Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

Wildan Mahasiswa Asal Pati Telah Dipulangkan dari Karantina Virus Corona di Natuna, Ini Kata Joko

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati mengonfirmasi bahwa Wildan Nabil Afkar, Warga Desa Tlogorejo RT 4 RW 1, Kecamatan Tlogowungu, Pati

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: galih permadi
(TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) asal Wuhan, Hubei, China beraktivitas di depan Hanggar Pangkalan Udara Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (4/2/2020). 

Sebelumnya, sebanyak 238 WNI yang dipulangkan dari Wuhan China telah selesai menjalani 14 hari masa observasi virus Corona di Natuna.

Mereka dipulangkan ke daerah asal masing-masing, satu di antaranya ada yang berasal dari Tegal yaitu Kumala Tris Santa.

Perlu diketahui, Kumala Tris Santa mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Central China Normal University, Wuhan, dan dia baru sampai ke Tegal pada Sabtu (15/2/2020).

Daftar Asal Daerah

Berikut Daftar Lengkap Asal Daerah WNI yang Akan Dipulangkan dari Karantina Natuna, 10 Warga Jateng

Proses karantina dan observasi kesehatan 285 WNI dari Wuhan, China di Natuna, Kepulauan Riau akan berakhir, Sabtu (15/2/2020).

Dengan demikian mereka akan dipulangkan ke daerah masing-masing demi berkumpul kembali bersama keluarga.

Meski demikian, ke-285 WNI akan dipulangkan asalkan sampai batas waktu observasi pada Sabtu (15/2/2020) besok pukul 12.00 WIB, mereka dalam keadaan tetap sehat.

Hal itu merujuk aturan masa waktu efektif untuk observasi yang telah ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia, yakni selama 14 hari atau dua pekan.

Diketahui, para WNI dievakuasi langsung dari Wuhan setelah virus corona merebak di kota tersebut.

Dikutip dari Tribun Batam, WNI yang diobservasi sebagian besar adalah mahasiswa dari 30 provinsi.

Rinciannya, 158 perempuan dan 80 lelaki dengan usia termuda 5 tahun dan usia tertua 64 tahun.

Ada pula tim KBRI yang berjumlah 5 orang, tim penjemput 24 orang, dan kru Batik Air 18 orang.

"Data yang kami miliki saudara-saudara kita yang sebagian besar mahasiswa berasal dari 30 provinsi."

"Sebarannya paling banyak adalah Jawa Timur 68 orang dan seterusnya," ucap Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr Achmad Yurianto, Kamis (13/2/2020).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved