Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tanaman Padi Terendam Pasca Hujan, Sudirman Harus Pompa Air 3 kali Sehari

Warga Kalibuntu Kecamatan Kendal Kota Kabupaten Kendal, Sudirman (53), harus berjibaku dalam menyelamatkan bibit tanaman padinya.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/SAIFUL MA'SUM
Tanaman bibit padi di Kabupaten Kendal mulai tergenang air pasca dilanda hujan 

Harus dipantau terus sampai waktu tanam, idealnya 23 hari," terangnya.

Katanya, perawatan tanam padi di musim penghujan membutuhkan tenaga dan biaya ekstra.

Hal itu bisa terjadi manakala kebutuhan air melebihi dari yang diperlukan, apalagi menenggelamkan tanaman.

Tak semua orang memiliki mesin penyedot air.

Sebagian dari mereka tampak membiarkan air menggenangi bibit padinya, sebagian lain masih berusaha merawatnya dengan cara menyewa mesin pompa.

Kata Sudirman, bibit padi yang terendam beberapa kali harus mendapatkan perawatan dari pemiliknya.

Kurangnya perawatan bisa jadi menyebabkan bibit tak bisa tumbuh maksimal saat ditanam ulang.

Hal itu beresiko pada tingkat kesehatan bibit hingga produksi padi pada saat dewasanya.

"Kalau ada yang gak diurus pasti ada, soalnya biaya perawatan mahal.

Tetapi kalau sampai gagal juga biaya ganti mahal, 1 kilogram gabah rata-rata Rp 6.000, iya kalau ada bantuan dari dinas, belum masa panen jadi mundur," lanjutnya.

Ia berharap cuaca stabil dalam beberapa hari ke depan sehingga kebutuhan panas matahari dan air tercukupi dengan maksimal.

"Saat musim tanam sudah biasa tani harus kerja ekstra, nanti senang ketika sukses (panen).

Kalau gagal (dalam pembibitan) harus cari cuaca lagi, kalau hujan terus tetap berjuang semampunya.

Cuma kalau kebanjiran terus bisa sulit," ujarnya.

Di kanan kiri Jalan Wonosari tak jauh dari persawahannya terlihat hamparan sawah membentang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved