Wabah Virus Corona
Merebaknya Virus Corona Bawa Dampak Positif untuk Pelaku Usaha Jahe Instan, Sebut Penjualan Naik 60%
UMKM Jahe Instan Isna mengalami peningkatan penjualan pasca merebaknya virus corona.
Penulis: Ruth Novita Lusiani | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - UMKM Jahe Instan Isna mengalami peningkatan penjualan pasca merebaknya virus corona.
Terlebih saat adanya informasi di Indonesia bahwa virus corona dapat dicegah dengan meminum rempah-rempah untuk menjaga daya tahan tubuh.
“Iya usaha saya mengalami peningkatan penjualan kurang lebih 60 persen sejak adanya informasi bahwa rempah-rempat dapat mencegah corona,” tutur pemilik Jahe Instan Isna, Norma Afanthin, saat ditemui Tribun Jateng di Semarang Micro Finance Expo 2020 di Java Supermall, Jumat, (13/3/2020).
• Resmi Diumumkan, Mulai April Karyawan Bergaji hingga Rp 16 Juta Per Bulan Bebas Pajak Penghasilan
• Kamar Tidur Rasanya Berputar dan Saya Sulit Bernafas, Cerita Mantan Pasien Positif Corona
• Pengasuh Pondok Pesantren di Kab Semarang Nikahi Anak 7 Tahun, Anak Tetap Tinggal dengan Orangtuanya
• Bripka Asep Polisi yang Viral Jadi Imam di Sel Tahanan Dipanggil Kapolri, Langsung Dapat Tawaran Ini
Usaha yang sudah dirintis sejak lima tahun terakhir ini, menyediakan berbagai inovasi jahe instan dengan campuran jahe merah, jahe emprit, dan jahe gajah, dengan tambahan serai serta empon-empon lainnya seperti kunyit, temulawak, kayu manis, cengkeh, kapulaga dan sebagainya.
Jahe Instan Isna menawarkan aneka olahan jahe, diantaranya jahe rempah, jahe instan, susu jahe instan, kunyit instan, kunyit putih instan, dan temu lawak instan, dengan pilihan isi 200 gram dan 250 gram.
“Dengan adanya kasus virus corona ini, menyebabkan harga jahe di pasaran itu meningkat sekira Rp 80 ribu per kilogram,” imbuhnya.
Dengan meningkatnya harga jahe dan rempah-rempah lainnya, hal ini juga membuat Norma memberikan kenaikan harga terhadap produk olahan jahe yang dijualnya.
“Dulu sebelum jahe dan rempah-rempah lainnya menjadi langka dan mahal, saya jual Rp 25 ribu per pcs, hanya sekarang karena sudah susah saya jual Rp 35 ribu per pcs,” tambahnya.
Meskipun Jahe Instan Isna mengalami peningkatan harga, dikatakannya penjualannya tetap tinggi dan tidak ada pembeli yang mengeluh akan perubahan harga yang diberikan tersebut.
Kedepannya Norma juga tetap konsisten untuk menjaga komposisi dari jahe instan buatannya, meskipun harga jahe dan rempah-rempah lainnya di pasaran mengalami kenaikan.
Dilanjutkannya, akibat adanya virus corona ini, ia tidak hanya mendapatkan pesanan dari sekitar wilayah Kota Semarang saja, ia bahkan mendapatkan pesanan pengiriman untuk pelanggan hingga ke Kalimantan Barat.
“Peningkatan penjualan memang kami rasakan, mengingat banyak masyarakat yang memang sudah percaya juga terhadap produk yang kami tawarkan,” pungkasnya. (Ute)
• Efek Domino Virus Corona, Bank Indonesia Turunkan GWM ke 4%, Momentum Baik untuk UKM
• Polres Pati Canangkan Zona Integritas, Bupati Sebut Langkah Bagus Hilangkan Praktik Ilegal
• 750 Orang Serempak Tanam 3.000 Pohon di Lahan Bekas TPA Gunung Tugel Banyumas
• Kisro Ditemukan Tak Bernyawa 1 Km dari Lokasi Awalnya Memancing di Sungai Serayu Banjarnegara