KISAH Warga Selamat dari Longsor, Lari Setelah Dengar Gemuruh Longsor
Bencana tanah longsor terjadi di beberapa tempat di wilayah selatan Kabupaten Brebes, tepatnya di Kecamatan Salem dan Bantarkawung, Rabu (8/1) malam.
TRIBUNJATENG.COM -- Bencana tanah longsor terjadi di beberapa tempat di wilayah selatan Kabupaten Brebes, tepatnya di Kecamatan Salem dan Bantarkawung, Rabu (8/1) malam.
Selain merusak beberapa rumah warga, longsor juga menutup jalan akses antardesa.
Di Kecamatan Salem, tebing sepanjang 15 meter dan tinggi 6 meter, longsor dan menimpa tiga rumah warga di Desa Citimbang, RT 3 RW 2.
Ketiga rumah warga tersebut mengalami kerusakan. Longsor dipicu akibat hujan lebat yang terjadi mulai sore hingga malam.
Rumah yang rusak akibat terkena longsoran yaitu milik Suhatno (50), yang rusak pada bagian teras dan pagar rumah, rumah milik Ruba (53) rusak pada dinding rumah bagian belakang jebol, dan Karwiti (70) dinding rumah belakang jebol.
• Polisi Dikatakan Ambil Sampel Racun dari Tubuh Lina Mantan Sule, Ini Kata Polisi soal Hasil Autopsi
• Pertamina Salurkan Bantuan Untuk 33.820 jiwa Pasca Banjir di Purwodadi dan Pati
• Banjir Grobogan dan Demak: Siti Tewas Setelah Terpeleset saat Akan Mengungsi
• Bisa Pantau Kondisi se-Jateng dari Posko Terpadu Siaga Banjir, Ganjar : Kami Diminta Lek-lekan
"Ada tiga rumah warga yang mengalami kerusakan akibat longsor di Citimbang. Selain itu, juga mengancam beberapa rumah lainnya," kata Kapolsek Salem, Iptu Tri Wiratma, saat dihubungi Tribun Jateng, Kamis (9/1).
Dikatakannya, ada empat rumah lain yang terancam longsor yaitu milik Erian, Turni, Kendi dan Ratmaja. Hal itu karena lokasi rumah berada tepat di bawah tebing yang longsor.
Tidak ada korban jiwa karena longsor tersebut. Para pemilik rumah pada saat kejadian sedang berada di dalam rumah. Mereka mendengar gemuruh dari luar rumah dan secara spontan langsung berlari keluar.
"Saat keluar, warga mendapati tebing yang berada di belakang rumah longsor dan mengenai beberapa rumah," jelasnya.
Warga takut jika terjadi longsor susulan mengingat hingga kini hujan masih terus berlangsung. Oleh karena itu, warga yang rumahnya terdampak longsor memilih mengungsi ke tempat saudaranya.
Danramil Salem 13 Salem melalui Bati Tuud Koramil, Pelda Jahri menambahkan, puluhan relawan gabungan sedang melakukan upaya penanggulangan longsor dan evakuasi barang berharga milik warga yang rumahnya terkena longsor.
"Pagi ini kami bersama pihak desa, anggota Polsek dan Satpol PP, serta masyarakat yang berjumlah kurang lebih 75 orang, melakukan evakuasi terhadap barang-barang berharga korban terdampak," katanya.
Warga yang rumahnya rawan terdampak longsor susulan, diimbau agar mengungsi ke tetangga yang lebih aman jika hujan lebat datang ke depannya.
Sementara di Kecamatan Bantarkawung, tebing sisi jalan setinggi kurang lebih 7 meter menutupi badan jalan sepanjang 7 meter dengan ketebalan material kurang lebih 0,5 meter.
• VIRAL Video PRT Aniaya Anak Majikannya, Dibekap Pakai Wallpaper Tembok, Ini Alasannya
• Benarkah Guy Junior Merapat ke Persib Bandung Gantikan Ezechiel N Douassel?
• Tak Boleh Lagi Parkir di Jalan, Kini Pemilik Mobil Harus Punya Garasi atau Didenda Rp 20 Juta
• Gerhana Bulan 2020 Besok Sabtu 11 Januari 2020, Umat Muslim Dianjurkan Salat Gerhana
Longsor yang terjadi di Jalan Desa Banjarsari, di petak 79 F wilayah hutan Perhutani BKPH Bantarkawung, KPH Pekalongan Barat itu membuat akses jalan antardesa terputus total.
"Jalan antardesa yang terputus akibat longsor itu menghubungkan Desa Banjarsari ke Cibentang," kata Danramil 12 Bantarkawung Kodim 0713 Brebes, Kapten Infanteri Nurhadi.
Dijelaskannya, longsor dipicu akibat tanah tak mampu menahan resapan air akibat curah hujan deras yang terus menerus selama beberapa hari.
Sebelumnya kejadian, hujan yang cukup deras dengan intensitas cukup lama juga mengguyur wilayah Kecamatan Bantarkawung dan sekitarnya dari siang hingga malam.
Longsor Banjarnegara
Hujan berintensitas tinggi pada Minggu (8/1) kemarin memicu pergerakan tanah di sejumlah lokasi di Kabupaten Banjarnegara.
Di Desa Slatri, sebuah tebing sisi jalan setinggi sekitar 15 meter longsor hingga menutup akses jalan provinsi, Kamis pagi (9/1).
Jalan yang menghubungkan kota Banjarnegara dengan beberapa kecamatan di wilayah atas itu pun seketika terputus.
Masih di jalur yang sama, jalan provinsi, longsor juga dilaporkan terjadi di Desa Wanayasa Kecamatan Wanayasa, atau biasa dikenal tanjakan Sikelir.
Badan jalan yang menghubungkan Kabupaten Pekalongan ke kawasan wisata Dieng ini sempat tertutup longsor, Rabu malam (8/1) sebelum akhirnya tertangani.
Longsor di dua titik jalur provinsi itu tak ayal menghambat aktivitas warga yang biasa memanfaatkan jalan itu.
• Video Viral! Kades Geber Motor RX King Jelang Pelantikan di Komplek Pemkab Magelang
• Realme 5i Hadir dengan Akseris True Wireless Earphone Pertama di Indonesia, Inilah Kisaran Harganya
• Surat Terbuka Wahyu Setiawan dalam Secarik Kertas Setelah Resmi Ditahan KPK
"Mohon warga waspada karena cuaca ekstrem diprediksi akan terus ada sampai Februari 2020," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara Arief Rahman, Kamis.
Longsor juga dilaporkan terjadi di Desa Kalisat Kidul Kecamatan Kalibening hingga merusak beberapa rumah.
Relawan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Kalibening Banjarnegara Suswanto melaporkan, di Dusun Tembelang, longsor menimpa rumah Suisah hingga mengakibatkan dinding tembok rumah jebol.
Sedangkan di Dusun Sawalan, tepatnya di RT 05 RW 01 tebing setinggi kurang lebih 15 meter mengalami pergerakan hingga rumpun bambu ikut terseret longsor.
Luncuran material longsor itu bahkan mengakibatkan dinding rumah milik Tati jebol. Kondisi rumah yang terancam membuat penghuninya harus mengungsi ke rumah warga yang lebih aman.
Longsor juga merusak rumah milik Ahmad di Dukuh Sepring Desa Kalisat Kidul. Bencana itu mengakibatkan dapur dan kandang miliknya jebol.
Selain merusak rumah dan kandang, bencana ini juga melukai istri Ahmad, Karni dan anaknya Suprih yang mengalami luka ringan di bagian tangan. "Warga diimbau untuk selalu waspada dengan curah hujan yang tinggi,"katanya
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Cilacap sebelumnya memperingatkan kemungkinan meningkatnya potensi bencana hidrometeorologi akibat fenomena monsun Asia dan MJO.
Beberapa wilayah terdampak antara lain Cilacap bagian utara, Banyumas, Banjarnegara, serta sebagian wilayah di Provinsi Jawa Tengah lainnya. (nal/aqy)
• Iran Terkini : Alasan Amerika tak Balas Serangan Rudal Iran ke Pangkalan Militer As di Irak
• Diperiksa Selama 5 Jam: Inilah Jawaban Putri Sule dan Keterangan Polisi
• Inilah Daftar Lengkap Pelatih Timnas Indonesia, Indra Sjafri Dapat Dua Jabatan
• Awal Kecurigaan Putri Hakim Jamaluddin pada Ibu Tirinya Sebelum Kasus Kematian Sang Ayah Terungkap