemkot sendiri yang mengulur-ulur. Mereka (WPS) siap, buktinya ini banyak yang hadir. Mereka sudah membawa empat materai sesuai berkas yang nanti ditandatangani," ujarnya.
Ari melanjutkan, dari infromasi yang diterimanya penandatanganan berkas akan dilaksanakan Senin-Selasa (14-15/10).
Harus Terbuka
Ketua Resosialisasi Argorejo, Suwandi juga mengaku kecewa lantaran Dinsos tak hadir. Dia merasa, warga binaannya diombang-ambingan dengan rencana Pemerintah yang sudah tersusun, yang mana pencairan tali asih direncanakan mulai 10-15 Oktober. Kemudian, penutupan seremonial akan dilakukan pada 18 Oktober mendatang.