Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Puskesmas Sragi I Pekalongan Tolak Antar Pasien Kritis Pakai Ambulance, Sri Kisniwati : Itu SOP

Puskesmas Sragi 1 Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah menolak mengantarkan pasien kritis menggunakan mobil ambulans untuk menjalani perawatan di rumah

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: muh radlis

TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Puskesmas Sragi 1 Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah menolak mengantarkan pasien kritis menggunakan mobil ambulans untuk menjalani perawatan di rumah sakit.

Karena ditolak, pasien tersebut terpaksa dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil siaga milik Desa Wonosari, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan.

Padahal, pasien yang bernama Masturoh (80) warga Desa Mejasem, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan dalam kondisi kritis akibat serangan jantung pada, Kamis (2/1/2020) tengah malam.

Taufik (33) keluarga pasien menceritakan bahwa kejadian tersebut bermula saat ia mengantarkan keluarganya yang sakit dalam kondisi gawat.

Musim Hujan, Ini Peta Wilayah Rawan Bencana di Kabupaten Batang dari BPBD

Ini Pengakuan Petani Bawang Merah di Brebes yang Pernah Pakai Pestisida Palsu

Sempat Dihadang Ormas, Satpol PP Beri Tenggat Waktu Pedagang Kosongkan Pasar Waru hingga 15 Februari

Di Solo, Sudah Ada Rokok yang Harganya Naik Hingga Rp 5 ribu dari Sebelumnya

"Neneknya yang sakit itu masuk ke Puskesmas pada hari Kamis (2/1/2020) sekitar pukul 23.30 WIB.

Pasien langsung dibawa ke ICU untuk diberikan perawatan karena mengalami serangan jantung," kata Taufik kepada Tribunjateng.com, Jumat (3/1/2020).

Menurut Taufik, setelah pasien diberikan perawatan, petugas puskesmas menyarankan untuk segera dirujuk ke rumah sakit.

Namun, pada saat pasien hendak dikirim ke rumah sakit, pihak puskesmas tidak memperbolehkan menggunakan ambulans Puskesmas.

"Kondisi pasien sudah kritis dan diberikan tabung oksigen.

Lalu, petugas puskesmas empat kali berupaya untuk pasang jarum infus namun gagal terus."

"Terus yang saya sangat kecewa sekali yaitu keluarga disuruh menggunakan mobil sendiri," ungkapnya.

Dikatakan, padahal di puskesmas ada ambulans beserta sopirnya.

Bahkan, adiknya sempat bersitegang dengan pihak puskesmas mengenai tidak diperbolehkan menggunakan ambulans.

"Kondisi sudah malam dan panik.

Akhirnya, saya menggunakan mobil siaga milik Desa Wonosari, Kecamatan Siwalan."

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved