Virus Corona Jateng
Pemkab Pati Tracking Orang Kontak Fisik dengan Almarhum Mbah Roso, Pasien Meninggal Positif Corona
Meninggalnya Imam Suroso alias Mbah Roso pada 27 Maret lalu mendorong Pemkab Pati mengambil beberapa langkah antisipasi.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, PATI – Meninggalnya Imam Suroso alias Mbah Roso pada 27 Maret lalu mendorong Pemkab Pati mengambil beberapa langkah antisipasi.
Imam merupakan anggota DPR RI asal Pati yang menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona di RSUP Kariadi Semarang.
Pemkab Pati merasa perlu mengambil langkah khusus.
• BREAKING NEWS: Sejumlah Jalan di Kota Semarang Bakal Ditutup Mulai Sore Ini hingga 2 Minggu
• Tadi Malam, 208 Orang Jemaah Masjid di Kebon Jeruk Dibawa ke RS Darurat Wisma Atlet
• Dua Pekan Berlakukan KLB Corona di Solo, Wali Kota Hadi Rudyatmo Beberkan Hasilnya
• Kasatlantas AKBP Yuswanto: Penutupan Sejumlah Jalan Kota Semarang Agar Orang Berdiam Diri di Rumah
Sebab, sebelum menjadi PDP, Imam Suroso yang akhirnya diketahui positif corona sempat melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Kabupaten Pati.
Di antaranya, almarhum mengadakan sosialisasi Covid-19 dan pembagian hand sanitizer serta masker di Pasar Puri Baru.
“Langkah pertama, kami melakukan tracking, melacak semua orang yang sempat berhubungan langsung dengan beliau saat melakukan sosialisasi, baik di pasar, Desa Puncel dan Tegalombo, maupun tempat-tempat lain."
"Di luar itu, kami juga tracking petugas kesehatan yang mendampingi kegiatan almarhum,” papar Haryanto saat memberikan pernyataan pers di Pendopo Kabupaten Pati, Minggu (29/3/2020).
Sembari proses tracking berjalan, ia menyarankan semua orang yang merasa pernah kontak langsung dengan almarhum dalam waktu dekat untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Haryanto menambahkan, pihaknya juga telah melakukan penyemprotan disinfektan secara menyeluruh di fasilitas umum.
Di antaranya Pasar Puri yang oleh almarhum dipilih sebagai tempat pembagian hand sanitizer dan masker.
“Pasar Puri juga kami tutup selama empat hari untuk sterilisasi."
"Setiap hari kami semprot disinfektan,” ujar dia.
Secara bertahap, lanjut Haryanto, Pemkab Pati akan melakukan rapid test pada orang-orang yang terlacak pernah kontak langsung dengan almarhum.
Hari ini, rapid test telah dimulai pada istri dan kedua anak almarhum.
Selanjutnya, secara bertahap, wartawan yang meliput kegiatan almarhum dan masyarakat yang kontak langsung juga akan di-rapid test.