Virus Corona Jateng
Dua Pusat Perbelanjaan di Kudus Tutup Mulai Hari Ini
Matahari Departemen Store Extension Mall dan Mal Ramayana Kudus tutup guna mendukung upaya pemerintah dalam menekan penyebaran virus corona.
Penulis: raka f pujangga | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Sejumlah pusat perbelanjaan di Kabupaten Kudus ditutup mulai hari Selasa (31/3/2020) ini.
Dua di antaranya merupakan Matahari Departemen Store di Kudus Extension Mall dan Mal Ramayana Kudus.
Penutupan guna mendukung upaya pemerintah dalam menekan penyebaran virus corona di Kabupaten Kudus.
• Paru-paru Jadi Incaran Virus Corona, Konsumsi 5 Makanan Ini untuk Menjaga Kesehatannya
• Selain Wabah Corona, Waspadai Ancaman Fenomena Tahunan Ini di Jawa Tengah
• Pria Berbaju Loreng Hadang dan Gebrak-gebrak Mobil Bupati Tulungagung: Anak Saya Tak Bisa Makan!
• Nella Kharisma Tersipu Malu Ketika Dory Penabuh Gendang Didi Kempot Akan Nafkahinya dan Anak-anak
Manajer Mal Ramayana Kudus, Moh Ali Mas’ad mengatakan, pihaknya akan menutup gerai tersebut hingga 17 April 2020 atau saat kondisinya sudah kondusif kembali.
"Kami akan buka kembali jika kondisinya sudah memungkinkan," ucapnya Selasa (31/3/2020).
Apalagi, menjelang bulan Ramadan mendatang pihaknya sudah menyiapkan pasokan stok sesuai kebutuhan.
"Stok lebaran kami sudah mencukupi," ujar dia.
Pihaknya menginstruksikan para karyawan untuk membersihkan gerai serta mengecek kondisi barang maupun ruangan.
Pasalnya gerai tersebut akan ditinggal dalam waktu yang cukup lama.
Sekaligus untuk membersihkannya supaya steril.
"Hari ini kami melakukan bersih-bersih saja," lanjutnya.
Meski ditutup dan meliburkan pegawainya, petugas keamanan tetap menjaga gerai selama 24 jam dengan sistem shift.
Sementara terkait absensi, Ali menambahkan jika hitungan libur karyawan dianggap cuti dan akan dipotong dari hak cuti masing-masing pegawai.
"Karyawan selama libur kami harapkan tetap di rumah," tekannya.
Sementara itu, Hypermart Kudus masih akan membuka gerainya untuk melayani kebutuhan pokok masyarakat.
Jam operasionanya untuk hari Senin-Kamis pukul 11.00 hingga 20.00.
Sedangkan Jumat-Minggu buka pukul 11.00 hingga 21.00.
"Kami mengatur jam bukanya saja, karena kami jual sembako untuk memenuhi kebutuhan," ucap Departement Manager Food dan Drink Hypermart, Agus Sri.
Agus menambahkan, imbas dari isu virus corona itu membuat pengunjungnya menjadi semakin sepi.
Namun dari segi transaksi penjualan ada kenaikan, terutama pada komoditas-komoditas sekunder dan primer.
"Seperti sabun dan sembako itu transaksinya malah meningkat," lanjutnya.
Dia mencegah terjadinya penimbunan sembako dengan memberlakukan pembatasan.
Meskipun fenomena borong bahan pokok seperti gula,beras, telur dan minyak belum ditemukan pada gerainya tersebut.
"Kami juga melayani delivery order dengan minimal pembelian Rp 150 ribu, maksimalnya Rp 400 ribu."
"Jarak pengiriman maksimal lima kilo dari Hypermart," terangnya.
Terpisah, Pengusaha Busana di Pasar Bitingan, Endang Iriani (58), menjelaskan, sejak pembatasan berkumpul di area publik membuat omzetnya turun hingga 90 persen.
Endang yang memiliki lima cabang di beberapa lokasi itu menilai harus bersabar menghadapi ujian tersebut.
"Harapannya biar cepat berakhir, karena omzetnya turun drastis sampai 90 persen," jelas dia.
(Raka F Pujangga)
• 1 Pasien di Garut Dinyatakan Positif Virus Corona, Pemudik dari Jakarta
• BREAKING NEWS: Tanggul Sungai Bodri Kendal Jebol, Puluhan Keluarga Diungsikan
• Penumpang Dari dan Menuju Wilayah Daop 4 Semarang Turun Drastis, Ada Kereta Api Cuma Bawa 37 Orang
• Berkat CCTV, Pencuri HP dan Laptop di Kos-kosan Ini Berhasil Ditangkap, Sempat Dihajar Massa