Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

BERITA LENGKAP: Pedagang Soto Buta Seusai Operasi Katarak di RS Mata Solo, Gugat Rp 10,6 M

Pedagang soto menggugat Rumah Sakit Mata Solo Rp 10,6 miliar setelah mengalami kebutaan pascaoperasi katarakan, belum lama ini.

Tribun Jateng/ Yayan Isro
Kastur (bertopi dan berkacamata hitam), sedang berbincang dengan kuasa hukum, saat menunggu jadwal persidangan di ‎PN Kota Solo, Selasa (19/11/2019). 

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Kedua mata seorang pedagang Soto Lamongan, Kastur (65), menjadi buta usai menjalani operasi katarak di Rumah Sakit (RS) Mata Solo.

Warga Desa Malangjiwan Karanganyar itu menduga terjadi malapraktik oleh seorang dokter di rumah sakit tersebut.

Ia melayangkan gugatan perdata.

Di samping itu, ia juga melaporkan dugaan malapraktik ini ke Polresta Solo.

Kastur duduk di kursi roda, mengenakan kacamata dan topi berwarna hitam‎.

Kastur (bertopi dan berkacamata hitam), sedang berbincang dengan kuasa hukum, saat menunggu jadwal persidangan di ?PN Kota Solo.
Kastur (bertopi dan berkacamata hitam), sedang berbincang dengan kuasa hukum, saat menunggu jadwal persidangan di ?PN Kota Solo. (Tribun Jateng/ Yayan Isro)

Sesekali ia menangis, mengingat rangkaian peristiwa yang merenggut penglihatan kedua matanya tersebut.

Semula Hanya Katarak

"Semua bermula pada Oktober 2016 lalu. Kala itu, saya merasa penglihatan saya agak kabur, terutama saat melihat running text di televisi," kata Kastur, saat ditemui di ruang tunggu Pengadilan Negeri (PN) Solo, Selasa (19/11/2019).

Ia lalu berobat ke Rumah Sakit Mata Solo.

Berdasar diagnosa dokter, sambung Kastur, ia menderita katarak.

Dokter menyarankan untuk dilakukan operasi.

Yang pertama dioperasi adalah mata kanannya.

"Saya ingin kalau bisa pakai kacamata saja, biar penglihatan saya kembali jelas.‎ Tapi kata dokter, mata kanan saya kataraknya parah, harus dioperasi," ceritanya.‎

BREAKING NEWS: Kecelakaan di KM 346 Tol Batang - Semarang, Innova Tabrak Tronton, 3 Meninggal

BREAKING NEWS: Lokalisasi GBL Resmi Ditutup, di Jawa Sudah Tak Ada Lokalisasi

 

‎Kala itu, ia ditangani oleh dokter spesialis mata, berinisial RH. ‎

Selanjutnya, pada 26 Oktober 2016, dokter mengoperasi mata kanannya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved