Berita Boyolali
Alhamdulillah Kondisi Driver Grab Boyolali Korban Begal Sudah Membaik, Istri: Tidak Pakai BPJS
Kondisi driver Grab Boyolali, Muryanto berangsur membaik. Korban penusukan begal di Boyolali itu sudah menjalani operasi di RSUD Pandan Arang.
TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI - Kondisi driver Grab Boyolali, Muryanto (28) berangsur membaik.
Korban penusukan begal di Boyolali itu sudah menjalani operasi di RSUD Pandan Arang.
Operasi dilakukan karena Muryanto mendapat luka tuduk di lambung bagian kiri.
• Gagal Rampok Mobil, Begal Jerat Leher Driver Grab Boyolali Pakai Kabel USB dan Tusuk Perut Sisi Kiri
• Begal Tusuk Perut Kiri Driver Grab Boyolali Pakai Obeng, Usus Terluka Parah dan Harus Dioperasi
• Berkah Mengucap Kata Istighfar, Driver Grab Boyolali Selamat dari Perampokan
• Rudy Katakan pada Kader, Purnomo-Teguh Pasti Menang Tapi Nyambut Gawe, Ini Tanggapan Gibran
Muryanto ditusuk begal menggunakan obeng.
Istri Muryanto, Wahyuningsih (28), menyampaikan kondisi suaminya sudah mulai membaik pascaoperasi yang berlangsung kurang lebih 1,5 jam.
"Tadi siang sekitar pukul 09.30 WIB, bapak sudah dioperasi dan selesai sekira pukul 11.00 WIB," terang dia kepada TribunSolo.com, Senin (9/3/2020).
"Setelah operasi, langsung dimasukkan ke ruang ICU untuk observasi lebih lanjut," imbuhnya membeberkan.


Ibu dua anak itu menuturkan Muryanto kini sudah bisa diajak berbicara.
"Sudah sadar, ini tadi sudah sadar dan sudah bisa diajak bicara," tutur Wahyuningsih.
Ia mengaku dirinya tidak menggunakan layanan BPJS Kesehatan untuk operasi Muryanto.
"Tidak pakai, biaya umum tapi saya kurang tahu total biayanya berapa," aku Wahyuningsih.
Wahyuningsih menuturkan Muryanto akan diobservasi terlebih dulu di ruang ICU untuk menentukan keputusan lanjutan.
"Untuk saat ini di ICU dulu, satu sampai dua hari, kondisinya sudah membaik, semuanya sudah normal," tuturnya.
Terancam Pasal Berlapis
Pelaku pembegalan P (33) terancam terkena pasal berlapis akibat perbuatan terhadap driver taksi online Muryanto (28) warga Dukuh Tegaltemon RT 008 RW 004, Desa Jemowo Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, Jateng.
Aksi begal tersebut dilakukannya di wilayah Desa Salakan, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Minggu (8/3/2020) malam.
Warga Desa Klumprit, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo itu terancam dijerat pasal tentang percobaan pencurian dengan kekerasan dan penganiayaan.
Kasat Reskrim Polres Boyolali AKP Mulyanto menyampaikan pelaku terancam Pasal 53 ayat 1 Juncto 365 ayat 1 dan Pasal 351 ayat 1 KUHP.
"Percobaan pencurian dengan kekerasan sesuai Pasal 53 ayat 1 juncto 365 ayat 1 dijatuhi hukuman paling lama 15 tahun penjara," terang Mulyanto kepada TribunSolo.com saat pengungkapan kasus di Mapolres Boyolali, Senin (9/3/2020).
"Pelaku juga terancam pasal penganiayan juga 2 tahun penjara," imbuhnya membeberkan.
Pelaku sempat menikam lambung sebelah kiri dan menggores leher korban menggunakan obeng saat beraksi.
Mulyanto mengatakan pelaku terancam hukuman penjara lebih berat.
Sejumlah barang bukti sudah diamankan pihak kepolisian mulai dari gawai pelaku sampai obeng yang digunakan menikam.
"Barang bukti yang diamankan satu unit handphone Sony Z1 milik pelaku sebagai sarana memesan taksi online, baju pelaku sweater bermotif kotak-kotak," terang Mulyanto.

Selain itu juga barang bukti sebuah kabel data USB warna hitam panjang 100 sentimeter yang digunakan untuk menjerat leher korban.
"Satu buah obeng, satu unit handphone Samsung J4 milik korban, mobil korban, dan kaus putih terdapat noda darah milik korban," tandasnya.
Selamat Saat Ucap Istighfar
Nasib mujur dan keajaiban masih memihak driver Grab Boyolali, Muryanto.
Dia menjadi korban upaya perampokan pada Minggu (8/3/2020) malam.
Keberuntungan Muryanto itu diceritakan sendiri oleh pelaku perampokan, P (33).
Saat memasuki wilayah Desa Salakan, pelaku mulai melakukan aksinya.
Pelaku menjerat leher korban menggunakan kabel USB miliknya.
Saat itu pelaku meminta barang-barang milik pelaku.
"Saya jerat pakai kabel data dan saya pukul, saya gores lehernya pakai obeng, perutnya juga," kata warga Desa Klumprit, Kabupaten Sukoharjo itu.
"Korban bilang supaya saya istighfar terus saya kendorkan," imbuhnya.
Saat dikendorkan itulah korban mulai menghentikan mobil Suzuki Ertiga bernomor polisi AD 9175 MM itu di pinggir jalan desa setempat.
Korban pun mencabut kunci mobil lalu lari ke rumah warga terdekat.
P pun turut berlari mengejar korban yang mulai berteriak minta bantuan.
Mengetahui kondisi tersebut, P memutuskan melarikan diri.
Tak berselang lama P kembali lagi ke lokasi kejadian.
"Saya pun tidak tahu juga kenapa pikiran saya ke sana?"
"Pikiran saya cuma ingin memastikan korbannya bagaimana," aku P.
"Di kampung ada sepeda warga saya ambil buat balik ke TKP untuk memastikan korbannya bagimana, entah kenapa saya balik saja," tandasnya.
Ditinggal Teman
P menceritakan ulang sebelum peristiwa itu terjadi.
Semula, P sempat mengantarkan seseorang sebelum memesan taksi online.
Dia sempat membawa teman yang baru saja dikenalnya, dengan mengendarai sepeda motor ke RSUD Pandan Arang Boyolali.
"Motor saya dibawa orang yang baru saya kenal pagi hari, minta diantar ke sana dan sampai sana dia masuk ke RSUD, saya menunggu di luar," terang di hadapan polisi saat konferensi pers pengungkapan kasus begal di Mapolres Boyolali, Senin (9/3/2020).
"Orang itu keluar lagi selang 15 menit terus pinjam sepeda motor saya mau ke ATM atau ke rumah, katanya mau ambil uang," imbuhnya membeberkan.

P mengaku sempat menunggu lama hampir 1,5 jam tapi orang tersebut tak kunjung datang ke RSUD Pandan Arang.
Ia pun memutuskan untuk memesan taksi online.
Pesanan tersebut diterima sang korban Muryanto (28) warga Dukuh Tegaltemon RT 008 RW 004, Desa Jemowo Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali.
"Tujuan awalnya ke Mojolaban, mau pulang tapi uangnya tidak sampai dan orang itu juga tidak datang-datang," aku dia.
P mengaku dirinya belum berniat untuk melakukan aksi begal saat awal memesan taksi online.
"Belum, awalnya mau pulang uang saya tidak cukup sampai rumah, jadi tujuan saya cuma sampai Omah Dewe, uang saya cukupnya sampai di situ," aku dia.
"Dalam mobil niat baru ada," tambahnya.
P sempat mengganti rute yang awalnya menuju ke Omah Dewe Cafe, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali menjadi ke sekitaran Balai Desa Salakan.
Saat itulah upaya perampokan yang berakhir gagal total itu terjadi.
Polisi Tangkap Pembegal dalam Sejam
Sejumlah 'pasukan khusus' andalan Polres Boyolali dari Unit IV Sat Intelkam dan Tim Sapu Jagad Polres Boyolali berhasil menangkap pelaku pembegalan driver Go Car tidak kurang dari satu jam.
Tragedi pembegalan yang menimpa driver taksi online Muryanto (28) berawal di RSUD Pandan Arang Boyolali pada pukul 21.30 WIB, berhasil diungkap 22.00 WIB.
Pelaku berinisial P (33), warga Desa Klumprit, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng) memesan taksi online melalui aplikasi Go Car miliknya, Minggu (8/3/2020) malam.

Ia memilih rute dari RSUD Pandan Arang menuju Omah Dewe Cafe, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali.
Kasat Reskrim Polres Boyolali AKP Mulyanto menyampaikan pesanan pelaku diterima korban yang merupakan warga Dukuh Tegaltemon RT 008 RW 004, Desa Jemowo, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali.
"Pesan taksi online dari RSUD Pandan Arang tujuannya Omah Dewe Cafe, akhirnya naik," terang Mulyanto saat konferensi pers pengungkapan kasus begal di Mapolres Boyolali, Senin (9/3/2020).
"Ketika di tengah perjalanan pelaku merubah tujuan ke sekitaran Balai Desa Salakan," imbuhnya membeberkan.
Korban melancarkan aksinya saat memasuki wilayah Desa Salakan, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali sekira pukul 21.30 WIB.
"Di tengah perjalanan, saat masuk Desa Salakan, pelaku coba menjerat korban dengan kabel data handphone," tutur Mulyanto.
Saat itu korban yang mengendarai mobil Suzuki Ertiga bernomor polisi AD-9175-MM tengah melaju sesuai keinginan pelaku.
Namun korban sempat meronta dan melakukan perlawanan terhadap pelaku.
Pelaku kemudian mengambil obeng yang ada di dalam mobil yang dikemudikan korban.
"Korban sempat meronta melawan, terus dipukul kepalanya dan ditusuk obeng lambung sebelah kiri," tambahnya.
Mulyanto mengemukakan, tidak pikir panjang, korban lantas menghentikan mobil Suzuki Ertiga yang dikemudikan di pinggir jalan.
"Korban berusaha berhenti dan mengambil kunci, terus lari sambil terluka berlumuran darah," kata dia.
"Korban teriak-teriak, pelaku lari," jelanya menekankan.
Alhasil pelaku yang berniat merampas mobil seharga Rp 200 jutaan itu dan barang berharga korban tidak terlaksana.
Beruntung ada yang mengabarkan kejadian itu pada polisi sehingga Unit IV Sat Intelkam dan Tim Sapu Jagad Polres Boyolali.
Pelarian pelaku berhasil dihentikan oleh polisi.
"Pelaku dapat diamankan 1 kilometer dari lokasi kejadian," ujar Mulyanto.
"Selanjutnya, pelaku dibawa ke Polres Boyolali guna proses penyidikan lebih lanjut," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Begini Kondisi Terkini Driver Taksi Online Korban Begal di Boyolali: Masih Dirawat di ICU
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Suhari Meninggal Kecelakaan Saat Perbaiki Truknya yang Mogok
• Paska Mahkamah Agung Batalkan Kenaikan, Inilah Daftar Terbarunya, Rp 25 Ribu untuk Kelas 3
• Janda Sebatangkara Meninggal di Kamar Mandi, Sempat Digigit Biawak, Baru Dapat Arisan PKK 600 Ribu
• Iuran BPJS Kesehatan Batal Naik, Dewi Aryani: Pemerintah Wajib Kembalikan Iuran Peserta