Cerita Siswi SMK Dua Kali Diteriaki Lonte oleh Guru Agama, Berawal Membonceng Laki-laki
Berawal membonceng laki-laki, seorang siswi diteriaki lonte alias Pekerja Seks Komersial (PSK) oleh guru agamnya.
“Ar sangat trauma pasca-kejadian tersebut,” ungkap Erry.
Erry mengatakan, sebelum ke Batam, Ar sempat ke Tanjungpinang untuk melanjutkan sekolahnya.
Namun, karena nilainya banyak yang tidak mencukupi, rencananya Ar ingin mengambil Paket C di Batam.
“Tapi, paket C itu pilihan terakhir Ar, menurut saya ini harus ada solusinya, saya sudah berkomunikasi dengan guru yang bersangkutan, bahkan kepala sekolahnya juga saya tegur,” terang Erry.
Erry mengatakan, apa yang dialami Ar sangat bertentangan dengan Perda Perlindungan Anak.
Erry berharap tidak ada anak yang putus sekolah, apalagi karena masalah yang dianggapnya bisa diselesaikan oleh pihak sekolah.
“Setidaknya kasus ini dapat menjadi contoh untuk guru-guru lainnya agar tidak memperlakukan anak-anak didiknya di depan umum,” pungkas Erry.
Kronologi Siswi SMK Diteriaki Lonte
Dilansir dari laman Lingdungianak.com kejadian berawal ketika AR pulang sekolah.
Ia bersama teman-teman dan gurunya yang lain berada di atas kapal penyeberang roro.
Tiba-tiba guru agama yang berinisial Sk meneriaki AR dengan sebutan lonte di depan umum.
Hal ini diketahui oleh siswa-siswi lainnya dan juga guru SMKN 1 Anambas lainnya di atas kapal roro tersebut.
AR sempat menangis sepanjang jalan dan dibonceng pulang oleh temannya.
Akhirnya orangtua AR tak terima anaknya dipermalukan.
‘’Di atas roro anak saya duduk berboncengan di atas sepeda motor dengan temannya.