Virus Corona Jateng
2 PDP Virus Corona Melahirkan di Ruang Isolasi RSUD Kudus, Bayi Dipisahkan Hingga Hasil Swab Keluar
Dua pasien dalam pengawasan atau PDP virus corona melahirkan di ruang isolasi RSUD Dr Loekmono Hadi Kudus. Bayi dipisahkan.
Penulis: raka f pujangga | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Dua orang wanita berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) telah melahirkan anak di RSUD Dr Loekmono Hadi Kabupaten Kudus.
Hal itu membuat pihak rumah sakit harus menyiapkan ruang bersalin khusus untuk menampung pasien yang melakukan persalinan tersebut.
Direktur RSUD Dr Loekmono Hadi Kudus, Abdul Aziz Achyar menjelaskan, tidak memperhitungkan kondisi PDP yang datang dalam kondisi hamil.
• Tata Cara Ibadah Malam Nisfu Syaban 2020, Mulai Dari Baca Yasin dan Tanggapan UAS
• Alasan Bosan di Rumah, 30 Pelajar Asal Ngawi Justru Konvoi Motor di Alas Karet Kerjo Karanganyar
• Detik-detik Jerit Kesedihan Ratusan Pegawai Ramayana Depok Pecah saat Tahu Kena PHK, Videonya Viral
• Jelang Malam Nisfu Syaban Malam Pengampunan Dosa, Berikut Amalan, Doa dan Sholat yang Dikerjakan
Sehingga pihaknya harus melakukan perombakan ruang bersalin dan ruang bedah sentral.
Pasalnya pasien tersebut melahirkan dalam kondisi normal dan satu pasien lainnya melahirkan secara sesar.
"Akhirnya kami merombak ruangan bersalin, ruang bedah sentral, ruang nifas dan picunicu untuk bayi yang dalam kondisi sakit," jelas dia, Rabu (8/4/2020).
Pasien yang melahirkan pada hari Minggu kemarin itu juga harus dipisahkan dari bayinya hingga hasil swabnya keluar.
Namun ibu pasien tetap bisa memberikan ASI tanpa kontak langsung dengan cara memerahnya.
"Sekarang sudah banyak itu alat untuk memerah ASI yang elektronik atau pompa."
"Jadi kami sarankan untuk tidak menyusui secara langsung," jelas dia.
Berbeda kasus jika pasien yang melahirkan itu memiliki status ODP, keduanya bisa dirawat gabung.
"Karena ODP itu tidak memiliki gejala, sehingga bisa dirawat gabung," ujar dia.
Sedangkan untuk kasus pasien positif covid-19 yang melahirkan juga penanganannya berbeda.
Selain dipisahkan antara ibu dan anaknya, bayi tersebut juga harus diswab.
"Jadi penanganannya berbeda-beda, cuma untuk dua pasien yang melahirkan ini statusnya PDP," ujar dia.
Setelah pulang ke rumah, PDP juga harus terpisah dari buah hatinya sembari menunggu hasil swabnya keluar.
Namun pihaknya tidak bisa mengontrol karena hal tersebut merupakan kewenangan Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus.
"Untuk penanganan di rumah nanti diserahkan DKK yang mengatur."
"Karena satu pasien ini rencananya akan pulang," jelasnya.
Informasinya masih ada PDP lainnya yang akan melahirkan di sana karena rujukan dari rumah sakit lain.
Saat ini, kata dia, ada dua rumah sakit yang telah siap untuk menangani kelahiran pasien tersebut di RSUD Dr Loekmono Hadi Kudus dan RS Mardi Rahayu.
Sementara itu, Juru Bicara Covid-19 RS Mardi Rahayu Kudus, Yuliana Wara menyampaikan, telah menyiapkan dua ruangan untuk menangani proses kelahiran bagi Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan PDP.
"Ada dua ruangan untuk ODP satu ruangan, sedangkan PDP ada satu ruangan," ujar dia.
Dia menjelaskan, pasien ODP akan ditangani di ruang VK sementara pasien PDP akan ditangani di ruang isolasi khusus PDP untuk persalinan pasien.
Ruangan tersebut dipakai untuk antisipasi jika ada pasien yang akan melahirkan saat proses isolasi sedang berlangsung.
"Kebetulan saat ini belum ada PDP ibu hamil di rumah sakit," jelas dia.
Penanganan proses kelahiran pada PDP tersebut, kata dia, juga berbeda dengan proses kelahiran pada umumnya.
"Standar safety terhadap penularan infeksi yang berbeda disesuaikan dengan pasien itu ODP, PDP, atau positif covid," jelas dia.
(raf)
• Ini Upaya Wali Kota Hendi Bantu Warganya yang Tak Berpenghasilan Selama Wabah Corona
• Hindari Kerumunan, Pemkab Karanganyar Bagikan Nasi Bungkus Langsung ke Warga Terdampak Virus Corona
• Tidak Ada Kapoknya, KH Warga Kebumen Tertangkap Lagi Gara-gara Curi HP
• BREAKING NEWS, Kecelakaan di Demak, Truk Tabrak Pantat Trailer Mogok