Berita Karanganyar
Dianggap Rusak Citra Lembaga, Pimpinan DPRD Laporkan Postingan Akun Facebook ke Polres Karanganyar
Pimpinan DPRD Kabupaten Karanganyar melaporkan akun media sosial (medsos) yang dinilai telah merugikan lembaga legislatif tersebut.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Pimpinan DPRD Kabupaten Karanganyar melaporkan akun media sosial (medsos) yang dinilai telah merugikan lembaga legislatif tersebut.
Ketua DPRD Kabupaten Karanganyar, Bagus Selo mengatakan, para pimpinan bersama Plt Sekretaris DPRD sudah membuat laporan resmi atas nama kelembagaan ke Polres Karanganyar kemarin, Rabu (12/2/2020) sore.
Dijelaskannya, yang dilaporkan ke Polres Karanganyar yakni satu akun yang menyebarkan postingan tersebut ke medsos.
Menurutnya, apabila memang benar dan ada buktinya dugaan postingan di medsos tersebut, alangkah lebih baik disampaikan langsung ke DPRD Karanganyar.
• Pekan Depan DKK Karanganyar Sambangi Desa Gawanan, Ambil Sampel Darah Warga dan Hewan Ternak
• Mulai April, Penataan Kawasan Stasiun Tegal, Termasuk Taman Pancasila
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, TKI Asal Batang Meninggal di Hongkong, Besok Dipulangkan
• Bantu Selesaikan Masalah Investasi Pasar Rejosari Salatiga, Kejari Bentuk Pendamping Hukum
"Itu kan tidak jelas dan merugikan lembaga. Karena (postingan) itu merusak citra lembaga," katanya kepada Tribunjateng.com, Kamis (13/2/2020).
Lanjut Bagus, pihaknya akan menunggu informasi dan perkembangan penyelidikkan yang dilakukan pihak kepolisian.
Wakil Ketua DPRD Karanganyar, Anung Marwoko menambahkan, apabila ada yang ingin mengkritik DPRD, harapannya lebih mengarah ke tupoksi dari DPRD itu sendiri.
Seperti fungsi pengawasan, budgeting, dan legislasi.
Menurutnya unggah tersebut sudah masuk ke ranah privasi.
Pihaknya tidak ingin membatasi pihak manapun yang ingin menyampaikan kritik ke DPRD.
Namun akan lebih baik jika itu sesuai tupoksi lembaga DPRD.
"Dampaknya dari postingan di medsos itu luar biasa."
"Bukan hanya institusi, tapi juga masing-masing keluarga anggota DPRD dan masyarakat," imbuhnya.
Terpisah Kapolres Karanganyar, AKBP Leganek Mawardi mengatakan, pimpinan DPRD sudah mendatangi Polres Karanganyar.
Mereka melaporkan dugaan tidak mengenakan atas beredarnya postingan di medsos tentang dugaan perselingkuhan anggota DPRD.
"Kami menyesalkan karena belum konfirmasi sudah viral di medsos."
"Sudah kami telusuri akun yang mengunggah postingan di medsos."
"Ternyata akun palsu dan sekarang sudah tidak aktif. Modusnya menggunakan akun palsu."
"Kami belum tahu tujuan menyebarkan itu," ungkapnya.
• BREAKING NEWS: Tak Diberi Rokok, Dua Remaja Tusuk Sopir Truk di Teluk Penyu Cilacap
• Dewangga Mulai Absen Latihan Bareng PSIS Semarang, Terbang ke Jakarta, Gabung TC Timnas Indonesia
• 83 Desa Belum Bikin Perdes Pengelolaan Sampah, DLH Kabupaten Semarang: Tahun Ini Harus Ada
• Satpol PP Kota Semarang Minta Maaf, Pembangunan Gerai Starbucks Museum Mandala Bhakti Bisa Dilanjut
Lanjut Kapolres Karanganyar, untuk admin grup yang meloloskan postingan tersebut sudah dipanggil dan dimintai klarifikasi.
Kepada admin medsos, pihaknya meminta supaya tidak mudah meloloskan postingan yang belum jelas kebenarannya.
Hal itu karena dapat menimbulkan fitnah.
"Admin supaya memfilter terlebih dahulu. Kami masih cari pembuat akun palsu itu."
"Kami harap masyarakat jangan mudah menerima langsung (postingan) kalau itu belum jelas kebenarannya," pungkasnya.
Sebelumnya, unggahan berisi dugaan perselingkuhan anggota DPRD Kabupaten Karanganyar beredar di media sosial.
Dalam unggahan tersebut berisi tulisan "Kabar kabar e oknum anggota DPRD Kra gowo selingkuhan pas kunjungan kerja nek ngno kui py hayoo..??. Sak jane yo kui urusan pribadi, neng kunjungan kerja sak retiku nganggo duit negoro, kok yo ngono men yo lur..???."
Saat dikonfirmasi terkait unggahan tersebut, Wakil Ketua DPRD Karanganyar, Anung Marwoko mengatakan, tidak tahu persis kejadian itu saat kunjungan kerja (kunker) di mana, pasalnya tidak menyebutkan lokasinya.
"Saya tidak tahu lokasi kunkernya di mana karena tidak menyebutkan lokasi."
"Saya juga tidak tahu itu (anggota DPRD) periode saat ini atau lama, saya tidak tahu," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Selasa (4/2/2020).
Menurutnya, menuduh tanpa bukti itu tidak baik.
Anung menambahkan, selama anggota DPRD mengikuti kegiatan yang diagendakan, semua komplit, dan mengikuti dari awal hingga akhir, baginya tidak menjadi persoalan.
"Kalau soal postingan, saya tidak tahu. Karena saya tidak masuk ke ranah itu."
"Yang penting selama kunker dari awal sampai akhir semua anggota ada. Itu tugas saya," terangnya.
Ia berharap, apabila ada bukti lengkap terkait postingan itu bisa dikirimkan secara tertulis ke DPRD Karanganyar.
"Saya belum bertemu pimpinan, apakah akan melaporkan postingan itu atau tidak."
"Ada mekanismenya. Kami harus komunikasi dahulu dengan pimpinan untuk mengambil langkah," pungkasnya. (Agus Iswadi)
• Presiden Palestina Tolak Berdamai dengan Israel, Nilai Donald Trump Salahi Konstitusi AS
• Tanggapi Isu Pemecatan Maurizio Sarri: Pelatih Juventus Sebut Tekanan itu Biasa Terjadi
• 26 Pemain Sudah Masuk Daftar Resmi Tim Persib Bandung
• Ultimatum Presiden Donald Trump, Taliban Minta Washington Angkat Kaki dari Afghanistan