Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pembangunan TWS Salatiga Telan Anggaran Rp100 Miliar

Taman Wisata Sejarah Salatiga yang digadang-gadang menjadi jujukan wisatawan itu ditaksir menghabiskan dana Rp100 miliar.

Penulis: M Nafiul Haris | Editor: M Syofri Kurniawan
Tribun Jateng/M Nafiul Haris
Sekda Kota Salatiga, Fakruroji, saat jumpa pers di Ruang Asisten II Setda Kota Salatiga, Kamis (9/1/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga memastikan pencanangan pembangunan Taman Wisata Sejarah Salatiga (TWSS) di Kelurahan Bugel, Kecamatan Sidorejo, akan digelar Rabu(15/1/2020) mendatang.

Tidak tanggung-tanggung, pembangunan TWSS yang digadang-gadang dapat menjadi jujukan wisatawan di Salatiga itu ditaksir menghabiskan dana hingga Rp100 miliar.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Salatiga, Fakruroji, mengatakan, sumber dana pembangunan TWSS akan diupayakan dengan cara bekerja sama dengan pihak ketiga dan bantuan pemerintah pusat, khususnya dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

Strategi Iran Tembus Pangkalan Militer AS Kejutkan Dunia, Ada Peran Qassem Soleimani

Sandiwara Zuraida Istri Hakim Jamaluddin: Otak Pembunuhan, Air Mata Palsu dan Pakai Aplikasi Canggih

Viral di Medsos Video Pembantu ART Ikat Kaki dan Tangan Serta Aniaya Anak Majikan, Ini Alasan NV

Israel Uji Coba Sistem Pertahanan Udara Anti-Rudal Berbasis Laser, Bakal Gantikan Kubah Besi

"Bagi Kota Salatiga, pembangunan TWSS ini adalah bagian dari pengembangan potensi wisata yang mengunggulkan sejarah tokoh pahlawan asli Salatiga yakni Brigjen Sudiarto, Laksamana Madya Yosaphat Soedarso, dan Marsekal Muda Agustinus Adisucipto," terangnya kepada Tribunjateng.com, dalam jumpa pers di Ruang Asisten II Setda Kota Salatiga, Kamis (9/1/2020).

Menurut Sekda Kota Salatiga, mekanisme pembiayaan, selain mengandalkan dana alokasi khusus (DAK), beberapa hal akan didanai secara mandiri oleh Pemkot serta mengusulkan anggaran lain ke DPRD.

Dikatakannya, pembangunan TWSS diprakarsasi oleh Kemenhan melalui Sekjen Kemenhan, Agus Setiaji, yang juga warga asli Salatiga, dan didukung oleh warga Salatiga yang ada di Jakarta (Pawarsa).

"Jadi, nanti ada tahapan-tahapan yang bisa dilakukan mandiri, kita lakukan.

Kami harap, pembangunan TWSS ini juga menjadi momentum emas untuk mengangkat nilai kepahlawanan dan mendokumentasikan secara fisik melalui bangunan bernilai sejarah," katanya.

Ia menambahkan, dalam waktu dekat, Pemkot Salatiga juga akan membentuk tim khusus guna menelusuri rumah kelahiran para tokoh dan anggota keluarga yang masih tinggal di Salatiga

Fakruroji mengungkapkan, dengan mengenal rumah dan keluarganya, maka kemanfaatan sejarahnya bisa meningkatkan potensi wisata Kota Salatiga.

“Kalau perlu, kita akan membeli rumah tersebut dan dijadikan tempat bersejarah.

Sehingga, masyarakat akan mengetahui sejarah tokoh pahlawan yang ada,” ujarnya.

Dia menyatakan, Salatiga ke depan bukan hanya dikenal sebagai kota toleran saja, melainkan juga dikenal sebagai kota pahlawan.

Hal itu dibuktikan dengan adanya peninggalan bangunan bersejarah terkait tokoh-tokoh nasional.

Sebagai informasi, Pemkot Salatiga dalam mempersiapkan TWSS juga telah menyediakan tanah seluas 4 hektare dan menganggarkan dana sebesar 1,8 miliar dari APBD untuk membuat landasan tempat alutsista, seperti replika KRI Matjan Tutul, pesawat terbang, meriam, dan tank.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved