Virus Corona Jateng
Harga Gula Naik, Pemkab Pati Akan Adakan Operasi Pasar Selama Wabah Corona
Bupati Pati Haryanto menggelar rapat terbatas terkait kebutuhan bahan pokok masyarakat (Kepokmas) di tengah wabah Covid-19.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Bupati Pati Haryanto beserta Forkompimda dan instasi terkait menggelar rapat terbatas terkait kebutuhan bahan pokok masyarakat (Kepokmas) di tengah wabah Covid-19, di Ruang Joyo Kusumo Setda Kabupaten Pati, Kamis (2/4/2020).
Usai rapat, Haryanto mengatakan, stok bahan pokok yang ada di Kabupaten Pati saat lebih dari cukup.
"Insya Allah kebutuhan bahan pokok khususnya beras kita cukup sampai dengan enam bulan yang akan datang."
"Terlebih para petani pada saat ini juga sedang panen," terang dia sebagaimana dalam rilis Subbag Publikasi dan Dokumentasi Sekretariat Daerah Kabupaten Pati.
• Limpasan Air Sungai Waridin Banjiri Desa Kebonadem Kendal
• Sidang Online Kasus Pecurian 2 Tabung LPG di Boyolali, Polisi : Biar Jadi Efek Jera Buat Terdakwa
• Pemkot Tegal Buka 4 Akses Jalan Masuk, Semula Ditutup MCB: Ini Instruksi Dedy Yon
• Layanan Perpanjangan SIM Lantatur di Polresta Solo Hanya 3 Menit
Ia juga mengungkapkan bahwa kebutuhan bahan pokok yang lain juga masih tercukupi dengan harga yang masih terkendali.
"Tapi ada yang cukup menjadi sorotan yakni kenaikan bahan pokok gula pasir yang saat ini harganya meningkat dibandingkan dengan yang lain."
"Namun ini bukan hanya persoalan di Kabupaten Pati saja akan tetapi sudah menjadi persoalan nasional," terang Haryanto.
Guna mengatasi hal itu, lanjut dia, pihaknyan mengambil sejumlah langkah, di antaranya mengagendakan operasi pasar, khususnya untuk komoditas gula pasir.
"Dengan rincian, gula pasir yang disediakan oleh Bulog sejumlah 15 ton, Pabrik Gula Trangkil 200 ton dan Pabrik Gula Pakis sejumlah 28 ton," ungkapnya.
Upaya ini, menurut Bupati, perlu dilakukan agar bisa meringankan beban masyarakat yang kurang mampu.
"Adapun teknis penyalurannya nanti akan dirapatkan kembali oleh tim sehingga penyalurannya tidak berdesak-desakan dan tetap menjaga physical distancing," tegas Haryanto.
Kemudian, terkait dengan perkembangan penanganan Covid-19 di Kabupaten Pati, per tanggal 2 April 2020 pukul 13.00 WIB, menurut Bupati, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada sebanyak 2 orang.
Dengan rincian, satu orang di RSUD Soewondo Pati, dan satu orang lagi di RSU Ketileng Wongsonegoro.
"Sedangkan untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 572 orang."
"Adapun yang sudah tertangani ada 407 orang dan ini masa inkubasinya sudah selesai."